Kristenisasi tak pernah padam. Berbagai cara dilakukan untuk menggerogoti akidah umat Islam dan membuatnya murtad. Kaum Kristen yang mendapat dukungan Barat berusaha agar umat Islam tidak lagi terikat dengan agamanya. Mereka ingin agar seluruh dunia menjadi Kristen. Bagaimana itu terjadi dan apa saja yang dilakukan mereka, berikut wawancara wartawan Media Umat Pendi Supendi dengan mantan biarawati Hj. Irene Handono, penulis buku Menyikap Fitnah dan Teror.
Kenapa kristenisasi terus terjadi di Indonesia?
Perlu
dipahami bahwasanya Allah SWT telah memberikan peringatan, yang antara
lain dalam Al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 120: walan tardla ankal yahudu
wala nashara hatta tattabi'a millatahum. Bahwa Yahudi dan Nasrani itu
tidak akan pernah berhenti untuk berupaya membuat umat Islam ini
mengikuti millah mereka. Ikut agama mereka. Ikut budaya mereka. Ikut
pemikiran mereka. Allah menyatakan mereka tidak pernah berhenti berusaha
untuk itu.
Bahkan Rasulullah masih menguraikannya lagi karena
pentingnya ayat ini. Rasulullah bersabda kepada para sahabat: Wahai
sahabat, ingat-ingatlah engkau, suatu saat umatku nanti akan mengikuti
mereka. Selangkah demi selangkah, sehasta demi sehasta, dan sedepa demi
sedepa. Bahkan ketika mereka itu masuk ke lubang biawak pun, umatku
ikut. Tentu para sahabat terkejut dengan pernyataan Rasulullah seperti
ini. Sehingga ada yang menanyakan siapa yang akan diikuti oleh umatmu
seperti itu, sampai-sampai masuk ke lubang biawak pun akan diikuti oleh
mereka. Apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani? Jawab Rasulullah: siapa
lagi kalau bukan mereka.
Bagaimana dengan kristenisasi di Bekasi?
Di
Bekasi misalnya, ada program yang dicetuskan oleh Yayasan Mahanaim. Ini
adalah yayasan Kristen yang mempunyai networking dengan JDN (Jaringan
Doa Nasional) di bawah pimpinan pendeta Rahmat Manulang. Motto yang
dipromosikan oleh mereka ke masyarakat di antaranya: Kasih Bagi Kota,
Sejahtera Bagi Kota dll. Di Bekasi ini mereka menggunakan istilah B3
(Bekasi Berbagi Bahagia). Berbagai iming-iming hadiah mereka berikan.
Momen ini biasanya dilaksanakan setahun dua kali yakni menjelang Natal
dan Paskah. Mereka menggelar acara ini serentak di semua kota besar di
tanah air. Beberapa organisasi yang mendukung di antarnya Full Gospel,
Gideon International, BMGK (Badan Musyawarah Gereja-gereja Kristen).
Seperti yang terjadi di Bekasi itu 23 November lalu, mereka melakukan
dengan cara-cara simpatik, yaitu menarik simpati masyarakat dengan
nyanyi bersama, joget, bagi-bagi hadiah, yang ujung-ujungnya adalah
pembaptisan. Sementara masyarakat kita yang ikut kegiatan mereka itu
adalah masyarakat pra-sejahtera.
Kita punya data, mereka
membaptis secara paksa. Contoh dalam salah satu foto terlihat seorang
nenek berbusana muslim. Dia tertipu. Ujung-ujungnya dari kegiatan itu si
nenek diceburin ke air di bak. Lalu dibaptis. Si nenek tinggal
mengucapkan amin. Itulah pembaptisan. Si nenek tidak mengerti apa itu
pembaptisan. Mereka juga tidak mengumumkan bahwa itu adalah kegiatan
pembaptisan. Tapi yang dilakukan itu adalah kegiatan pembaptisan. Ekspresi si nenek itu tampak ekspresi bingung, menolak.
Kita
juga punya foto seorang gadis berjilbab. Jelas sekali penolakannya. Dia
meronta, dia sempat menampik, dia sempat memegang tangan panitianya.
Tapi oleh panitia dia ditekan pundaknya dan kemudian diguyur dengan air.
Setelah terkena air itu ia kemudian baru berdiri. Gadis ini tidak tahu
bahwa dia dibaptis.
Bagi orang yang mengerti Kristen, ketika ada
bak diisi air kemudian orang dimasukin ke situ sudah pasti itu
pembaptisan. Artinya bagi panitia yang Kristen, mereka yang telah masuk
ke air itu sudah dianggap masuk Kristen. Nah mereka yang telah dianggap
masuk Kristen itu menjadi data bagi panitia untuk dilaporkan ke negara
donor, sehingga dapat kucuran dana lagi. Di satu sisi statistik Kristen
dalam catatan mereka meningkat. Ini lho, Kristenisasi dan pemurtadan
sekarang sedang berjalan. Kita buktikan mereka itu bahkan bagi-bagi
uang.
Ujung-ujungnya duit?
Ya,
ujung-ujungnya sebenarnya duit. Jadi mereka menerima dana dari negara
donor, kemudian mereka bekerja satu bulan tapi bisa hidup untuk setengah
tahun atau satu tahun. Motivasinya adalah motivasi ekonomi.
Ada motivasi lain?
Kita
tidak bisa mengabaikan ada juga motivasi politik. Artinya ketika ingin
memecah Indonesia yang paling mudah adalah membenturkan umat Islam. Dan
mereka itu sudah tahu caranya sejak Orde Lama. Saat itu sudah marak di
tanah air, membenturkan antar sesama umat Islam dan antara umat Islam
dengan aparat penegak hukum. Hingga pernah terjadi ungkapan pesantren
sebagai sarang teroris. Itu menanggapi seruan dari Paus Benedictus XVI
bahwa jihad harus dibuang dari kurikulum Islam. Paus mengeluarkan
ungkapan itu setelah Bush mengatakan perang Salib belum selesai, dan dia
diperintahkan Tuhan untuk menyerang Irak dan Afghanistan.
Bagaimana sebenarnya pandangan orang Kristen terhadap Islam?
Sebenarnya
sejak kecil anak-anak Kristen sudah diajarkan bahwa Islam itu jelek,
Islam itu kumuh, Islam itu miskin, Islam itu kampungan, Islam itu
ketinggalan zaman. Bahkan kalau Anda mencermati bible, di situ kebencian
itu sudah nampak. Dalam bible itu Nabi Ismail AS dinyatakan sebagai
seorang anak lelaki yang tingkah lakunya seperti keledai liar. Bahkan
tidak tanggung-tanggung dari kalangan gereja ada yang menyebar leaflet
atau brosur, "Siapakah agama Islam itu? siapakah Muhammad itu?" Dengan
diurut, nabi Ibrahim yang mereka sebut Abraham menikah dengan Sarah,
kemudian menikah lagi dengan budak yang bernama Hajar. Dari Sarah
lahirlah Ishak putra sulung, kata mereka, terus Hajar melahirkan Ismail
yang lakunya seperti keledai liar. Begitu tulis mereka. Siapa Ismail?
Ismail ini tulis mereka adalah anak budak, maka berarti nabi Muhammad
itu keturunannya budak. Itu berarti umat Islam itu budak. Budaknya
siapa? Budaknya Yahudi.
Apa betul di balik kristenisasi ada peran Vatikan dan Barat?
Ya, betul sekali.
Apakah Indonesia mau dijadikan negara Kristen?
Itu
sudah pernah diungkap oleh The News Week. Kristenisasi itu hukumnya
wajib bagi Kristen. Seperti saya bandingkan umat Islam mempunyai
kewajiban antara lain menegakkan shalat lima waktu, maka Kristen pun
punya kewajiban melakukan kristenisasi atau melaksanakan amanat agung.
Karena itu wajar bila kristenisasi di Indonesia tidak pernah berhenti.
Ayat perintahnya tercantum dalam Injil Matius pasal 28 ayat 19 yang
isinya: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku dan
baptislah mereka dalam nama bapak, dan anak dan roh kudus". Sementara
Markus pasal 16 ayat 15 menyatakan, "Lalu ia berkata kepada mereka
pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah injil kepada segala mahluk."
Adakah kaitan antara kristenisasi dan penjajahan?
Sangat,
sangat terkait. Bahwa mereka itu menjajah, memang sudah dari sononya
mereka bangsa penjajah. Agama Kristen memang membolehkan melakukan
penjajahan. Perintahnya: "jadikanlah seluruh bangsa muridku." Dan itu
dilakukan dengan berbagai cara. Mereka tidak mengenal halal haram,
karena yang mengenal halal haram cuma Islam. Jadi wajar pula bila
pembaptisan bisa dilakukan secara paksa seperti yang dilakukan Mahanaim
di Bekasi. Bagi mereka tidak ada masalah. Bahkan kemudian ada ayat dalam
bible misal Roma pasal 3 ayat 7, yang juga menyatakan: "Tapi jika
kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaannya mengapa
aku masih dihakimi sebagai orang berdosa."
Penjajahan dalam bentuk sekarang?
Sekarang
ini kan melalui budaya dan pemikiran. Mereka itu selalu mempropaganda
negatif tentang Islam. Citra Islam dibuat buruk oleh mereka. Di satu
sisi mereka menyudutkan Islam sebagai teroris dan sebagainya, tapi di
sisi lain mereka melestarikan peperangan yang tak kunjung selesai.
Contohnya Bush menyatakan perang salib belum selesai. Bahkan dia
menyatakan dirinya diperintahkan untuk menyerang Irak dan Afghanistan.
Kemudian
melalui budaya Valentine day yang mereka usung dengan istilah kasih
sayang. Valentine day itu sebenarnya merusak umat Islam.
Perang
pemikiran dan budaya itu dimulai dengan pemahaman bahwa semua agama
sama. Kalau semua agama sama maka bagi mereka mengikuti ibadah mereka
tidak masalah. Shalat mulai ditinggal dan akhirnya mengikuti millah
mereka.
Bagaimana dengan rencana transformasi 2020?
Mereka
memang punya banyak program seperti itu. Jadi mereka mengagendakan
bahwa pada tahun itu Indonesia sudah menjadi negeri Kristen. Bahkan
mereka sudah membuat suatu program atau agenda, bahwa R1 itu harus
Kristen. Makanya yang mereka lakukan saat ini adalah dengan kristenisasi
untuk meningkatkan jumlah populasi. Setelah populasi meningkat, maka
bukan tidak mungkin terjadi apa yang terjadi di Manokwari di mana mereka
meminta Perda Injil. Kalau sudah begitu mereka terus menuntut dan
menuntut, minta hak semakin banyak, termasuk di legislatif.
Bagaimana dengan isu toleransi yang mereka gembar gemborkan?
Kalau
memang mereka toleransi kenapa mereka mengkristenkan orang Islam. Apa
sih definisi toleransi. Itu yang harus kita tanya kepada mereka, kalau
mereka mau jujur menjawab. Bagi kita definisi toleransi jelas seperti
disampaikan dalam Al-Qur'an surat Al-Kafirun. Lakum dinukum waliyadin.
Toleransi akan berubah menjadi intervensi kalau sudah masuk ke wilayah
keyakinan yang beda. Jadi apa yang mereka lakukan itu bukan hanya
intervensi tapi sudah melakukan pelanggaran HAM. Sebab apa? Di tanah air
kita, kebebasan agama dijamin. Juga ada undang-undang yang menyatakan
tidak boleh memaksakan agama kepada orang yang berlainan agama. Apa yang
mereka lakukan jelas pemaksaan. Penipuan. Jadi apa yang mereka lakukan
itu adalah pelanggaran hukum. Harusnya penegak hukum sudah punya alasan
untuk menindak mereka. Kenapa mereka membaptis orang Islam, yang orang
Islam sendiri tidak tahu itu pembaptisan. Melihat fakta ini, mereka yang
sebenarnya sudah mempraktekkan hidup tidak bertoleransi itu. Bukan
umat Islam.
Faktor apa yang menyebakan umat Islam termurtadkan?
Satu
karena masalah kebodohan. Kedua adalah masalah kemiskinan. Kebodohan
dalam arti kata, mereka rawan iman dan rawan akidah Islam. Kemudian
kebodohan ilmu pengetahuan sehingga mereka tidak tahu mereka mau
diapakan.
Lalu apa yang mesti kita lakukan?
Saya
lebih menyerukan dalam hal ini kembali ke basic. Ibda' binafsika. Mulai
dari diri kita sendiri melakukan pembenahan. Kewajiban kita bersama
untuk membentengi akidah umat. Menyatakan yang hak itu hak, yang batil
itu batil. Dan kita melaksanakan perintah Allah Quu anfusakun wa ahlikum
naara. Ini kewajiban kita.
Perlukah kita memiliki negara yang melindungi Islam dalam arti sebenarnya?
Ya.
Saat ini kita tidak memiliki kepemimpinan sentral. Saya menemukan
contoh pembuktian konkret, ketika ada Imam Khomeini dulu, saya tidak
berbicara suni-syi'ah, melihat buku the satanic verses, langsung beliau
memberikan fatwa mati ke Salman Rusdhi. Berapa tahun kemudian itu sepi.
Bukunya hilang, Salman Rushdinya hilang. Tapi setelah itu? Hujatan
terhadap Islam kembali terjadi. Terakhir hujatan terhadap Nabi Muhammad
melalui komik berbahasa Indonesia .
Artinya menjadi sangat urgen kepemimpinan Islam itu?
Ya.
Kepemimpinan zaman dulu yang dikenal dengan khilafah itu sangat urgen.
Sekarang Anda bandingkan, Katolik. Katolik meski mengalami perpecahan
dengan adanya Protestan , tapi sampai hari ini tidak bisa disangkal
Katolik masih kuat karena mempertahankan pemimpinnya.
Mereka mampu berarti kita juga bisa?
* * * * * * *
Menyingkap Fitnah dan Teror
Kita mampu kalau kita bersatu. Kita tetap lakukan pembinaan dan terus memberi penyadaran pentingnya persatuan umat. [mediaumat]
* * * * * * *
Menyingkap Fitnah dan Teror
Hj.
Irene Handono lahir dari ibu dan ayah yang beragama Katolik. Ia tumbuh
dan berkembang dalam lingkungan tersebut . Ia pun sempat menjadi
biarawati. Namun sejak tahun 1974-an, wanita kalahiran Surabaya, 30 Juli
1954, tidak lagi menjadi biarawati. Dirinya mengalami kebimbangan
dengan agama yang dianutnya. Sehingga akhirnya sehari sebelum bulan
suci Ramadhan tahun 1983, atas bimbingan KH Misbach dan KH Achmad
Soedja'i, Irene pun mengucapkan kalimat syahadat.
"Sejak saat
itulah saya menjadi muslimah, dan sejak itu pula bertubi-tubi hinaan,
cemoohan, hujatan dan fitnah bahkan sumpah serapah dilontarkan bukan
saja terhadap saya, tapi juga kepada Allah SWT yang saya sembah, Nabi
Muhammad SAW yang saya cintai dan Islam yang saya yakini," ujarnya. Teror demi teror, katanya, terus dia rasakan baik secara fisik maupun
mental hingga sekarang. Saat ini Hj. Irene Handono aktif berdakwah dan
menjadi pengurus di berbagai lembaga Muslimah. Ia pun mendirikan
sekaligus memimpin Irena Center, sebuah lembaga perbandingan agama dan
pembinaan mualaf.
Karena merasakan kepedihan dan keprihatinan yang
sangat mendalam Irene Handono pun akhirnya menulis sebuah buku yang
berjudul: Menyingkap Fitnah dan Teror. Di buku itu, ia memaparkan siapa
sesungguhnya Kristen dan Yahudi. Bagaimana sejarah mereka, apa program
mereka, apa target mereka dan bagaimana visi dan misinya. Ia pun
memaparkan dalam buku itu bahwa fitnah dan teror itu telah menimpa
Rasulullah SAW dan seluruh umatnya sampai hari ini. "Bagi saya semua
teror itu membuktikan betapa benarnya ayat-ayat Allah, betapa mulia dan
mahalnya Islam. Karena semakin banyak teror dilakukan, insya Allah
semakin menguatkan iman saya," tulisnya dalam buku setebal 295 halaman
itu. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar