Paulus Dipengaruhi oleh Iblis


Bila pada artikel lama saya yang di sini, Paulus dapat dengan mudah mengusir Iblis yang ada pada orang lain, namun dalam catatan ayat Bibel lainnya, justru Paulus tidak dapat mengusir yang ada pada tubuhnya sendiri. Bahkan meskipun ia sudah memohon kepada Tuhan sampai sebanyak tiga kali untuk mengusirnya.

 
Selanjutnya dalam hal ini menurut penuturan penulis Bibel justru Utusan Iblis itu dianggap berguna bagi Paulus, diantaranya untuk mengajarkan tentang kasih karunia Kristus. Tentu saja ia juga menjadi berguna pula bagi umat Kristen karena ia tetap bersama dengan Paulus dan mempengaruhi atau menyiksanya saat ia berkhotbah dan menulis surat-surat yang ada dalam Alkitab sampai hari ini.


Marilah kita cermati tulisan dari saudara kita ini,

Bismillahir Rahmanir Rahim
 بسم ٱلله ٱلرحمن ٱلرحيم  

Surat-surat Paulus dan narasi Kisah Para Rasul, menyajikan sebagian besar informasi yang kita miliki saat ini tentang Paulus dari Tarsus. Paulus pada dasarnya adalah pemberi pengaruh terbesar pada teologi Kristen, perjuangannya, khotbahnya, pertobatannya semua merupakan elemen plot utama dari narasi Kristen. 

Sebelumnya saya ingin menegaskan bahwa ini bukan tulisan yang serampangan, bukan sebagai serangan asal-asalan tanpa patokan terhadap Paulus (red: begitu juga pada tulisan yang berkaitan dari saya sendiri di sini). Sebaliknya, ini merupakan pemeriksaan dari pernyataannya seperti yang tercatat dalam Perjanjian Baru, disertai dengan komentar-komentar dari penafsir Kristen terkenal. Ini bukan maksud saya untuk menyakiti perasaan dari saudara-saudara Kristen, tetapi sebagai seorang Muslim, itu adalah tugas saya untuk memeriksa kebenaran iman Kristen yang mengklaim sebagai kebenaran, atas dan di luar agama saya sendiri Islam. 

Dengan itu dalam pikiran, mari kita berusaha untuk bisa memahami.
  • Sumber Perjanjian Baru.
  • YHWH/ Kristus memerintahkan para Utusan Iblis.
  • Paulus menderita oleh Utusan Iblis.
  • Paulus menulis surat-surat sementara di bawah pengaruh utusan Iblis.
  • Paulus belajar tentang kasih karunia Kristus melalui utusan Iblis.  

 
Sumber Perjanjian Baru:

Dicatat dalam surat kedua kepada para pengikut Paulus di Korintus, kita dapat membaca apa yang dialami oleh Paulus: 
Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (2 Korintus 12:7-9). 

Jika kita membaca dari awal surat ini, kita dapat dengan mudah akan memperoleh pemahaman bahwa Paulus sedang diberi pelajaran oleh Tuhan. Hal ini dilakukan, sehingga Paulus dapat menghindari diri menjadi sombong melalui pengalamannya sendiri, dengan demikian, Tuhan telah menempatkan 'duri dalam daging-nya' - seorang utusan Iblis.  

Memang ini bukan posisi yang spesial untuk Paulus, karena menurut PL (Ayub 1:6-12; 2:1-7; juga PB Lukas 13:16), Tuhan telah, dan sering kali, bekerja sama atau mengirimkan kekuatan jahat atau Iblis untuk umat-Nya sendiri.  


YHWH / Kristus memerintahkan para Utusan Iblis:

Ayat itu sendiri menunjukkan, bahwa Tuhan yang memerintahkan Utusan Iblis untuk menjadi 'duri dalam daging Paulus'. Ini menjadi masalah bagi iman Kristen, khususnya karena: 
  • Apa yang akan terjadi bila seorang Utusan Iblis, diperintahkan oleh Tuhan? 
  • Oleh karena itu, harus menjadi Utusan Tuhan karena mematuhi perintah Tuhan. 
  • Oleh karena itu, Utusan Iblis menurut Alkitab juga adalah Utusan Tuhan.  

Sungguh menjadi pertanyaan besar!
Jika Utusan Iblis adalah juga menjadi Utusan Tuhan, lalu bagaimana kita dapat membedakan pesan yang dibawa Utusan itu, jika Utusan itu (Paulus) secara bersamaan di bawah otoritas Tuhan dan Iblis?  

Paulus sendiri, berdoa kepada Tuhan untuk menghapus Utusan Iblis yang dikirim oleh Tuhan yang membuatnya tersiksa, tapi Tuhan menolak permintaannya. Kemudian kita dapatkan bahwa Paulus tidak menolak untuk mendengarkan Utusan seperti yang dikirim oleh Tuhan kepadanya. Oleh karena itu, ini berarti bahwa semua Utusan Iblis juga Utusan dari Tuhan. 


Paulus Menderita karena Utusan Iblis:

Menurut ayat tersebut, Paulus menjadi tersiksa oleh utusan Iblis:
"aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis, untuk menggocohku/ menyiksaku." 
Dalam hal apa yang tepat tentang Utusan Iblis/ Tuhan yang menyiksa Paulus, ada beberapa pendapat. Berbagai tafsiran itu terjadi karena adanya polarisasi pandangan terhadap makna yang tepat dari apa siksaan itu, tetapi bagaimanapun, ada beberapa pandangan umum tentang masalah ini.  

Adam Clarke menafsirkan: Apa ini duri dalam daging mungkin telah melahirkan banyak dugaan: Tertullian berpendapat bahwa itu dolor auriculae, rasa sakit telinga, Chrysostom, rasa sakit kepala, Cyprian, carnis et corporismulta ac gravia tormenta, banyaknya rasa sakit, pedih yang menyiksa seluruh tubuh. Saya percaya bahwa Paulus merujuk hanya pada kesusahan yang ia alami dalam surat ini, yang menyakitkan dan menyedihkan baginya sebagai duri dalam dagingnya, atau apa yang mengikat tubuhnya. 

Oleh karena itu kita dapat menyimpulkan siksaan seperti yang diberikan kepada Paulus oleh Utusan Iblis sebagai: 1) Sakit telinga; 2) Sakit kepala; 3) Siksaan pada tubuh; 4) Kesulitan dalam berkhotbah.  

Namun, kami memiliki daftar lebih rinci dan referensi dari penyakit yang seharusnya yang bisa apa saja yang menyiksa itu, menurut Komentar Coffman pada PL dan PB, ia menyatakan: 
  • Tertullian pikir itu sakit kepala. 
  • Klausner percaya itu adalah epilepsi. 
  • Ramsay mengidentifikasi sebagai demam malaria yang berulang. 
  • Chrysostom mengatakan itu adalah "semua lawan dari Firman"
  • John Calvin mengartikan "godaan kedagingan"
  • Martin Luther menganggap "godaan spiritual."
  • John Knox memutuskan itu adalah "kelemahan dari pikiran" 
  • Komentator Katolik umumnya mengatakan sebagai "pikiran penuh nafsu" 
  • McGarvey: "Ophthalmia kronis yang mengaburkan pandangan" 
  • Macknight berbicara dari beberapa yang percaya bahwa itu adalah "guru-guru palsu"
  • Lightfoot menyarankan "pikiran menghujat dari setan" 
  • Alexander yakin itu "deman Malta." dll.  

Oleh karena itu, penyakit dapat diringkas seperti; 1) Penyakit Tubuh, 2) Penyakit Pikiran, dan 3) Penyakit Rohani. Apapun kasusnya, itu dimungkinkan; intinya adalah bahwa Paulus sangat jelas terlihat emosional pada rasa sakit dan penderitaan, dari beberapa bentuk hambatan fisik; sejauh ia tidak bisa menyebutnya dengan jelas, dimana ia memanggil Tuhan untuk membantunya.


Surat-surat yang ditulis Dibawah Pengaruh Iblis:

Menurut ayat 14 dari pasal yang sama, Paulus terus memberitakan sementara di bawah pengaruh dan siksaan dari Utusan Iblis/ Tuhan, dalam ayat yang berbunyi:
"sekarang sudah ketiga kalinya aku siap untuk mengunjungi kamu" 

Dalam ayat 20, Paulus menegaskan kembali bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan dia, ada sesuatu yang salah, jadi dia memberitahu orang-orang di Korintus untuk tidak mengharapkan dia menjadi normal setibanya:
 "kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan"  

Sampai titik ini, Paulus belum mampu menghapus siksaan/ pengaruh Utusan Iblis/ Tuhan kepadanya dan dia mengakui dalam Bab 13 dari surat yang sama bahwa ia terus menulis sementara di bawah pengaruh:
"Itulah sebabnya sekali ini aku menulis kepada kamu ketika aku berjauhan dengan kamu, supaya bila aku berada di tengah-tengah kamu, aku tidak terpaksa bertindak keras menurut ---- kuasa yang dianugerahkan Tuhan kepadaku untuk membangun dan bukan untuk meruntuhkan." (10).  

Sementara Paulus berada di bawah pengaruh Utusan Iblis, ia terus menulis dan terus memegang otoritas Tuhan. Ini membawa ke dalam validasi argumen saya sebelumnya bahwa sejak Utusan Iblis berada di bawah otoritas Tuhan, maka itu memang utusan Tuhan.  

Apa yang memenuhi syarat pernyataan saya adalah bahwa bahkan Paulus yang sedang dipengaruhi secara langsung dan tersiksa oleh Utusan Iblis (Tuhan), ia bertahan dalam meletakkan klaim kepada otoritas Tuhan. Bahkan saat di bawah arahan dari Utusan Iblis, Paulus terus menulis ke Gereja dan masih membawa 'otoritas' dari Tuhan. 

Oleh karena itu ada pertanyaan yang muncul untuk diri kita sendiri, jika hal ini sebagai kasus pada diri kita sendiri, bagaimana kita bisa membedakan antara otoritas Tuhan dan pengaruh Utusan Iblis/ Tuhan? Paulus di sini, secara tidak langsung merujuk kepada Iblis (yang mempengaruhi dirinya saat itu) sebagai yang memberinya otoritas Tuhan!  


Utusan Iblis Mengajarkan kepada Paulus tentang kasih karunia Kristus:

Menurut ayat (7), Paulus meminta Kristus (Tuhannya) untuk menghilangkan pengaruh atau siksaan dari Utusan Iblis. Namun jawaban Tuhan adalah aneh, Tuhan berkata kepada Paulus bahwa utusan dimaksudkan untuk mengajarinya kasih karunia, karena hanya kasih karunia yang menyelamatkan dia dari hukuman Utusan Iblis:
Sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."

Oleh karena itu, sebagaimana ayat ini jelas menunjukkan, tujuan dari Utusan Iblis, adalah untuk mengajar Paulus dari Tarsus pesan sejati kasih karunia dari Kristus. 


Kesimpulan: 

Kasus selanjutnya, adalah bahwa Paulus dikirim sebagai Utusan Iblis, yang juga benar-benar sebagai Utusan Tuhan; untuk menyiksa Paulus. Siksaan itu bisa pada tubuh, pikiran dan spiritual, bahkan mungkin kombinasi dari dua atau ketiga penyakit. Paulus menerima Utusan Iblis karena ia menjadi sombong (sombong diri), penggunaan utusan itu juga untuk mengajar Paulus tentang kasih karunia. Suatu Utusan Iblis dikirim untuk mengajar Paulus arti sebenarnya dari kasih karunia. Last but not least, Paulus tidak dapat melepaskan diri dari Utusan Iblis, yang tetap bersama dengan Paulus dan mempengaruhi atau menyiksanya saat ia berkhotbah dan menulis surat-surat yang ada dalam Alkitab hari ini. 


wa Allaahu 'Alam, 
and God knows best.   

Tidak ada komentar: