Cologne - Seorang penari wanita dengan stocking sewarna kulit berdiri di tengah gereja di depan altar, seringan angin ia berjalan di atas lantai dan menggantung dirinya sendiri disebuah lilitan kain putih.
Apakah ini sebuah provokasi, penghujatan, penghinaan terhadap agama
Kristen?
Tidak, ini bahkan bagian dari acara dalam Kongres Gereja Injili, di Gereja
Carthusian yang telah berusia lebih dari 600 tahun di selatan Cologne, dengan menyelenggarakan 'ibadah erotis'.
Gereja Carthusian, Altstadt-Süd, Cologne, Jerman (wikipedia) |
Hampir seribu peminat berdatangan meskipun harus melewati badai pada Sabtu
malam itu, dan akhirnya pun sebagian besar hanya dapat berdiri diluar gereja
karena ruangan gereja tersebut hanya cukup untuk empat ratus orang.
Di atas pintu masuk tertulis: 'Selamat datang di kebun
anggur cinta'. Mereka yang bisa masuk, diharuskan melepas alas kaki. Bagian antara bangku
dilapisi dengan kain beludru merah yang ditaburi daun anggur dan kelopak bunga mawar.
Untung tidak ada Kardinal Meisner, bisik
seseorang.
Seorang pria mengambil mikrofon: 'Ini adalah layanan erotis
gereja, anda dapat bergeser lebih mendekat, kalian semua'. Itu semua
diiringi dengan musik saxophone dan tarian.
Kemudian seorang vikaris berpakain jubah hitam dan bertelanjang kaki memasuki ruangan. Ia mengatakan bahwa erotisme dan nafsu bukan area tabu yang
dilarang oleh Tuhan, kata Armin Beuscher, tetapi ia segera membatasi: 'kita
tentu saja hari ini, di layanan ini hanya mampu melaksanakan hal itu secara
terbatas'.
Dia mengatakan tentang dokter keluarganya, yang mengejutkan
dirinya dengan pertanyaan, 'Apakah anda berdoa dengan istri anda secara
teratur dan juga bercinta secara teratur?' Karena merasa malu, ia kemudian
menggumamkan sesuatu tentang tugas seorang suami Kristen, tetapi kemudian ia
menyadari makna yang lebih dalam dari pertanyaan itu: 'Keduanya -
spiritualitas dan erotisme – dipelihara dengan pengulangan'.
Hal tersebut karena itu adalah bagian dari hidup, dari serial TV 'Oh Gott, Herr Pfarrer!' ketika ia segera setelah tidur dengan perempuan lalu ke pemakaman. Pidato di
kuburan yang diselenggarakan dalam keadaan seperti itu sering berhubungan benar
dengan motto dari gereja 'lebendig und kräftig und schärfer' (hiduplah, kuatlah dan lebih bergigi). Selanjutnya
Beuscher menyimpulkan: 'mungkin kita para pendeta/ rohaniawan, harus lebih
sering tidur dengan orang yang kita cintai. Amin'.
Kemudian mereka dianjurkan berpartisipasi dalam ritual
pengurapan, dengan memijat dahi dan tangan orang yang duduk di dekat mereka.
Beberapa dari mereka melakukannya lebih jauh, dengan saling merangkul, dan beberapa dua,
tiga pasangan muda bahkan berpelukan dan berciuman. Suasana menjadi lebih rileks.
'Itu semua akan menjadi ibadah', desah Birgit Kruger (59) dari
sekitar Hamburg, dan Bayerin Gertrud Schirmer (72) mengatakan: 'saya menemukan pengurapan
yang paling indah'. Kemudian mereka semua mengatakan Doa Bapa kami, dan Pastor
Beuscher menasehati jemaat, dengan mengatakan, 'Pujilah Allah dengan
tubuhmu, dengan nafsumu dan kelembutan.'
Diukur dari kekuatan tepuk tangan, para peserta tampaknya sangat
berhasrat melakukan hal itu. [KölnerStadt-Anzeiger].
_ _ _
_ _ _
Mungkin hal diatas turut menginspirasi pendeta Ed Young dan istrinya Lisa, yang menggelar panggung 'tempat tidur 24 jam' di atap Gereja Fellowship di Grapevine, Texas. Meskipun dia mengaku terinspirasi John Lennon dan Yoko Ono yang pernah menggelar aksi serupa untuk perdamaian pada tahun 1969.
Menurut ajaran mereka, dengan melakukan hubungan seks setiap hari selama seminggu pasangan yang sudah menikah akan menjadi lebih dekat dan memperkuat iman mereka.
Allah adalah 'penulis dan pencipta seks', kata Lisa Young pada CNN.
'Mengapa kita tidak - dalam konteks gereja - berbicara tentang sesuatu yang Ia tidak
malu-malu tentangnya?'
Kata pendeta, sex adalah 'superglue' dalam pernikahan Kristen. 'Ketika Anda memiliki kebebasan dan sukacita dan hubungan
seksual yang saling memuaskan - ketika Anda melihatnya dari sudut pandang Tuhan
- Saya pikir lampu menyala dan Anda menemukan nasib Anda sebagai suami dan
istri'.
Aksi ini akan membantu mempromosikan buku baru pasangan itu, Sexperiment: 7 Days To Lasting Intimacy With Your Spouse.
'Tempat tidur 24 jam' memanfaatkan webcam, untuk wawancara dengan pasangan tersebut dan untuk menjawab pertanyaan dari Facebook dan Twitter. Bawa Tuhan kembali ke tempat tidur. [dailymail.co.uk].
_ _ _Terbukti bahwa hidup membutuhkan keseimbangan antara jiwa & raga, antara 'daging' & roh (stt... tapi apa yang di atas sih kebablasan). Karena itu, ajaran untuk sepenuhnya 'hidup dalam roh' menjauhi semua 'kedagingan' supaya menjadi 'manusia rohani seutuhnya' adalah ajaran yang tidak sesuai dengan fitrah manusia. Ajaran yang utopia hasil kreasi manusia. Bukan ajaran dari Tuhan.
'Daging' membutuhkan roh dan roh juga membutuhkan 'daging' supaya bisa menjadi manusia yang sempurna, selamat dunia dan akhirat. Tentu saja bila hanya menyembah Tuhan yang benar. Dan Tuhan yang benar pasti ajaran-Nya sesuai dengan fitrah manusia, karena Dialah yang menciptakan manusia, sehingga paling tahu tentang manusia.
Semoga bermanfaat
Salam Merdeka sebagai hamba Allah> Amerika Gempar, Akan Lahir Yesus Yunior!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar