Dalam Bibel diceritakan bahwa setelah puasa 40 hari, Yesus 'digendong' oleh Iblis ke gunung untuk dicobai.
Iblis menyuruh Yesus untuk bersembah sujud padanya, untuk menuhankan Iblis, dengan janji akan hidup makmur tujuh turunan.
Yesus menolak dan beliau berkata: 'Enyahlah Iblis! Sebab telah tertulis: Engkau harus menyembah ALLAH, elohimmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau harus beribadah!' (Matius 4:10).
Nah, belajar dari kegagalan itu, maka secara cerdik Iblis menemui Paulus dalam rupa Yesus (lihat: Kisah 22:8; 26:15). Maka jadilah Paulus sebagai murid terkasih Iblis. Ia pun mengarang bebas berdasarkan wahyu dari Iblis sehingga dengan seenaknya membatalkan hukum Taurat (lihat: Efesus 2:15; Kisah 21:21), yang sebenarnya sudah dibersihkan oleh Yesus dari berbagai 'ragi' Farisi & Saduki/ Herodes (lihat: Matius 16:12; Markus 8:15).
Hebatnya, Iblis pun tahu apa yang disenangi oleh manusia, karena itu ia tetap mempertahankan 'ajaran kasih' (yang memang kasih tak sampai, sebuah utopia; lihat Matius 5:39-44), dan berbagai ajaran teologi kemakmuran karena Kerajaan Dunia memang telah diserahkan pada Iblis (Matius 4:8-9; Yohanes 12:31).
Singkat kata, jadilah kekristenan Paulin seperti saat ini, yaitu dengan segala kebebasan dan kemakmurannya karena berkat tuhan Iblis yang meminjam nama Yesus.
Nah, kalau Yesus saja pernah dicobai Iblis, Paulus menjadi murid Iblis, maka tidak heran bila pola Paulus, yaitu mengaku didatangi Yesus (yang sebenarnya samaran Iblis) terus berlangsung hingga saat ini.
Tidak heran bila kita sering mendengar atau membaca cerita 'kesaksian' orang yang mengaku didatangi Yesus, padahal tidak lain adalah Iblis yang menyamar agar orang tersebut lebih percaya padanya, untuk menguatkan kekristenannya, atau pun agar seseorang menuhankan Iblis yang menyamar tersebut.
Itulah tipu daya Iblis yang tidak disadari orang Kristen, bahkan dibanggakan, dipamerkan dalam berbagai cerita 'kesaksian'. Lebih dari itu, mereka juga menjadi tangan-tangan Iblis dengan membuat berbagai cerita palsu tentang 'kesaksian', untuk memperdaya manusia bodoh lainnya.
Dan jelas, bahwa tujuan terbesar dari Iblis yakni menjerumuskan manusia dari terang ke dalam kegelapan, mempengaruhi manusia untuk menyekutukan Allah; telah tercapai secara halus mulus dengan adanya sikap menuhankan Iblis (yang dikira sebagai Yesus).
Salut kepada Iblis yang telah berhasil menipu, memperdaya, mengelabui banyak manusia, bahkan mereka fanatik mengikuti ajarannya !!
> Bagaimana Cara Membuat tuhan !?
> Mengapa Orang Kristen Takut Sunat ?
1 komentar:
Haha, Makasih atas penghinaan anda, semoga Tuhan mengasihi jiwa dan pikiran mu yg buruk, ya karna dirimu kan bukan lah lagi manusia
Posting Komentar