Saya pikir, perlu memberi apresiasi pada pernyataan Bapak Susilo Bambang Yudhono dalam foto dari facebook beliau ini:
"Islam adalah Agama Perdamaian, Islam juga adalah Agama Kemajuan"
Foto Presiden SBY seusai menunaikan Sholat Jumat di Masjid Agung Medan, 9 Maret 2004 |
Apresiasi yang sama juga untuk:
- Prince Charles yang menyatakan dan bahkan menyarankan: "Follow the Islamic Way to Save the World"
- Mr Bill Cosby: "Tirulah Umat Islam"
- Dan kepada siapa pun, terutama pada non-Muslim yang bisa memandang Islam secara Obyektif, karena siapapun yang mempunyai pemikiran terbuka dan Obyektif.... pasti akan mengatakan hal yang senada.
Dan telah nyata dalam sejarah bahwa:
"Without the contribution of the Islamic world there would have been no European Renaissance; without Islamic science and technology the New World would not have been discovered" (Kenneth Humphreys).
Tapi mesti diakui bahwa perputaran roda zaman menempatkan dunia Islam pada saat ini dibawah keunggulan sains dan teknologi dunia non-muslim. Hal ini bukan karena faktor Agama Islam, tetapi karena banyak orang Islam yang lalai dengan Al-Qur'an, padahal didalamnya banyak sekali informasi yang jauh mendahului berbagai penemuan modern, berbagai perintah untuk berpikir, yang mendorong kita untuk membuat berbagai kemajuan.
Misalnya firman Allah (yang artinya:)
"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya." (Adz-Dzariyat 51: 47).
"Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan." (Ar-Rahman 55: 33).
Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah Tuhan yang Maha Adil, sehingga non-Muslim bahkan diberi kelebihan untuk kemajuan dunia, dimana kelebihan tersebut semestinya membawa dirinya pada Islam:
"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu adalah satu kesatuan [suatu yang padu] dan kemudian Kami pisahkan mereka; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?" (Al-Anbiya' 21:30).
(Note: penggunaan kata 'Kami' tidak menunjukkan pluralitas bahwa ada beberapa Tuhan, tetapi sebagai tanda penghormatan/ plural majestik).
Ada 3 poin penting dalam ayat Al-Anbiya' tersebut; bahwa orang-orang kafir (non-Muslim) yang disebutkan sebagai orang yang akan menemukan bahwa langit dan bumi adalah satu kesatuan, dan kemudian berpisah, dan non-Muslim pula yang akan menemukan bahwa bahwa semua kehidupan berasal, dibuat dari air. (keterangan lebih lengkap tentang hal ini bisa di baca di artikel klik disini).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar