Viacheslav Polosin, Pastor Gereja Ortodoks Rusia - pun Jadi Muslim


Viacheslav Polosin adalah seorang pastor yang masuk dalam jajaran pejabat tinggi di Gereja Ortodoks Rusia.
Pria kelahiran Moskow, 26 Juni 1956 ini, mulai bekerja untuk Gereja Ortodoks pada 1980 sebagai seorang "Reader" (bertanggungjawab membacakan kutipan-kutipan kitab suci dalam peribadatan).

Lulus dari Universitas Moskow, Fakultas Filsafat, Jurusan Sosiologi pada 1978, ia kemudian belajar teologi di sebuah seminari di Moskow. Lulus dari sana pada 1983, Polosin ditunjuk sebagai diaken (mengerjakan tugas-tugas pelayananan gereja), dan kemudian diangkat menjadi pastor.

Polosin bertugas menjadi pastor di sejumlah paroki di kawasan Asia Tengah sampai tahun 1985. Ia pernah menjadi kepala gereja di Kota Dushanbe, tapi kemudian dideportasi dari wilayah itu oleh otoritas pemerintahan Soviet karena dinilai membangkang pemerintahan komunis Soviet. Ia lalu bekerja sebagai penerjemah paruh waktu di Departemen Penerbitan Kantor Keuskupan di Moskow.

Juni 1988, ketika penindasan terhadap agama oleh pemerintah Soviet mulai reda, Polosin kembali menjadi pendeta di sebuah gereja baru yang nyaris roboh di kota Obninsk, wilayah Kaluzhsky. Ia menjalankan tugasnya sebagai pendeta hingga dipromosikan menjadi imam agung pada 1990.

Perjalanan 'karir' Polosin sebagai pemuka agama tak berhenti di situ. Pada bulan Maret 1990, ia terpilih sebagai deputi dan anggota Mahkamah Soviet Federasi Rusia, mewakili wilayah Kaluzhsky. Ia menjadi Ketua Bidang Kebebasan Beragama hingga tahun 1993, dan selama itu berperan dalam pembuatan undang-undang tentang Kebebasan Beragama.

Sejak 1990, Polosin ikut serta dalam pendirian gerakan Kristen Demokratik di Rusia dengan menjadi pengurus di gerakan itu hingga 1993. Pada saat yang sama, ia menyelesaikan studinya di Akademi Diplomatik Kementerian Luar Negeri Rusia dan mendapat gelar MA untuk bidang ilmu politik.
Aktif berpolitik, Polosin meninggalkan kegiatan gereja sejak 1991 lantaran sulit membagi waktu untuk aktivitas di bidang politik dan agama.

Setelah Mahkamah Soviet dibubarkan pada 1993, Polosin menolak tawaran untuk kembali berkegiatan di gereja sebagai pendeta.
Ia memilih menjadi konsultan paruh waktu bagi Departemen Hubungan Internal Gereja dan menjadi penasehat bagi pemerintahan negara bagian Duma yang tergabung dalam Komite Asosiasi Publik dan Organisasi Keagamaan.

Setelah berhasil mempertahankan tesis "Dialectics of a Myth and Political Myth Creation" ia meraih gelar setara PhD pada 1999. Setelah itu, ia banyak menulis artikel bertema keagamaan dan isu-isu agama-politik.

Salah satu buku karyanya adalah "Myth Religion State" yang mengupas tentang pengaruh mitos penciptaan pada perkembangan politik di masyarakat, serta keuntungan-keuntungan ideologi monoteistik untuk membangun sebuah negara.

Masih di tahun 1999, Polosin membuat pengumuman yang mengejutkan. Ia dan istrinya kembali ke monoteisme dan memeluk Islam. Keputusan besar itu ia tandai dengan menggunakan nama islami “Ali” di depan namanya.

Setelah masuk Islam, Polosin terpilih sebagai salah satu ketua sebuah gerakan sosial dan politik komunitas Muslim di Rusia, Refakh. Ia juga menjadi pemimpin redaksi Muslim Newspaper yang diterbitkan pada 1999. Pada 2003, Polosin terpilih sebagai Presiden Persatuan Wartawan Muslim di Rusia, serta menjadi penasehat di Dewan Mufti Rusia. [REPUBLIKA.CO.ID]

Tidak ada komentar: