Maka tampaklah suatu tanda besar dilangit: Seorang perempuan berselubung matahari, dengan bulan dibawah kakinya dan sebuah mahkota dari duabelas bintang di atas kepalanya/1/. Ia sedang mengandung dan dalam keluhan penderitaannya hendak melahirkan berteriak kesakitan/2/. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan diatas kepalanya ada tujuh mahkota/3/. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri dihadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya/4/. Maka ia melahirkan seorang anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan tahtanya/5/. Perempuan itu lari ke padang gurun, dimana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara disitu seribu dua ratus enam puluh hari lamanya/6/. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa/14/.
1. Dalam Bibel ada satu ayat dimana: matahari, bulan, bintang sebagai gambaran sebuah suku bangsa, yaitu Kejadian 37:9, sebagai gambaran keluarga Yakub, bani Israel. Maka ayat Wahyu tersebut adalah sebuah perlambang terkait/ mengenai bani Israel, Yahudi.
2. Perempuan tersebut dalam arti secara khusus adalah bunda Maria (Mikha 5:2-4). Secara umum adalah bani Israel, bangsa Yahudi
3. Yang dilahirkan adalah Yesus yang akan memimpin dengan gada besi/ kekuatan YHWH. “Jangan kamu menyangka aku datang membawa damai, tapi pedang!” dll.
4. Tiba-tiba dirampas sesaat setelah dilahirkan, menunjukkan betapa singkatnya waktu pelayanan kenabiannya. Terbukti hanya sekitar tiga tahun, karena dirampas, disingkirkan oleh si naga merah, yaitu Romawi dan Yahudi yang menutup diri/ kafir dengan ajaran Yesus.
5. Begitu singkat pelayanannya, maka wajar bila ajarannya dalam mereformasi syariat Musa belum lengkap, sangat diperlukan banyak penyempurnaan.
6. Wajar pula bila bani Israel, bangsa Yahudi, yang telah begitu banyak diberi keistimewaan oleh Tuhan, tetapi berkali-kali menyeleweng, memberontak, bila Yesus mengutuknya: “Celakalah, celakalah, celakalah... bagimu hai para ahli kitab dan orang-orang Farisi. Hai ular! Hai keturunan ular beludak! Bagaimana kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka... para nabi dan orang bijak kalian bunuh, kamu salibkan, kamu siksa, maka tercurahlah darah semua orang benar dari Habel sampai darah Zakharia! (lih: Matius 23:33-39). Lebih jauh, Yesus juga mengatakan bahwa bangsa Yahudi bukan lagi sebagai anak Abraham, tapi sebagai anak Iblis (lih: Yohanes 8:39-44).
7. Dari semua poin 6, berarti sama saja telah dicabut keistimewaan atas ‘jalur keselamatan khusus’ untuk bangsa Yahudi melalui jalur Nabi Ishak, sebagai bagian dari Perjanjian Keselamatan Tuhannya Abraham.(lih: Kejadian 17:7-14).
8. Karena hanya ada dua jalur keselamatan dari Perjanjian Keselamatan Tuhannya Abraham, berarti supaya bisa selamat, bangsa Yahudi harus bergabung ke dalam ‘jalur keselamatan internasional,’ jalur Nabi Ismael, mengikuti risalah Nabi Muhammad SAW.
9. Penggabungan jalur keselamatan dari Nabi Ishak-bani Israel-Yahudi kepada jalur keselamatan Nabi Ismael-Nabi Muhammad SAW, ini juga berarti sebagai penggenapan Zefanya (3:9), sehingga semua manusia tidak lagi hidup dalam kutukan menara Babel (Kejadian 11:1-9), tetapi bisa bahu membahu beribadah, menyembah kepada Tuhan Yang Satu, dengan arah dan bahasa yang sama dari seluruh dunia, berkiblat ke Ka’bah di Makkah dan dengan bahasa Arab.
10. Poin 7, juga ditegaskan dalam Matius 21:43, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari bangsa Yahudi, diberikan ke bangsa lain. Sumber keselamatan, Tuhan Israel tidak lagi di gunung Gerizim Samaria ataupun di gunung Moria Yerusalem (lih: Yohanes 4:20-22), telah ada di Makkah, Saudi Arabia.
11. Poin 7, ditegaskan pula dengan Nubuat dari Yesus, bahwa “Bait suci akan dihancurkan!” (lih: Matius 24:2,15), dimana untuk memahaminya seperti tertulis dalam Matius 24:15, supaya mengacu pada Nubuat Daniel.
12. Dari Nubuat Daniel/ Sabat Daniel (7 abad): Yesus seorang Mesias, disingkirkan. Bait suci dihancurkan (70 M) oleh Romawi Titus (D-9:26). Otomatis ritual kurban Yudaism menjadi terhapus, Romawi menguasai Yerusalem selama 7 abad (D-9:27, band.11:31).
13. Periode 3.5 abad pertama (D-12:11), 1290 hari/ dari awal dihancurkannya bait suci/ hapusnya ritual kurban Yudaism. Romawi Hadrian (117-138) membangun suatu kejijikan di bait suci, yaitu kuil Yupiter (135 M), dan dilestarikan penggantinya, Antoninus Pius (138-161), sebagai anti Kristus (D-9:27). Romawi Konstantin hancurkan kuil Yupiter (325 M) dan membangun gereja St. Sophia/ Holy Wisdom disebelah utara kuil Yupiter.
14. Periode 3.5 abad kedua (D-7:19-26, 12:12), mengenai Romawi dan berbagai peperangan inter/ eksternal Romawi. Melahirkan Kekristenan Paulus, Trinitarian dengan berbagai tradisi buatannya (D-7:25), perang melawan Persia yang dibantu Yahudi (614 M), hampir seluruh gereja di Yerusalem dihancurkan. Kemudian Romawi mengalahkan Persia (627 M).
15. Akhir periode (D:12:12), sesudah 1335 hari/ 3.5 abad dari pertengahan Sabat Daniel, maka berakhir dengan: “Diberkatilah orang yang menanti-nanti dan mencapainya” yaitu sampai pada abad ke-7 M. Berkat ini datang seiring dengan kedatangan Khalifah Umar bin Khattab yang membebaskan Yerusalem dari Romawi (638 M), dan mulai saat inilah datang Yerusalem baru, kerajaan Allah, Islam telah sampai di Yerusalem (D-7:14, 22, 27).
16. Maka perempuan itu, bangsa Yahudi, yang telah lari ke padang gurun selama 1260 hari (3.5 abad), pulang kembali ke Yerusalem. Ini karena Khalifah Umar memberi kebebaskan penuh bagi siapapun untuk memasuki Yerusalem, bahkan Khalifah Umar saat itu menempatkan lebih dari 70 keluarga Yahudi dari Galilea, Tiberias, untuk tinggal di kota Yerusalem.
17. Maka beginilah firman Tuhan YHWH: Tanggalkan perhiasan kebesaranmu dan lepaskan mahkotamu! Tiada yang tetap, semua mesti berubah. Yang rendah harus ditinggikan dan yang tinggi harus direndahkan. (Yehezkiel: 26).
18. Puing, puing, puing! Itu sudah terjadi masa lalu, telah berakhir di abad ke-7.
19. Dia yang adalah hakim telah datang, dan YHWH telah memberikannya.
Bijaksanalah, semua itu sudah ditakdirkan :)
Bijaksanalah, semua itu sudah ditakdirkan :)