Bukti Alkitabiah bahwa Paulus Rasul Palsu!


Nabi-nabi/ rasul palsu itu bukanlah hal baru bagi bani Israel. Hal ini telah diperingatkan, misal seperti dalam Ulangan (13:1-4), Yeremia (5:31; 14:14), dll.

Demikian pula Yesus juga sudah memperingatkannya:
Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang akan datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? (Matius 7:15-16).

Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. (Matius 24:4-5).

Jadi menurut Yesus, nabi/ rasul palsu itu:
1)      Menyamar seperti domba! Ini berarti ia adalah orang dalam kekristenan sendiri. Domba itu lembut, mudah disukai banyak orang, demikian juga ajaran Paulus sangat digemari banyak orang karena tak ada beban, tak perlu berbuat apapun, asal percaya, jangan tanya, imani saja, sudah dijamin pasti masuk surga. hahaha.. anomos, faith only, grace no law. ciee.. 
2)     Seperti domba tapi sebenarnya serigala buas! Begitu halusnya penyamaran maka tak disadari ia telah merobek, mengkoyak, bahkan melumat habis ajaran dari Yesus, hingga yang tersisa tinggal si serigala ajaran Paulus, namun terlihat, dianggap, diklaim sebagai ajaran Yesus dimata hampir seluruh orang Kristen.
3)     Dari buahnya akan dikenali! Karena anomos, faith only, maka seperti memetik buah anggur dari semak duri, tidak ada satu pun buah yang dihasilkan yang berupa ketaatan para pemeluknya menjalankan hukum-hukum dari Tuhan sebagai tanggung jawab warga kerajaan Allah (lihat Matius 21:43). Kalaupun terlihat ada kebaikan, itu adalah kebaikan universal yang bisa dilakukan oleh siapa saja yang bahkan tanpa perlu orang tersebut harus beragama.
4)     Memanfaatkan nama Yesus, mencatutnya, mengaku sebagai mesias, sesatkan banyak orang! Demikian pula Paulus mengklaim sebagai utusan Yesus dalam pembukaan di berbagai surat tulisannya, Efesus 1:1, Kolose 1:1 dst. Paulus juga mengklaim sebagai mesias, yaitu didatangi, diurapi oleh Yesus dijalan menuju Damaskus (Kisah 9). Tentu saja Paulus juga telah sesatkan semua yang jadi pengikut dirinya sesuai pesannya, untuk jadi followernya: 'Ikutilah aku...' (1Korintus 11:1).
5)     Dalam Lukas 17:24, diberitahukan bahwa bila Yesus datang, maka akan dapat dilihat oleh semua orang, karena itu klaim Paulus telah didatangi, diurapi oleh Yesus di padang gurun arah Damaskus (Kisah 9:3-7) adalah kebohongan besar. Maka pesan Yesus: "Jangan ikuti Paulus!" (lihat Matius 24:26; Lukas 17:23). Kedatangan Yesus hanyalah di akhir zaman menjelang kiamat untuk membubarkan kekristenan dan lainnya, dan untuk meneguhkan agama Islam.
6)     Dalam Wahyu 2: 6, 14, 20, Yesus melarang makan makanan persembahan berhala, sedangkan Paulus membolehkan makan sajen/ sesaji/  makanan persembahan untuk setan/ berhala, nikmati saja asal ditempat sunyi sepi sendiri - alias - bisa beramai-ramai asal ditempat tersebut hanya ada sesama pengikut Paulus (1Korintus 8; dan hal senada dalam 1Tim 4:4, Roma 4:2, 14:21, 1Korintus 10:19-29). Jadi apa yang dimaksud sebagai pendusta, sebagai rasul palsu oleh Yesus dalam Wahyu 2:2 adalah Paulus.

Maka telah jelas bahwa Paulus sangat memenuhi kriteria bahkan telah dinyatakan oleh Yesus sebagai nabi/ rasul palsu.

Sebenarnya tanpa ada peringatan, penjelasan maupun pernyataan dari Yesus pun seharusnya setiap orang tahu bahwa kecuali nabi/ rasul palsu, tidak ada seorang pun nabi asli yang perintahkan untuk hidup anomos, hidup tanpa hukum-hukum dari Tuhan, apalagi membuat tuhan-tuhan lain disamping Tuhan Allah, seperti yang diajarkan oleh Paulus.

Adapun hukuman mati bagi nabi palsu sesuai ketetapan Ulangan 13:5 telah dilakukan Tuhan melalui kaisar Nero. Paulus dibunuh/ dipenggal kira-kira pada tahun 66 M, di luar kota Roma. 

Akhir kata dari segala yang didengar ialah: Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. (Pengkhotbah 12:13).

Pendalaman:

[Note: Dalam Kekristenan hampir semuanya mengalami degradasi makna sangat jauh dari standar tinggi dalam Islam. Demikian pula istilah nabi/ rasul dalam Kekristenan itu sangat cair, secair.. dimana banyak sekali para pendeta yang mengklaim, diklaim, disebut, dijuluki sebagai nabi A. B. C. D. F dst.]

Tidak ada komentar: