Wow! 56 Istri Belum Cukup bagi Pria Ini


Wow! Praktisi herbal berusia 68 tahun ini memiliki 56 istri dan lebih dari 300 anak-anak.
Dia mengatakan kepada Daily Times, "Saya hanya bisa berhenti menikah dengan lebih banyak istri hanya bila saya tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan seksual wanita."

Herbalis yang menyebut dirinya sendiri sebagai "Raja Salomo Afrika" (Raja Salomo memiliki 700 selir), mengatakan "Tidak ada yang salah dalam hal saya memiliki banyak istri".

Yea... karena saya adalah King Solomon of Africa!


Saya adalah Simon Odo, lahir pada tahun 1947 dalam sebuah keluarga Kristen. Saya kemudian menjadi pelayan misa di Gereja Katolik St. Mary, Aji, Enugu, Afrika. Saya dibaptis pada tahun 1956 dan mendapat pengakuan dari gereja pada tahun 1958.


"Saya menikah antara lain dari Yoruba, Benue, Kogi, Calabar, Anambra dan Enugu antara lain. Saya akan menyarankan orang-orang untuk tidak menikah sampai tiga istri. Setiap orang yang ingin meniru saya harus mempersiapkan petinya; ini adalah kesepakatan saya dengan Tuhan. Saya tidak akan berhenti menikah sampai aku mati, atau sampai kejantanan saya berhenti bekerja. "Saya orang yang diberkati"Saya menghabiskan rata-rata N1.4 juta perbulan untuk uang makan keluarga saya bulanan dan saya memberikan mobil sebagai hadiah kepada mertuaku. 

"Tak satu pun dari mereka mengeluh kekurangan seks; Aku bercinta dengan jumlah yang masuk akal dari mereka setiap hari dan saya percaya bahwa kepuasan seksual istri saya adalah hadiah dari Tuhan. Aspek yang indah dalam keluarga saya adalah bahwa ada suatu waktu dimana sekitar tujuh istri saya, saya tiduri dalam satu hari. Orang-orang muda yang masih aktif di tempat tidur bisa lebih dari 11 pada waktu tertentu, dan istri saya yang terbaru berusia 15 tahun dan menikah Desember lalu."

Yea.. Yesus kalah jauh deh! :D


Pendeta BA: Orang Yahudi akan Masuk Neraka!


Pohon Yahudi telah Mati, Sia-sia Tiada Guna


Berikut adalah QA & R dari suatu status di FB, tanya jawab seorang jemaat Kristen dengan Pendeta Budi Asali, kemudian ulasan singkatku, sbb:

Shalom pak Budi Asali.
Matius 8:12 "sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi"

Q: Siapakah yang dimaksud anak-anak Kerajaan itu pak?
Trims

Jawab:

BA: orang Yahudi

Q: Orang Yahudi yang tidak percaya ya pak Budi Asali?


Jawab:
BA: ya tentu. tapi mayoritas tak percaya sampai sekarang.



R: Ulasan singkat:
Yang dimaksud "anak-anak Kerajaan" pertama adalah orang Yahudi. Ini karena mereka merupakan "ahli waris yang wajar" dari 12 suku keturunan Yaqub/Israel. Itulah kenapa pula Yesus menetapkan hanya 12 orang murid, dimana di akhir zaman akan memimpin pengadilan pada 12 suku itu (lihat Matius 19:28).

Kemudian yang kedua adalah orang Kristen, karena adanya konsep dari Paulus bahwa goyim bisa masuk surga (yang sebenarnya khusus untuk 12 suku itu) dengan cara dicangkokan (tepatnya di-enten/ di sambung), sebagai "ahli waris cangkokan" (Roma 11:16-19).


Keduanya akan masuk Surga... tapi dulu... Yahudi sebelum ada Kristen... dan Kristen sebelum ada Islam :)


Sekarang.. keduanya (Yahudi dg Yudaisme-nya dan Kristen) justru akan masuk Neraka.

Ini karena: Yahudi tidak percayai ajaran Yesus, sehingga "hak kewarisannya yang wajar itu" atau Kerajaan Allah atau Keselamatan, yang awalnya datang melalui mereka (lihat Yohanes 4:22), dicabut atau dialihkan melalui bangsa lain/ Arab/ Islam (lihat Matius 21:43 dan artikel di sini).


Adapun: Kristen karena telah menyimpang jauh dari ajaran Yesus, yang bahkan malah mensyukuri, mensakralisasi tindakan barbar dari musuh-musuh Yesus berupa penyaliban "Yesus" dengan menganggapnya sebagai jalan keselamatan; padahal penyaliban tersebut hanyalah akibat ketidak-percayaan kaumnya yang degil, sebagai keturunan ular beludak, berbapak Iblis, seperti banyak di sebutkan dalam Bibel.


Kristen dan bahkan pendirinya yang harus diikuti (Paulus; 1Korintus 11:1) tidak mengerti bahwa keselamatan tidak lagi datang dari bangsa Yahudi, hingga ia malah membangun konsep "cangkokannya" seperti di atas. Ini berarti  meng-enten/ menyambung ranting-ranting (goyim) pada cabang-cabang dari pohon (Yahudi) yang telah mati total, telah dicabut sampai akar-akarnya, bukan sekedar dipangkas hingga bisa tumbuh tunas.


Hasilnya adalah kematian di atas kematian. Tak ada lagi harapan, kesia-siaan, kebinasaan. Keduanya akan dicampakkan ke dalam "kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi". Aaahh!