Yesus: Mengapa Mereka Berusaha Membunuh Aku?


Artikel ini adalah untuk mengungkap sebuah Rahasia Agung. Suatu rahasia yang belum diketahui oleh milyaran orang Kristen tanpa tersekat denominasi, bahkan baik Unitarian maupun Trinitarian. 

Sebuah rahasia yang tersimpan sangat rapat sejak lebih dari 2000 tahun. Karena itu, bila Anda sedang membaca artikel ini, maka sungguh Anda termasuk orang yang sangat beruntung! :)

Ya, benar, ini sungguh sebuah Rahasia Agung, terbukti sudah lebih dari 2000 tahun,  diantara milyaran orang Kristen di seluruh dunia belum juga mengerti bahwa Yesus telah berkata:
Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuhku karena kalian tidak mau menerima pengajaranku. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuhku. Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian (berusaha membunuh utusan Tuhan) tidak dikerjakan oleh Abraham. (lihat Yohanes 8: 37, 40).

Nah, apakah Anda termasuk diantara orang yang belum mengerti perkataan Yesus tersebut?

Saya yakin 100 persen, bila pun Anda telah Kristen sejak lahir, sudah puluhan tahun, atau bahkan seorang misionaris, pendeta atau pastor yang semestinya sering membaca Alkitab, Anda pasti belum mengerti perkataan Yesus tersebut!

Ya, benar, selama Anda masih mempercayai soteriologi salib, mempercayai bahwa Yesus sengaja mati untuk  menebus dosa manusia, sebagai tiket gratis Anda ke sorga, selama itu pula Anda masih belum mengerti perkataan Yesus tersebut. 

Anda masih tersekat dalam ruang berbeda, dimana dalam ruang yang lain Yesus telah menyatakan bahwa dirinya tidak ingin mati muda, apalagi sukarela mati menanggung dosa Anda, karena beliau telah menyatakan bahwa mereka, kaumnya saat itu yang berusaha akan membunuh Yesus. Tidak atau bukan Yesus yang ingin bunuh diri.




Mereka berusaha membunuh Yesus karena mereka menolak kebenaran, yaitu apa yang datang dari Allah, yang diajarkan melalui Yesus. Suatu kebenaran, suatu ajaran yang semestinya memerdekakan manusia dari hamba dosa, dengan cara mentaati perintah dan menjauhi larangan berdasarkan kebenaran atau hukum-hukum dari Allah, dari Tuhannya Yesus, Tuhan kita semua. 

Karena itu, … sekiranya Allah itu Bapamu, kalian akan mengasihiku, sebab aku datang dari Allah. Aku tidak datang dengan kemauan sendiri, tetapi Dialah yang mengutus aku. (lihat Yohanes 8:42).

Bukan sebaliknya malah mensyukuri, mensakralisasi tindakan barbar penganiayaan, penyaliban, pembunuhan, terhadap orang yang dianggap sebagai Yesus! Dan bila hal ini dilakukan, maka sama saja Anda memelihara warisan fitnah dari mereka yang kepadanya Yesus berkata: Iblislah bapakmu!


Semoga bermanfaat

Wassalam 

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Meskipun hanya Allah yang bisa membolak balikkan hati manusia, minimal dengan tulisan ini semoga membantu mereka yang masih tersesat. amin yra.