Ya, hendaknya menilai sikap keras/ tegas kami orang muslim adalah sebagai rasa sayang kami kepada sesama umat manusia supaya anda menjadi orang yang bahagia di dunia dan terutama di akhirat kelak.
Karena itu, sifat keras/ tegas kami adalah sangat bermakna positif, jauh sekali dari makna negatif, apalagi bila menganggap Islam adalah teroris.
Hal tersebut karena Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam telah bersabda:
"Barang siapa yang membunuh jiwa yang mu'ahad (orang kafir yang memiliki perjanjian damai dengan kaum muslimin), maka tidak akan mencium aroma surga, padahal aroma surga dapat tercium dari jarak perjalanan selama empat puluh tahun" (HR. Al-Bukhari: 6914).
Demikian juga jiwa seorang muslim adalah sungguh sangat berharga, mengingat sabda Nabi Muhammad shalallaahu 'alaihi wa sallam, bahwa:
"Hilangnya dunia beserta isinya sungguh lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang muslim secara tidak benar." (HR. At-Tirmidzi:1395; An-Nasa'i: 3998 dan Ibnu Majah: 2668).
Ya, bagi orang muslim kehidupan akhirat adalah lebih utama karena bersifat kekal abadi selamanya, dimana sudah tidak ada pilihan di dalamnya, yang ada tinggal ketentuan bagi masing-masing diri kita, apakah langsung masuk surga atau mampir dulu ke neraka.
Muslim memandang kehidupan di dunia ini adalah sebagai satu-satunya periode, periode yang sebaik-baiknya untuk mencari bekal bagi kehidupan di akhirat.
Dan, disinilah keindahan Islam sebagai wujud Kerajaan Allah di dunia ini, yaitu Islam mengajarkan keimanan yang aktif, rasional, yang sangat sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk yang berakal budi. Bukan keimanan pasif dan irrasional yang hanya sekedar percaya dan bahkan mempercayai suatu dogma bahwa dosanya telah ditebus oleh seseorang.
Bukankah untuk mencapai taraf kehidupan yang baik di dunia ini, kita pun memerlukan usaha keras tak kenal lelah?
Lantas bagaimana untuk memperoleh Surga yang pada tingkat terendah pun memiliki 10 kali lipat keindahan seluruh dunia beserta isinya?
Ya benar, tentu saja pertama harus percaya pada Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang benar, dan secara aktif beribadah kepada-Nya. Karena itu, waktu adalah sangat berharga bagi seorang muslim.
Adalah suatu kebahagiaan yang sangat besar bila dapat mengisi setiap detik kehidupan dengan beribadah kepada Allah, baik ibadah secara langsung atau melalui setiap perbuatan baik kepada sesama manusia dan diri pribadi.
|
Warga Kerajaan Allah di China
|
Dan itulah kebahagiaan yang sejati, kebahagiaan yang tidak terputus, kebahagiaan di atas kebahagiaan, karena dibangun berdasarkan keimanan yang rasional dan mengarah pada suatu tujuan yang sangat besar, yakni memperoleh rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala, di dunia dan di akhirat.
Bukan suatu kebahagiaan biasa yang timbul setelah kita mencapai suatu tujuan atau target tertentu, apalagi kebahagiaan semu yang sesaat didapat lantas dilupakan.
Dan sungguh, Islam mengajarkan konsep surga dan neraka dengan sangat jelas, sejelas dalam membedakan siapa Tuhan yang benar untuk disembah, dibandingkan dengan tuhan-tuhan buatan manusia.
Allah berfirman:
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al-Masih putera Maryam." Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?." Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Maa'idah 5:17).
Sungguh, telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam." Padahal Al-Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu. (QS. Al-Maa'idah 5:72).
Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka. (QS. An-Nisaa' 4:117).
Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiri pun (berhala-berhala) itu tidak dapat memberi pertolongan. (QS. Al-A'raaf 7:192).
Allah juga berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa) Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka. (.QS. Ali Imran 3:10)
Sungguh, Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera. (QS. Al-Hajj 22: 23).
Walaupun demikian, hal itu adalah pilihan anda karena:
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barangsiapa yang ingkar kepada thaghut (yang disembah selain Allah) dan beriman kepada Allah, maka sungguh ia telah berpegang pada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah 2:256).
Tetapi karena telah jelas jalan yang benar yaitu Islam, maka jangan sampai anda salah pilih, memilih yang salah atau pun anda memilih untuk tidak memilih (ateis).
Dan bila anda tetap lebih suka memilih yang salah atau pun ateis (mempertuhankan diri sendiri/ hawa nafsu), maka:
Lakum diinukum waliyadiin/ Untukmu agamamu, dan untukku agamaku. (QS. Al-Kafirun 109:6).
Dan harap maklum, karena semua itu berdasarkan pilihan anda, maka hendaknya jangan mempertanyakan apalagi menyalahkan Tuhan karena menciptakan Neraka, karena itu bisa jadi adalah untuk memenuhi pilihan yang memilihnya.
Semoga itu bukan pilihan Anda!
Adapun bagi yang salah pilih, semoga Allah mengampuni dosa dirinya karena sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Dan semoga tidak larut, membiarkan diri dalam kondisi salah pilih karena Allah sangat menganjurkan agar kita selalu meningkatkan pengetahuan diri kita.
Ya, Allah adalah Tuhan Yang Maha Mengetahui, sehingga sangat menghargai akal budi manusia, demikian pula hukum Islam hanya berlaku bagi orang yang berakal.
Ya, orang-orang yang bersama/ pengikut Nabi Muhammad shalallaahu 'alaihi wa sallam memang harus saling mencintai, saling berkasih sayang, karena sesama mukmin adalah saudara.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui. (QS. At-Taubah 9:11
Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat. (QS. Al-Hujuraat 49:10).
Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Perumpamaan kaum mukminin dalam hal cinta-mencintai, sayang menyayangi dan bahu membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuh yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam (HR. Muslim: 2586; HR. Al-Bukhari: 6011; HR. Ahmad: IV/270).
Seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang tersusun rapi, sebagiannya menguatkan bagian yang lain; Dan beliau merekatkan jari jemarinya (HR. Al-Bukhari: 481;2446;6026; HR. Muslim: 2585; dan HR. At-Tirmidzi:1928).
Barang siapa menghilangkan satu kesulitan seorang mukmin dari kesulitan-kesulitan dunia, maka Allah akan menghilangkan kesulitan darinya dari kesulitan-kesulitan di hari Kiamat. Dan barang siapa memudahkan urusan seorang mukmin, maka Allah akan memudahkan urusanya di dunia dan di akhirat. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya…(HR. Muslim: 2699).
Ya, kami adalah kombinasi antara sifat keras/ tegas dan kelembutan karena muslim adalah umat yang sangat menjunjung tinggi tidak hanya kasih sayang tetapi lebih dari itu, yakni kebenaran dan keadilan.
Allah Ta'ala berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu-bapak dan kaum kerabatmu… (QS. An-Nisaa' 4:135).
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS. An-Nahl 16:90).
Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu jadi penegak keadilan karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Maa'idah 5:8).
Ya, tunas yang telah menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; pertumbuhan agama Islam yang tercepat dari seluruh agama yang ada di dunia memang sangat menjengkelkan hati para misionaris, para pewarta kristen karena berlawanan dengan keinginan mereka, mengingat begitu gigih usaha mereka untuk menyebarkan agama Kristen sekaligus menghambat laju agama Islam dalam beragam cara dan metoda.
Ya, janganlah ikuti kejengkelan mereka, tetapi pelajari agama Islam dengan benar melalui media yang benar. Buanglah dahulu prasangka buruk tentang Islam yang telah ditanamkan sejak sekolah minggu, dalam pengajaran gereja, dan lain-lain.
Sungguh, bila anda mengikuti mereka, maka di hari yang penyesalan tiada guna, pada hari Kiamat kelak, anda bahkan akan saling berbantahan dengan mereka, seperti di bawah ini:
Anda: "Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman"
Mereka: "Kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak!) sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berdosa."
Anda: "(Tidak!) sebenarnya tipu daya(mu) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya."
Kedua belah pihak menyatakan penyesalan ketika mereka melihat azab. Dan kami pasangkan belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (lihat: QS. Saba' 34:31-33).
Ya, sebesar apapun usaha mereka dalam memerangi agama Islam, pada akhirnya agama Islam yang menang.
Allah Ta'ala berfirman:
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, untuk memenangkannya di atas segala agama meskipun orang-orang musyrik membencinya. (QS. Ash-Shaff 61:9)
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan; dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah; maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima taubat. (QS. An-Nashr 110:1-3).
Ya, kembalilah pada Islam karena setiap manusia dilahirkan dalam keadaan bertauhid, dalam keadaan Islam.
Allah Ta'ala berfirman:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Ar-Ruum 30:30).
Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan dia beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR. Al-Bukhari: 1358; Muslim: 2658; Ahmad: II/233).
Ya, kembalilah pada Islam, karena hanya Islam satu-satunya agama yang sempurna dan diridhai Allah Ta'ala.
Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu. (QS. Al-Maa'idah 5:3).
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Qur'an) kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS. Ali Imran 3:19).
Ya, kembalilah pada Islam, masuklah dalam Kerajaan Allah yang ada di dunia ini sebagai jaminan untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah di alam akhirat.
Maha Suci Allah yang menguasai segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Mulk 67:1).
Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; milik-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya (pula) segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. At-Taghaabun 64:1).
Dan apabila kamu melihat (keadaan) di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. (QS. Al-Insaan 76:20).
Ya, kembalilah pada Islam, masuklah dalam Kerajaan Allah yang pintunya sangat lebar dan juga telah terbuka sangat lebar (sehingga tidak perlu repot "mengetuk pintu" atau bahkan mencari "penjaga pintu").
Sungguh, demi Allah saya bersumpah melalui kemuliaan firman-Nya: Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imran 3:85). Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya sedikit pun. (QS. An-Nisaa' 4:124).
Ya, marilah kita bersegera memenuhi panggilan Allah dan rasul-Nya, mengingat sangat terbatasnya umur kita dan setiap saat malaikat maut bisa menjemput.
Hendaknya kita menghindarkan diri kita menjadi bagian dari orang-orang yang Rest In Problem.
Hendaknya kita berusaha untuk menjadi bagian dari orang-orang yang akan memperoleh sambutan yang sangat menyenangkan, mendengar seruan yang sangat menyejukkan jiwa dan raga, seruan yang telah difirmankan oleh Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, (QS. Al-Fajr 89: 27-30):
Wahai jiwa yang tenang
Kembalilah kepada Tuhanmu
dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya
Masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku
Masuklah ke dalam Surga-Ku
MasyaAllah,
Laa hawla wa laa
quwwata illa billaah
Semoga Allah senantiasa membimbing kita di atas jalan yang lurus, yakni agama yang benar, agama Islam,
penerus agama Ibrahim, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik.
Amin, amin, amin
Alhamdulillahirabbil'alamiin
Wassalam
Isha Merdeka