Isa dan Islam: Jalan Lurus !


Banyak orang yang merasa, di atas jalan lurus
Tetapi banyak juga, yang tersesat
Karena, Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut. (Amsal 14:12)

Oleh karena itu, supaya tidak salah jalan,
Tuhan mengirimkan seorang utusan

Utusan Tuhan itu mengatakan
Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. 
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yohanes 14:6)

Iya, saya percaya 100 persen
Untuk umat masa lalu!
Tetapi sekarang, sudah ganti periode umat
Dan, jalan tersebut juga sudah rusak,
tertutup lumpur ... Yunani-Romawi. 
Kebenaran dan cara untuk hidup dengan baik,
juga belum lengkap

Karena itu
Tuhan kembali mengirimkan seorang utusan
Sebuah jalan baru
Jalan lurus mulus, dan bebas hambatan
Jalan sempurna sampai akhir zaman

Karena itu pula
Sungguh beruntung
Orang-orang yang sudah berada, 
di atas jalan sempurna itu

Dan, supaya tetap di atas jalan yang sempurna
Maka minimal 17 kali dalam sehari semalam
Berdoa secara langsung, tanpa calo, 
tanpa perantara
Kepada Tuhan pencipta semua manusia

Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. (Al-Fatihah 1:6-7)

Tetapi,
Dasar sifat manusia suka membantah
Meskipun sudah ada jalan lurus, sempurna tanpa cela
Masih ada saja yang terus menggali,
Jalan rusak yang sudah terpendam sangat dalam
Sungguh kesia-siaan, di atas kesia-siaan!


Wassalam 

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Dari Abu Huraira r.a. katanya: "Rasulullah saw. Berdiri ketika Tuhan yang Maha Mulia dan Maha Besar menurunkan ayat yang artinya: "Dan berilah peringatan kepada kaum famili engkau terdekat!" lalu beliau bersabda: "Hai kaum Quresy! (atau perkataan yang serupa dengan itu). Tebuslah dirimu! Saya tiada dapat menolongmu barang sedikitpun dari siksa Tuhan. Hai bani Abdi Manaf! Saya tiada bisa menolongmu sedikitpun. Hai Abbas anak Abdul Mutholib! Saya tiada bisa menolongmu sedikitpun dari siksa Tuhan. "Hai Safiah, bibi Rasulullah! Saya tiada bisa menolongmu sedikitpun dari siksa Tuhan. Hai Fatimah binti Muhammad! Mintalah kepada saya harta dan saya tiada bisa menolongmu sedikitpun dari siksa Tuhan!" (Hadits Shohih Bukhori Jilid 4, nomor 16).
Muhammad Memerlukan Rahmat Allah
Menurut Muhammad bukan hanya umat Muslim, keluarga dan bangsanya yang tidak dapat diselamatkan. Termasuk dirinya sendiri pun tidak dapat diselamatkan. Hal ini dikisahkan juga oleh Abu Hurairah: "Dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda: Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. Seorang lelaki bertanya: Engkau pun tidak, wahai Rasulullah? Rasulullah saw. menjawab: Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar" (Hadits Shohih Bukhori Jilid 8, nomor 470).

Isha Merdeka mengatakan...

So what gitu loh dg hadits tsb :)
Hadits pertama menekankan pentingnya mentauhidkan Allah, tidak menduakan dg siapapun termasuk dg Rasulullah Muhammad SAW sebab beliau hanya sebagai Utusan Allah sama seperti Yesus, keduanya bukan Tuhan, shg apapun baik doa, mu'jizat maupun syafaat dari beliau hanya bisa terlaksana atas izin Allah Ta'ala.

Hadits kedua menekankan betapa agungnya nilai rahmat dari Allah shg pada Hakekatnya atau Sebab Utama seseorang bisa masuk surga adalah karena rahmat dari Allah, bukan karena amal ibadah perbuatan baik kita, karena kita bisa beramal pun merupakan bagian dari rahmat Allah sekaligus pertanda sebagai orang yang dilimpahi rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Uraian lengkapnya dalam artikel di sini,
http://ishamerdeka.blogspot.com/2012/06/masuk-surga-bukan-karena-amal.html?m=1