Berbeda dengan para misionaris/ pendeta yang sering sekali mengatakan: "Orang Kristen pasti masuk Surga", Paulus menyadari bahwa janji "keselamatan" bagi para pengikutnya (Kristen) adalah sebatas 'mudah-mudahan...
Paulus menyadari bahwa Surga yang ia janjikan kepada para pengikutnya (Kristen), sebenarnya sangat khusus untuk 12 suku keturunan Yakub (lihat Mat.19:28); maka Paulus mengajarkan bahwa bangsa lain (goyim) adalah seperti cabang liar (najis) yang di cangkokan pada cabang-cabang yang 'kudus dari 12 suku bangsa keturunan Yakub (israel), dan tidak boleh menyamakan apalagi bermegah diri, harus selalu memuja bangsa 'kudus dan pilihan tersebut (Roma 11:16-31); menjadi robot, sebagai zombie, sebagai 'israel rohani, sebagai manusia yang kehilangan jati-diri (Roma 2:28-29); untuk satu harapan:
'Mudah-mudahan... bisa ikut menumpang ke dalam Surga yang sebenarnya khusus untuk 12 suku keturunan Yakub ini'
Dan sayangnya... bisa masuk Surga untuk goyim Kristen ini hanyalah harapan kosong.
Ini karena Yesus tidak mengakui kerasulan Paulus. Bahkan beliau menyatakan bahwa Paulus adalah penyesat dan pendusta, rasul palsu, penganut ajaran Bileam (Wahyu 2:2;14).
Ini karena Yesus tidak mengakui kerasulan Paulus. Bahkan beliau menyatakan bahwa Paulus adalah penyesat dan pendusta, rasul palsu, penganut ajaran Bileam (Wahyu 2:2;14).
Jadi, di hari kebangkitan, pada waktu penciptaan kembali, orang-orang Kristen akan terlantar, tak akan ada yang menghakimi atau mengurusnya, karena tidak ada pintu maupun rasul ke-13, tetap tinggal di luar Surga; bahkan juga tidak bisa masuk ke dalam tembok kota Yerusalem Baru dari Kerajaan 1000 tahun (lihat: Matius 19:28; Wahyu 21:12-14).