Nabi Muhammad Roh Kebenaran dan Parakletos selain Yesus!


Kata “Parakletos” muncul sebanyak 5 kali dalam Perjanjian Baru, yaitu dalam Yohanes 14:16; Yoh.14:26; Yoh.15:26; Yoh.16:7; dan 1Yoh.2:1.

Diterjemahkan berbeda-beda dalam beragam versi Alkitab:
Yoh.14:16; Yoh.14:26; Yoh.15:26; Yoh.16:7; 1Yoh.2:1
KS Ind: Penolong, Penghibur, Penghibur, Penghibur, Pengantara
NASB: Helper, Helper, Helper, Helper, Advocate
NKJV: Helper, Helper, Helper, Helper, Advocate
KJV: Comforter, Comforter, Comforter, Comforter, Advocate

1)      Yesus adalah Parakletos.
Sebutan parakletos juga digunakan untuk Yesus dalam 1Yoh 2:1. Disini diterjemahkan sebagai Pengantara/ Pembela/ Advocate. (1) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.

2)     Parakletos Yang Lain
Yoh 14: 16, tertulis: Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. (17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu./ (17) Dia itu Roh Allah yang akan menyatakan kebenaran tentang Allah. Dunia tak dapat menerima Dia, karena tidak melihat atau mengenal-Nya. Tetapi kalian mengenal Dia, karena Ia tinggal bersama kalian dan akan bersatu dengan kalian.

Ada banyak argumentasi maupun terjemahan dari kata "Parakletos" tersebut, tapi untuk hal ini kita abaikan. Yang jelas adalah bahwa Yesus itu seorang "Parakletos" seperti disebut dalam 1 Yohanes 2:1. Dan jelas pula bahwa Yesus menjanjikan adanya "Parakletos" lainnya.

Kristen ingin mengatakan bahwa "Parakletos Yang Lain" adalah berbeda dengan Yesus, bukan seorang pria, tapi suatu roh!

Namun apa yang Yesus katakan adalah: Tuhan akan mengirimkan satu lagi yang lain yang seperti saya, seorang pribadi lain, seorang manusia, seorang pria sebagai Nabi utusan Tuhan. Dalam hal ini umat Islam percaya bahwa Nabi Muhammad SAW. adalah pemenuhan nubuat dari Yesus ini, sebagaimana dalam Al-Qur'an dikatakan bahwa beliau disebutkan dalam kitab-kitab Yahudi dan Kristen, misal dalam QS. Al-A’raf/ 7:157 dan QS. Ash-Shaf/ 61:6.

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-A’raf/ 7:157).

Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QS. Ash-Shaf/ 61:6).


Dalam bahasa Yunani, penggunaan kata “yang lain” itu ada pembedaan. Ketika yang mereka maksud dari kata “yang lain” itu dari jenis yang sama, mereka berkata ALLOS. Ketika yang mereka maksud “yang lain” dari jenis yang berbeda, mereka mengatakan HETEROS.

Penolong yang lain dalam ayat Yohanes 14:16 tersebut adalah PARAKLETOS ALLOS, bukan PARAKLETOS HETEROS. Kata Yunani yang diterjemahkan “yang lain” dalam Yoh.14:16 adalah ALLOS, bukan HETEROS.

Dua kata Yunani Allos dan Heteros ini berbeda maknanya:
W.E. Vine dalam bukunya 'An Expository Dictionary of New Testament Words' mengatakan: "ALLOS ... denotes another of the same sort; HETEROS ... denotes another of a different sort" (ALLOS ...menunjuk pada yang lain dari jenis yang sama; HETEROS ...menunjuk pada yang lain dari jenis yang berbeda).

Karena kata Yunani yang digunakan adalah ALLOS, ini menunjukkan bahwa Parakletos tersebut adalah sejenis dengan Yesus, sebagai Penolong Yang Lain dari jenis yang sama.

Maka “Penolong Yang Lain” dari jenis yang sama menunjukkan seseorang seperti Yesus sendiri, seorang pribadi lain, seorang manusia, seorang pria sebagai Nabi utusan Tuhan yang akan melakukan pekerjaan sesuai apa yang diperintahkan Tuhan, termasuk membereskan banyak dari pekerjaaan Yesus yang masih sangat jauh dari kesempurnaan.

Jika “Parakletos Yang Lain” itu adalah Roh Kudus, maka apakah Roh Kudus itu seorang pribadi, seorang manusia, seorang utusan, seorang Nabi seperti Yesus? Pasti Bukan!! 

Parakletos Yang Lain” itu adalah Nabi Muhammad Shallallahu “Alaihi Wassallam.


#######
Parakletos itu (Yoh. 14:16-17) disebutkan: “Ia menyertai kamu selama-lamanya”... “menyatakan kebenaran tentang Allah” ... “dunia tidak menerima Dia” ... “Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu”  

Jadi apakah “Ia” haruslah sebagai Roh yang menyertai, tinggal dalam batin manusia, bukan sebagai seorang manusia?

Kata “Roh” dalam Bibel juga bisa dimaknai sebagai manusia/ Nabi. Hal ini seperti tertulis dalam 1Yohanes 4:1, ”Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.” Berdasarkan ayat ini, Roh disamakan dengan Nabi; jika roh itu berasal dari Allah, maka ia berarti seorang Nabi yang benar.

Roh Kebenaran/ Nabi yang benar itu akan menyatakan kebenaran tentang Allah, dan Nabi Muhammad SAW. telah mengajarkan segala hal dari Allah tentang diri-Nya. Dan sungguh: La ilaha illallah, Tiada ilah/ sesembahan yang benar selain Allah, merupakan seruan utama seluruh para nabi utusan Allah.

Adapun yang tinggal dalam batin manusia (dan tentu dipraktekkan dengan lisan dan badan), menyertai seumur hidup, “menjadi satu” adalah ajaran-ajaran dari beliau, menjadikan ajaran beliau sebagai way of life. Bukan fisik Nabi Muhammad SAW. yang saat ini utuh berada di dalam bumi, dan ruhnya di alam barzah berkumpul dengan Ar-Rafiq al-A’la (arwah para nabi dan rasul) di illiyin (tempat yang sangat tinggi).

Bukan sebagai kebersamaan fisik, tetapi maknawi, hal yang semakna dengan inti perkataan Yesus menurut yang ada di Yohanes 17:21-24: “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa di dalam aku dan aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita”... “aku di dalam mereka dan Engkau di dalam aku supaya mereka sempurna menjadi satu” ... “supaya, di manapun aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan aku”.  Hal senada juga terdapat dalam Yoh.15:7: (TB) Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. (BIS) Apabila kalian tetap bersatu dengan Aku dan ajaran-Ku tinggal dalam hatimu, mintalah kepada Bapa apa saja yang kalian mau; permintaanmu itu akan dipenuhi.

Dan beliau Nabi Muhammad SAW maupun Nabi Yesus AS, memang “tidak dilihat/ dikenal dan tidak diterima dunia” dan bahkan dimusuhi oleh “orang-orang duniawi.” Ia hanya diterima oleh orang-orang yang ingin/ sudah insaf, karena salah satu tugasnya memang untuk menginsafkan dunia.


#######
Parakletos tersebut mempunyai tugas-tugas seperti:
1.       Mengajar kebenaran, mengingatkan ajaran Yesus (Yoh.14:26),
“... Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah kukatakan kepadamu.”

2.      Jika Yesus telah pergi kepada yang mengutusnya (Tuhannya), Ia baru datang untuk menginsafkan dunia akan dosa kaumnya yang menolak Yesus, kebenaran tentang diselamatkannya Yesus,  dan tentang kiamat (Yoh.16:7-11). “(7)...Sebab jikalau aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau aku pergi, aku akan mengutus dia kepadamu;  (8) Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; (9) akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepadaku; (10) akan kebenaran, karena aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat aku lagi; (11) akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.”

3.      Memimpin ke dalam seluruh kebenaran (Yoh.16:13), yaitu dengan cara mengajarkan wahyu dari Tuhan yang diterimanya: “sebab Ia tidak akan berkata-kata dari dirinya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarnya itulah yang akan dikatakannya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”
Yohanes 15:26 "Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang,yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku"/ (26) Aku akan mengutus kepadamu Penolong yang berasal dari Bapa. Dialah Roh yang akan menyatakan kebenaran tentang Allah. Apabila Ia datang, Ia akan memberi kesaksian tentang Aku.

Beragam tugas tersebut sudah sangat jelas, lengkap diuraikan, disempurnakan dalam ajaran Islam, melalui Al-Qur’an dan As-Sunnah. Nabi Muhammad SAW. berdasar wahyu dari Allah juga telah bersaksi tentang Yesus: tentang apa yang dikerjakan Yesus yaitu membimbing kaumnya ke jalan yang benar, tentang diri Yesus sendiri bahwa ia diselamatkan dari penyaliban oleh kaumnya, bahwa Yesus tidak pernah menyamakan atau menyekutukan dirinya dengan Tuhannya, bahwa ia hanyalah seorang Nabi utusan Tuhannya, dsb.

#######
Yohanes 16: (14) Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari padaku.

Ia (Nabi Muhammad SAW.) juga telah sangat memuliakan Yesus dalam menyampaikan pesan-pesan dari Tuhannya Yesus. Bukan pesan yang diterima dari Yesus, tapi dari Tuhannya Yesus (Allah), sebagaimana telah dijelaskan dalam ayat 15 bahwa ayat 14 tsb itu bersifat maknawi bukan harfiah : (15) Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah aku punya; sebab itu aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari padaku."

Demikian pula perkataan Yesus: “Aku (Yesus) akan mengutus Dia (Muhammad) kepadamu” dalam Yoh.16:7 dsb, adalah maknawiah. Parakletos (Nabi Muhammad SAW) itu bukan sebagai utusan Yesus tapi utusan dari Tuhannya Yesus (Allah). Yesus berkata secara maknawiah seperti itu, karena Yesus dan Bapa dan bahkan dengan murid-muridnya pun adalah satu (lihat Yoh. 17:21-24), seia sekata!

Pada Yohanes 16:13 terdapat kalimat: "...sebab Ia tidak akan berkata-kata dari dirinya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarnya itulah yang akan dikatakannya..."

Jika benar bahwa “Parakletos Yang Lain” itu adalah Roh Kudus, maka siapakah  yang berbicara kepada Roh Kudus, siapa yang mengutus Roh Kudus? Sebab Parakletos itu bertugas menyampaikan semua pesan Tuhan. Apakah RK itu sebagai pribadi utusan Tuhan, sebagai Nabi/ Rasul, padahal Kristen menganggap Roh Kudus itu sebagai Tuhan!? Maka sangat mustahil bila “Parakletos Yang Lain” adalah Roh Kudus, karena menurut Kristen sendiri, selain RK adalah Tuhan, RK juga telah datang sebelum dimintakan Yesus kepada Tuhannya. RK telah jauh bergentayangan sejak masa Musa, dan bahkan ia turut membaptis Yesus (Yoh.1:32).


Maka, Yohanes 16: 13 dalam makna yang benar adalah: “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Nabi Muhammad SAW, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia (Nabi Muhammad SAW.) tidak akan berkata-kata dari dirinya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarnya itulah yang akan dikatakannya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”

Demikian pula Nabi Muhammad tidak berkata menurut kehendaknya sendiri, tapi sesuai apa yang yang dipesankan Allah, sesuai wahyu dari Allah: “dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.” (QS.An-Najm/ 53:3-5).

Dengan wahyu yang diterima beliau itulah Nabi Muhammad SAW., memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran!

Kata “seluruh” menurut kamus bahasa Indonesia itu sinonim/ sama dengan kata “semua, segalanya”,  juga relevan dengan kata “komplit, lengkap, sempurna, tamat.

Maka telah selesailah periode kenabian, telah berakhir periode pewahyuan dari Tuhan. Telah sempurna syariat yang diturunkan Tuhan kepada seluruh manusia, melalui ajaran Islam.

"Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu." (QS. Al Ma'idah/ 5:3).

"Sesungguhnya agama (yang di ridhai) di sisi Allah hanyalah Islam." (QS. Ali Imran/ 3:19).

"Barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi." (QS. Ali Imran/ 3: 85).


Alhamdulillaahirabbil’aalamiiin!

Tidak ada komentar: