Mark (12), Muallaf Termuda Australia di Indonesia


Subhanallah! sungguh tidak menyangka bila yang menghubungi Team Da'wah Muallaf Indonesia adalah seorang anak kecil yang masih berumur 12 tahun.

Ia adalah Mark, anak berumur 12 tahun berkewarganegaraan Australia ini yang meminta Team Da'wah Muallaf Indonesia yang dipimpin mantan pendeta dan aktifis pemurtadan Hanny Kristianto, Abu Taqi Machiky dan Budhi Hardhana, untuk mendatangi dirinya di daerah ibukota Jakarta, untuk membimbingnya ber-syahadat.







Alhamdullillah, Allahu Akbar! akhirnya terucaplah kalimat syahadat dari bibir mungil anak yang masih suci ini, kalimat: Laa ilaaha illallah, Muhammad rasullullah

Semoga kedua orangtuanya juga segera mendapat hidayah Islam. Amiin...

-----------------

Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barangsiapa yang ingkar kepada thaghut (yang disembah selain Allah) dan beriman kepada Allah, maka sungguh ia telah berpegang pada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah 2:256).

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali-Imran 3:85).

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan; dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah; maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima taubat. (QS. An-Nashr 110:1-3).


Hah! Setiap Hari Yesus Membunuh Dua Babi


Tidak seperti umat Kristen yang hobi memelihara babi dan makan dagingnya, ternyata yang diaku-aku sebagai panutan bahkan sebagai sembahan oleh umat Kristen justru setiap hari selama 3,5 tahun pelayannya suka sekali membunuh babi dan membuangnya begitu saja.

Ya, setiap hari saat menjelajah bumi Palestina yang saat ini dicaplok Israel, Yesus membunuh dan membuang begitu saja tanpa menjamahnya, sedikitnya 2 ekor babi.


Anda tidak percaya?


O, tentu saja Anda harus percaya 100 persen karena itu semua tertulis dalam Alkitab! (yang harus diyakini oleh umat Kristen sebagai tanpa salah).


Atau, Anda bahkan kaget karena tidak menyangka hal itu tertulis dalam Alkitab!?


Haha.. baca ayat 5:13 Markus yah!


Jadi, 2000 (ekor babi) dibagi 1278 (hari dalam 3,5 tahun) berarti ada 1.6 (ekor babi). Alias setiap hari setidaknya Yesus membunuh 2 ekor babi dan membuangnya begitu saja.


Ciaaattt…….!!!











Ups... jadi sangat bertolak belakang antara Yesus yang membenci dan mengharamkan babi (Imamat 7:11) dengan yang mengaku-aku sebagai pengikut maupun penyembahnya yang suka memelihara dan menikmati daging babi.

Nb: Selain membenci babi, Yesus juga membenci anjing (Matius 7:6 dan Markus 7:27), atau menganggap orang-orang diluar golongannya (goyim/ non-yahudi/ kafir) sebagai dua binatang tersebut.

Serat Jangka Jayabaya: Kristen Pertanda Zaman Sengsara, Islam Solusinya


Dalam cerita babad karya Pangeran Adilangu, pujangga Kasunanan Kartasura, yaitu Serat Jangka Jayabaya Syekh Bakir, diceritakan bahwa agama Kristen merupakan salah satu pertanda saat Pulau Jawa memasuki era zaman Sengsara, sedangkan agama Islam sebagai Solusi untuk mengatasinya.

Zaman Sengsara adalah suatu masa dimana Pulau Jawa mengalami banyak fitnah dan lenyapnya kebenaran, sebagai zaman lenyapnya moralitas manusia dan timbulnya segala kesengsaraan di Jawa. 

Serat Jangka Jayabaya Syekh Bakir (Subakir)
Zaman Sengsara (Sangara) menurut Serat Jangka Jayabaya ini, antara lain ditandai dengan munculnya banyak fitnah, kebohongan, penipuan, penganiayaan, pembunuhan, menipisnya hasil sumber daya alam, wanita yang hilang rasa malunya, dan banyaknya kaum gay (keh anjamah pada priya, tanpa marem anjamah estri = banyak lelaki yang menjamah sesama lelaki, karena tidak puas dengan perempuan). 
Digambarkan pula bahwa pada zaman ini setan telah bercampur dengan manusia sehingga tidak diketahui lagi kebaikan. Akibat dari semua itu maka datanglah hukuman dari Penguasa Alam Raya berupa beraneka macam bencana alam.(hal: 9-10)

Dijelaskan pula bahwa bercampurnya setan yang merasuk dalam kehidupan menyebabkan manusia terjebak dalam penyembahan kepada berbagai sembahan/ tuhan palsu. Kekeliruan itu terjadi ketika wong Jawa mulai meremehkan kitab suci, mendustakan kebaikan, lupa dengan keberadaan Allah, menyembah berhala, memuja setan, dan menganut agama Kristen (Serani atau Nasrani). Penyimpangan perilaku ini diungkapkan dalam Serat Jangka Jayabaya tersebut sebagai berikut:

"Akeh wong maido kitab, akeh wong kang ndorakaken abecik, keh lali maring Hyang Agung, akeh nembah brahala, akeh ingkang ngarepaken lelembut, ana kang mangeran arta, ana kang mangeran serani."(hal: 10)

(Banyak orang meremehkan kitab, banyak orang menganggap kebaikan sebagai dusta, banyak lupa dengan Hyang Agung, banyak yang menyembah berhala, banyak yang berharap dari makhluk halus, ada yang mempertuhan harta, ada yang mempertuhan Serani/ menganut agama Kristen dengan tuhan Trinitas-nya).


Islam sebagai Solusi untuk Mengakhiri Zaman Sengsara
Zaman Sengsara sebagai wujud era Amoralitas dan Kesengsaraan tersebut, menurut Jangka Jayabaya ini akan teratasi dengan munculnya Raja yang berasal dari keturunan Kanjeng Nabi Rasul yang bertindak sebagai Ratu Adil. Hal ini diungkapkan sebagai berikut:

"Hyang Sukma anitah Raja, duk timure babaran ing Serandil, maksih tedak Kanjeng Rasul, Ibu wijil Mataram. Seselongan iya iku wijilipun, kang ngadani tanah Djawa, kang djumeneng Ratu Adil."(hal: 10-11)

(Hyang Sukma mengangkat Raja, pada waktu mudanya kelahiran Serandil, masih keturunan Kanjeng Nabi, Ibu dari benih Mataram, berasal dari Ceylon kelahirannya, yang akan memimpin Jawa, yang berkedudukan sebagai Ratu Adil).

Menurut serat tersebut akan muncul seorang penguasa keturunan Kanjeng Rasul yang akan bertindak sebagai Raja yang Adil. Istilah "Kanjeng Rasul" yang dimaksud dalam babad ini menunjuk kepada pribadi Nabi Muhammad SAW. Salah satu bagian dalam karya sastra ini menunjukkan secara gamblang sebagai berikut:

"Nulya karsane Hyang Widhi … Nitahaken ratu ing Demak, akeh sagung para wali ngajawi, pan sami amemulang, anglampahi sarengate Kanjeng Rasul, wus sirna jamaning Buda, pra sami agama suci. Wus samya Islam, masuk maring agamane Jeng Nabi …. "(hal: 8-9)

(Selanjutnya kehendak Hyang Widhi … Menitahkan raja di Demak, banyak para wali datang ke Jawa, yang mengajar, melaksanakan syariat Kanjeng Rasul, telah lenyap jaman Budha, bersama menganut agama suci. Telah menjadi Islam semua, masuk ke dalam agamanya Kanjeng Nabi …)


Raja ini digambarkan sebagai orang yang memilih hidup sederhana, yang senantiasa menyerahkan dirinya kepada Allah Yang Maha Besar (mung sumende ing Hyang Agung = hanya menyerahkan diri kepada Yang Maha Agung).(hal: 11) Raja ini akan mampu menghadapi musuh hanya dengan mengandalkan Allah. Pengarang serat kemudian berharap agar publik pembacanya bersedia mengabdi kepada sang Raja tersebut.

Keadilan Raja ini tidak diragukan. Keadilannya merupakan hasil dari menjalankan syariat Islam secara kaffah, dengan berperilaku layaknya santri sejati. Serat Jangka Jayabaya ini menggambarkannya sebagai berikut:

"Ilange wong dora-cara, wong dursila durjana juti enting, bebotoh pada kabutuh, awit adil Sang Nata, akeh suci ing masjid kang melu sujud, eling maring kabecikan, pada dadi santri curit."(hal: 11)

Musnahnya para penipu, manusia yang berperilaku jelek dan jahat, penjudi yang telah kecanduan, karena keadilan sang Raja, banyak mensucikan diri di Masjid yang ikut bersujud, mengingat akan kebaikan, semua menjadi Santri Sejati.

Dengan demikian, sesuai karya sastra ini, maka agama Islam adalah Solusi bagi peri-kehidupan di Tanah Jawa (Indonesia) yang sedang dalam zaman sengsara ini. 

[Sumber kutipan: susiyanto.wordpress.com]

    Pastor Filipina: Hallo Dunia, Aku Telah Merdeka!


    Dua orang Pastor Filipina ini benar-benar telah menjadi pengikut Yesus yang sebenarnya, sehingga keduanya sudah: Merdeka dalam Yesus!. Tidak lagi menjadi pengikut Paulus: Merdeka dalam Kristus.


    Ya, keduanya telah hidup sebagai Orang Merdeka, sebagai Hamba Allah saja, tidak yang lain, karena keduanya telah ber-syahadat: Tidak ada sembahan yang benar untuk disembah/ diibadahi selain Allah, dan Muhammad (SAW) adalah Rasul Allah, demikian juga bahwa Yesus - Isa (AS) juga Rasul Allah.

    Keduanya telah mencari dan mengetahui kebenaran sesuai perintah Yesus sehingga kebenaran itu telah memerdekakan keduanya (lihat Yohanes 8:31-32). 


    Kebenaran adalah: "Apa yang datang dari Allah, yang diajarkan melalui para Nabi/ Rasulullah termasuk Nabi Yesus.  

    "Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang kudengar dari Allah" (Yohanes (8:40).


    Sebelah kanan dalam foto di atas adalah Pastor Amormeo Mendoza sesaat setelah ber-syahadat dan di sebelah kirinya adalah Dave Lebumfacil Diaz.

    Pastor Mendoza masuk Islam setelah  kunjungan pencarian kebenaran ke pusat dakwah Dave Diaz di Toledo City.

    Dave Diaz dulunya juga seorang Pastor Filipina seperti terlihat dalam foto-foto di bawah ini. Sekarang ia aktif berdakwah, berbagi cahaya kebenaran (Islam) sehingga banyak orang bisa menjadi pengikut Yesus yang sebenarnya, menjadi: Merdeka dalam Yesus!


    Pastor Dave Lebumfacil Diaz (Mantan)



    Sophia Latjuba versus Asmirandah


    Berbeda dengan Asmirandah yang beberapa waktu lalu terjerat pelet minyak urapan gereja setan sehingga melepaskan kemerdekaan, menjadi penyembah manusia lain dan menjadi domba perahan; artis satu ini, Sophia Latjuba justru menemukan kemerdekaan dan telah menjadi manusia kembali dengan menyatakan dirinya telah menjadi seorang muslim.

    Sophia Latjuba atau Sophia Müller menyatakan bahwa dirinya kini sudah jadi muallaf usai jadi bintang tamu acara Hitam Putih di Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan. 

    Sophia Latjuba
    Ibu dari Eva Celia ini juga juga menepis dugaan adanya kedekatan dengan seseorang yang membuatnya menjadi muallaf. 

    "Saya muallaf bukan karena siapa-siapa. Ini adalah hubungan saya dengan Tuhan. Bukan karena saya mau ngapa-ngapain," ujar wanita kelahiran Berlin Barat, Jerman, 18 Agustus 1970 itu kepada para wartawan.

    Di akun Twitter @SophiaLatjuba, selebritis ini terlihat sedang membaca buku tentang Islam:

    Sophia Latjuba@SophiaLatjuba Apr 25
    # A good book and nature as far as the eye can see. Life is good. Alhamdullilah.

    Kemudian ia menjawab twitt dengan mengupload foto sampul buku yang dibacanya, yakni Destiny Disrupted: A History of the World through Islamic Eyes, karya Tamim Ansari.




    Sophia juga mengupload gambar kutipan doa kepada Tuhan Semesta Alam, Allah Subhanahu wa Ta'ala, agar dimudahkan segala urusannya.  

    SophiaLatjuba @ Sophia Latjuba  Mei 27
    # Amin (with Love) [pic] —
     


    Amiin...

    . . .