Seorang pendeta Kristen
Karismatik asal Amerika, tewas mengenaskan karena mempraktekan ajaran Bibel tentang mukzijat iman. Ayat Bibel yang diyakini sebagai mukjizat iman adalah Injil Markus 16:17-18:
“And
these signs shall follow them that believe… They shall take up
serpents; and if they drink any deadly thing, it shall not hurt them” (King James Version)
“Tanda-tanda
ini akan menyertai orang-orang yang percaya, ....mereka akan memegang
ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat
celaka” (Alkitab Terjemahan Baru).
“Sebagai bukti bahwa mereka percaya, ....kalau mereka memegang ular atau minum racun, mereka tidak akan mendapat celaka” (Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari).
Menurut
ayat Injil tersebut, Yesus Kristus menggaransi orang Kristen yang
beriman, dengan kepastian memiliki beberapa bukti mukjizat, antara lain:
tidak akan celaka bila memegang ular berbisa yang mematikan dan tidak
akan celaka bila meminum racun yang mematikan.
Dengan
kata lain: pembuktian kebenaran iman orang Kristen menurut ayat tersebut
bisa dilakukan dengan testing memegang ular berbisa dan meminum racun.
Bila orang Kristen tidak mengalami celaka sedikitpun, setelah memegang
ular berbisa atau meminum racun, maka keimanan orang Kristen sudah benar
sesuai standar ajaran Yesus. Dan sebaliknya, orang Kristen yang celaka
setelah memegang ular berbisa atau meminum racun, maka keimanannya belum
sesuai standar. Apalagi orang Kristen yang tidak berani menguji imannya
dengan memegang ular berbisa atau meminum racun, mereka berarti
meragukan mukjizat iman yang diajarkan Yesus dalam Injil Markus.
Bermodal
Injil Markus 16:17-18 tersebut, Pendeta Mark Randall “Mack” Wolford
bermaksud membuktikan mukjizat iman di hadapan ratusan jemaatnya. Secara
demonstratif, pendeta berusia 44 tahun ini berkhotbah sambil memegang
ular berbisa yang peliharanya selama bertahun-tahun.
Pendeta
gereja House of the Lord Jesus di Matoaka, Virginia Barat, Amerika
Serikat ini sangat yakin bahwa orang Kristen diperintahkan oleh Yesus
dalam Alkitab untuk memegang ular berbisa tanpa takut mati.
Bak pawang ular, dalam kebaktian sore di Panther Wildlife Management Area, pada Minggu (27/5/2012) lalu, Wolford membawa ular berbisa saat memimpin kebaktian. Naasnya, ular berbisa itu tiba-tiba mengigit pahanya.
Menurut The Washington Post, kegiatan itu segera dihentikan dan Wolford dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat akibat gigitan ular beracun itu. Namun nyawanya tak tertolong dan meninggal sekitar pukul 10 malam di Bluefield Regional Medical Center.
...Pendeta Wolford tak seharusnya mati mengenaskan demi membuktikan mukjizat iman. Karena Injil Markus 16:9-20 sudah diakui kepalsuannya secara konsensus oleh para ilmuwan Kristen sendiri...
Karena
pendeta Kristen tidak bisa melakukan mukjizat ular beracun sebagaimana
janji Injil, maka yang patut diragukan adalah otentisitas Bibel atau
keimanan sang pendeta. Padahal sebagai pendeta fanatik yang beraliran
Kristen karismatik, iman kristiani Wolford jelas tak bisa diragukan. Toh
ia tewas ketika membuktikan mukjizat yang dijanjikan Injil Markus.
Pendeta
Wolford tak seharusnya mati mengenaskan jadi korban gigitan ular beracun
demi membuktikan mukjizat iman, bila ia mau berpikir ilmiah dan
realistis. Karena Injil Markus 16:9-20 sudah diakui kepalsuannya secara
konsensus oleh para ilmuwan Kristen sendiri.
Dalam The Five Gospels yang disusun oleh Robert W Funk, Roy W Hoover dan The Jesus Seminar, Injil Markus 16:9-20 sama sekali tidak dicantumkan.
New York International Bible Society dalam The Holy Bible New International Version,
di bawah pasal 16 ayat 8 (hlm 780), meletakkan garis tegas yang
memisahkan ayat 16:8 dengan ayat berikutnya (16:9-20). Di bawah garis
tersebut terdapat peringatan yang berbunyi: “The two most reliable early
manuscripts do not have Mark 16:9-20.” (Dua manuskrip yang paling tua (codex Sinaiticus dan codex Vaticanus) tidak memiliki Markus 16:9-20).
The Holy
Bible New King James Version terbitan tahun 1994, pada halaman 993
menjelaskan: “Verses 9-20 are bracketed in NU-Text as not original. They
are lacking in Codex Sinaiticus and Codex Vaticanus, although nearly
all other manuscripts of Mark contain them.” (Ayat 9-20 di dalam tanda
kurung pada teks NU adalah tidak asli. Ayat-ayat itu tidak terdapat
dalam codex Sinaiticus dan codex Vaticanus, meskipun hampir semua
manuskrip Markus yang lain memuatnya).
NU-Text adalah Alkitab gabungan dua versi Alkitab, yaitu: versi The Nestle Aland Greek New Testament dan The United Bible Societies edisi ke-3.
International Bible Society dalam The Holy Bible New International Version, halaman 1040 juga menegaskan kepalsuan penutup Injil Markus: “The earliest manuscript and some other ancient witnesses do not have Mark 16:9-20.” (Manuskrip yang paling tua dan beberapa naskah kuno tidak memiliki Injil Markus 16:9-20).
Gara-gara Injil yang sudah diakui kepalsuannya inilah Pendeta Wolford tewas digigit ular berbisa. Pendeta mana lagi yang berani membuktikan keaslian Injil dengan memegang ular berbisa dan meminum racun? [aah: voa-islam]
NU-Text adalah Alkitab gabungan dua versi Alkitab, yaitu: versi The Nestle Aland Greek New Testament dan The United Bible Societies edisi ke-3.
International Bible Society dalam The Holy Bible New International Version, halaman 1040 juga menegaskan kepalsuan penutup Injil Markus: “The earliest manuscript and some other ancient witnesses do not have Mark 16:9-20.” (Manuskrip yang paling tua dan beberapa naskah kuno tidak memiliki Injil Markus 16:9-20).
Gara-gara Injil yang sudah diakui kepalsuannya inilah Pendeta Wolford tewas digigit ular berbisa. Pendeta mana lagi yang berani membuktikan keaslian Injil dengan memegang ular berbisa dan meminum racun? [aah: voa-islam]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar