Sebanyak 732 jemaat Ahmadiyah di Tasikmalaya, Jawa Barat, telah menyatakan bertobat dari kesesatan dengan kembali menjadi Muslim. 732 orang ini berasal dari sejumlah daerah di Tasikmalaya antara lain Parung Ponteng, Sukaraja, Singaparna, Salawu, dan Sukaratu. Dua puluh orang dewasa diantara mereka dan beberapa anak-anak, mengikrarkan persaksian dua kalimat Syahadat di Masjid Agung Baiturrahman, Pemkab Tasikmalaya, di Jalan Bojongkoneng, Singaparna, Senin (20/5/2013).
Menurut KH Dr Edeng Zainal Abidin, Ketua Majelis Ulama Indonesia MUI dan FKUB Tasikmalaya, di Tasikmalaya memang sedang digiatkan proses pertaubatan dari jemaat Ahmadiyah. "Ini lantaran banyak dari mereka yang mulai menyadari bahwa ajaran Ahmadiyah ini tidak sesuai dengan ajaran Islam yang asli," ujarnya.
Kembalinya para pengikut Mirza Ghulam Ahmad (Ghulami) ke pangkuan Islam, menurut Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tasikmalaya ini, tidak terlepas dari pembinaan oleh instansi terkait dan berbagai Ormas Islam. FKUB setempat dan Ormas Islam melakukan berbagai penyuluhan ke daerah pedalaman dan kawasan perbukitan di Tasikmalaya. Pendekatan yang ditempuh bukan melalu aksi kekerasan dan anarkisme, melainkan upaya damai berupa pendidikan, sosial dan juga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pertobatan para mantan jemaat Ahmadiyah itu dihadiri Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali, Dirjen Bimas Islam dan beberapa pejabat Kementerian Agama (Kemenag) dan tokoh masyarakat sekitar. Setelah itu, Menag memberikan piagam surat pernyataan ikrar secara simbolis kepada salah seorang warga. Dalam surat itu, Surayadharma bersama dengan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, bertindak sebagai saksi.
Menteri Agama Suryadharma Ali nampak terharu menyaksikan para mantan jemaat Ahmadiyah dari Desa Tenjowaringin dan Kutawaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya ini, mengikrarkan dua kalimat syahadat.
"Jujur saya tadi menangis, meneteskan air mata saat melihat puluhan jemaat Ahmadiyah resmi masuk Islam. Saya berterima kasih kepada semua pihak," kata Suryadharma Ali.
Dalam kesempatan ini Menag Suryadharma menjanjikan bantuan perekonomian bagi para mantan anggota jemaat Ahmadiyah. Juga akan memberikan beasiswa bagi anak-anak yang tidak lagi bisa sekolah setelah keluar dari jamaat Ahmadiyah. "Saya berjanji akan membantu perekonomian ibu-ibu dan bapak-bapak," katanya yang langsung disambut tepuk tangan warga yang memadati masjid.
Meskipun jumlah 732 orang adalah cukup besar, namun masih ada 4.216 jemaat Ahmadiyah yang tercatat di Tasikmalaya yang masih bersikukuh mengikuti agama buatan Mirza Ghulam Ahmad ini, seperti yang dinyatakan oleh Kepala Kemenag Kabupaten Tasikmalaya, Abdul Kholik.
Untuk mereka ini, Menteri Agama berdasarkan masukan dari para Ulama memberikan dua opsi, kembali ke ajaran Islam atau membuat agama sendiri diluar Islam.
Opsi tersebut, kata Suryadarma, memberi kesempatan kepada seluruh anggota jemaat Ahmadiyah kembali ke ajaran Islam. Jika tetap dengan pendiriannya, jemaat Ahmadiyah dipersilakan mendirikan agama baru.
Menteri Agama Suryadharma Ali (tengah), berbincang dengan para ulama setempat usai acara pengucapan kalimat Syahadat oleh para mantan jemaat Ahmadiyah |
Demikian pula Ketua MUI Tasikmalaya, Edeng Zaenal Abidin juga meminta pemerintah agar persoalan Ahmadiyah ini cepat diselesaikan dengan membubarkan organisasi Ahmadiyah dan memasukkan keyakinan ini ke dalam agama tersendiri di luar Islam.
Rani Rahmawati, yang sudah lebih dulu kembali masuk Islam menyatakan rasa syukurnya melihat banyak anggota jamaat Admadiyah kembali masuk Islam, saat ia didaulat untuk memberikan sambutan.
"Kami rata-rata memeluk ajaran Ahmadiyah karena keturunan. Tapi setelah secara rutin diberi pengetahuan tentang kebenaran agama Islam, kami akhirnya masuk Islam," ujar Rani.
Menurut Rani, salah satu alasan ia tobat dari Ahmadiah dan kembali masuk Islam adalah selain meyakini adanya nabi setelah Nabi Muhammad (SAW) juga terjadi berbagai perubahan isi Al-Qur'an dalam ajaran Ahmadiyah. "Kedua faktor paling substansial itu menyadarkan kami untuk memeluk agama Islam secara benar," kata Rani yang berprofesi sebagai guru.
Para mantan jemaat Ahmadiyah ini kemudian bergabung dalam IMKASA (Ikatan Masyarakat Korban Aliran Sesat Ahmadiyah Tasikmalaya). IMKASA juga meminta pemerintah untuk segera membubarkan organisasi Ahmadiyah agar tidak kembali menyesatkan Umat Islam, khususnya di wilayah Tasikmalaya. [hidayatullah dll.]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar