Pohon Yahudi telah Mati, Sia-sia Tiada Guna
Berikut adalah QA & R dari suatu status di FB, tanya jawab seorang jemaat Kristen dengan Pendeta Budi Asali, kemudian ulasan singkatku, sbb:
Shalom pak Budi Asali.
Matius 8:12 "sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi"
Q: Siapakah yang dimaksud anak-anak Kerajaan itu pak?
Trims
Jawab:
BA: orang Yahudi
Q: Orang Yahudi yang tidak percaya ya pak Budi Asali?
Jawab:
BA: ya tentu. tapi mayoritas tak percaya sampai sekarang.
R: Ulasan singkat:
Yang dimaksud "anak-anak Kerajaan" pertama adalah orang Yahudi. Ini karena mereka merupakan "ahli waris yang wajar" dari 12 suku keturunan Yaqub/Israel. Itulah kenapa pula Yesus menetapkan hanya 12 orang murid, dimana di akhir zaman akan memimpin pengadilan pada 12 suku itu (lihat Matius 19:28).
Kemudian yang kedua adalah orang Kristen, karena adanya konsep dari Paulus bahwa goyim bisa masuk surga (yang sebenarnya khusus untuk 12 suku itu) dengan cara dicangkokan (tepatnya di-enten/ di sambung), sebagai "ahli waris cangkokan" (Roma 11:16-19).
Keduanya akan masuk Surga... tapi dulu... Yahudi sebelum ada Kristen... dan Kristen sebelum ada Islam :)
Sekarang.. keduanya (Yahudi dg Yudaisme-nya dan Kristen) justru akan masuk Neraka.
Ini karena: Yahudi tidak percayai ajaran Yesus, sehingga "hak kewarisannya yang wajar itu" atau Kerajaan Allah atau Keselamatan, yang awalnya datang melalui mereka (lihat Yohanes 4:22), dicabut atau dialihkan melalui bangsa lain/ Arab/ Islam (lihat Matius 21:43 dan artikel di sini).
Adapun: Kristen karena telah menyimpang jauh dari ajaran Yesus, yang bahkan malah mensyukuri, mensakralisasi tindakan barbar dari musuh-musuh Yesus berupa penyaliban "Yesus" dengan menganggapnya sebagai jalan keselamatan; padahal penyaliban tersebut hanyalah akibat ketidak-percayaan kaumnya yang degil, sebagai keturunan ular beludak, berbapak Iblis, seperti banyak di sebutkan dalam Bibel.
Kristen dan bahkan pendirinya yang harus diikuti (Paulus; 1Korintus 11:1) tidak mengerti bahwa keselamatan tidak lagi datang dari bangsa Yahudi, hingga ia malah membangun konsep "cangkokannya" seperti di atas. Ini berarti meng-enten/ menyambung ranting-ranting (goyim) pada cabang-cabang dari pohon (Yahudi) yang telah mati total, telah dicabut sampai akar-akarnya, bukan sekedar dipangkas hingga bisa tumbuh tunas.
Hasilnya adalah kematian di atas kematian. Tak ada lagi harapan, kesia-siaan, kebinasaan. Keduanya akan dicampakkan ke dalam "kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi". Aaahh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar