Di
setiap perayaan Malam Paskah, ada sebuah lagu pujian yang wajib dinyanyikan, disebut
sebagai Exultet
(Latin). Menjadi lagu pujian 'wajib' karena Exultet ini telah digunakan
dalam Liturgi Malam Paskah sejak abad ke-5, dimulai oleh Paus Zosimus di tahun
417/ 418 M.
Lagu pujian ini dinyanyikan di awal Misa Malam (Vigili) Paskah, dalam Upacara
Cahaya setelah lilin Paskah dinyalakan.
Ini sebagai simbol keyakinan terhadap Kebangkitan (lebih tepat menurut Alkitab:
Dibangkitkannya) Yesus Kristus. Seorang diakon menyanyikan lagu pujian wajib
ini, yang sebagian liriknya
sebagai berikut:
Sed iam colúmnæ huius præcónia nóvimus,
quam in honórem Dei rútilans ignis
accéndit.
Qui, lícet sit divísus in partes,
mutuáti tamen lúminis detrimenta non novit.
Orámus ergo te, Dómine,
ut céreus iste in honórem tui nóminis
consecrátus,
ad noctis huius calíginem destruéndam,
indefíciens persevéret.
Et in odórem suavitátis accéptus,
supérnis lumináribus misceátur.
Flammas eius lúcifer matutínus invéniat:
ille, inquam, lúcifer, qui nescit
occásum.
Christus Fílius tuus, qui, regréssus ab ínferis,
humáno géneri serénus illúxit,
et vivit et regnat in sæcula sæculórum.
Amen.
Nah,
masalahnya dalam lagu tersebut, pada bait terakhir, Yesus disebut/ dinyatakan sebagai Lucifer. Tapi jangan khawatir, mungkin karena berbagai pertimbangan, anda tidak akan menemukannya dalam lirik Madah Paskah bahasa Inggris apalagi dalam bahasa Indonesia, seperti di bawah ini:
Accept this Easter candle,
a flame divided but undimmed,
a pillar of fire that glows to the honor of God.
(For it is fed by the melting wax,
which the mother bee brought forth
to make this precious candle.)
Let it mingle with the lights of heaven
and continue bravely burning
to dispel the darkness of this night!
May the Morning
Star which never sets find this flame still burning:
Christ, that
Morning Star, who came back from the dead,
and shed his peaceful light on all mankind,
your Son who lives and reigns forever and ever.
Amen.
[Pewarta Exultet] Betapa ajaib
kerahiman Bapa bagi kami! Tak ternilai cinta kasih-Nya: Untuk menebus para
hamba, Bapa serahkan Putra-Nya sendiri. Bahwasanya perlu dosa Adam untuk
memperoleh Kristus, yang dengan wafat-Nya meniadakan dosa itu. Sungguh mujur
kesalahan itu, sebab memberi kita Penebus yang demikian ini! Sungguh berbahagia
malam ini, yang menghubungkan kembali surga dengan dunia, Allah dengan umat
manusia.
[Umat] Bersoraklah,
nyanyikan lagu gembira bagi Kristus, yang menebus kita, bersyukurlah kepada
Allah, kita bangkit bersama Kristus.
[Pewarta Exultet]
Cahaya suci malam ini mengusir kedurhakaan, membersihkan orang yang berdosa,
mengembalikan kesucian kepada yang jatuh, menghibur yang berduka cita. Semoga
lilin ini, yang diberkati demi penghormatan Bapa pada malam ini, bernyala terus
untuk menghalau kegelapan. Semoga nyalanya digabungkan dengan sinar bintang kejora, dengan kejora sejati itu, yang tak kunjung
terbenam, yang telah terbit dari alam maut dan menyinari umat manusia dengan
seri cahayanya. Dialah Yesus Kristus,
Putra Bapa yang bersama dengan Bapa dan Roh Kudus hidup dan berdaulat kini dan
sepanjang masa. [Umat] Amin, amin,
amin.
Jadi, meskipun Yesus dalam Madah Paskah adalah Morning
Star, Bintang Kejora/ Kejora Sejati, tetapi bagaimana pun juga, Yesus
adalah Lucifer.
Anda bisa menonton bagaimana cara memuji Tuhan Bapa, dan mendoakan Yesus kepada Allah, supaya Yesus tetap sebagai dan atau semakin menjadi Lucifer, dalam versi latin, di video ini atau lainnya.
Dari beberapa sumber yang saya pelajari, dasar alkitabiah penetapan penyebutan Lucifer
dalam Exultet tersebut mengacu pada perkataan Petrus, yaitu tentang "pelita yang bercahaya di tempat yang gelap
sampai fajar menyingsing dan bintang
timur/ lucifer terbit bersinar di dalam hatimu" (2 Pet 1:19), yang dikaitkan dengan
ayat-ayat lain yang melambangkan Yesus Kristus sebagai
"pembawa cahaya" yaitu dalam Yoh 8:12, dan sebagai "bintang timur" itu sendiri dalam Wahyu 22:16.
2 Petrus 1:19
(LAI
TB) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang
telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya
sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai
fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu
(NIV) And we have the word of the prophets made
more certain, and you will do well to pay attention to it, as to a light
shining in a dark place, until the day dawns and the morning star rises in your
hearts.
(KJV) We have also a more sure word of prophecy;
whereunto ye do well that ye take heed, as unto a light that shineth in a dark
place, until the day dawn, and the day star arise in your hearts
(Vulgate Latin) Et
habemus firmiorem propheticum sermonem: cui benefacitis attendentes quasi
lucernæ lucenti in caliginoso donec dies elucescat, et lucifer oriatur in
cordibus vestries.
(DRB) And we have the more firm prophetical
word: whereunto you do well to attend, as to a light that shineth in a dark
place, until the day dawn, and the day star arise in your hearts
(TR) και εχομεν βεβαιοτερον τον προφητικον λογον
ω καλως ποιειτε προσεχοντες ως λυχνω φαινοντι εν αυχμηρω τοπω εως ου ημερα
διαυγαση και φωσφορος ανατειλη εν ταις καρδιαις υμων
Translit: kai ekhomen bebaioteron ton prophêtikon logon hô kalôs poieite
prosekhontes hôs lukhnô phainonti en aukhmêrô topô heôs hou hêmera diaugasê kai
phôsphoros anateilê en tais kardiais humôn
Yohanes 8:12 (LAI TB) Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak,
kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan
berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" (Vulgate) Iterum
ergo locutus est eis Jesus, dicens: Ego sum lux mundi: qui sequitur me, non
ambulat in tenebris, sed habebit lumen vitæ.
Wahyu 22:16 (LAI TB) Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi
kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas,
yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang. (Vulgate) Ego
Jesus misi angelum meum testificari vobis hæc in ecclesiis. Ego sum radix, et
genus David, stella splendida et matutina.
Berdasar hal diatas, maka tidak hanya dalam Madah Paskah, tetapi juga Pas-tepat sekali kalau Yesus disebut sebagai Lucifer,
sang "pembawa cahaya"
-----
Sayangnya, di sisi lain, Lucifer sudah lebih dikenal sebagai sebutan untuk Iblis. Ini terdapat dalam Yesaya 14:12, dimana Bintang Timur/ Lucifer tidak
hanya secara konteks terkait dengan raja Babel, tetapi dikaitkan pula sebagai
Iblis, sehubungan dengan ayat Lukas 10:18 dan Wahyu 9:1. Demikian pula dalam
Yehezkiel 28:11-19 mengenai raja Tirus pun juga diberikan juga untuk Setan/
Iblis.
Yesaya 14:12
(LAI TB) Wah, engkau sudah
jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan
jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
(NIV)
How you have fallen from heaven, O morning star, son of the dawn! You have
been cast down to the earth, you who once laid low the nations!
(KJV) How art thou
fallen from heaven, O Lucifer, son of the morning! how art thou cut down
to the ground, which didst weaken the nations!
(Vulgate Latin) Quomodo
cecidisti de cælo, Lucifer, qui mane oriebaris? corruisti in terram, qui
vulnerabas gentes?
(DRB)
How art thou fallen from heaven, O Lucifer, who didst rise in the
morning? how art thou fallen to the earth, that didst wound the nations?
LXX: πως εξεπεσεν εκ του ουρανου ο εωσφορος ο
πρωι ανατελλων συνετριβη εις την γην ο αποστελλων προς παντα τα εθνη
Transliterasi: pôs exepesen ek tou ouranou ho heôsphoros
ho proi anatellôn sunetribê eis tên gên ho apostellôn pros nanta ta ethnê
Hebrew translit:
êk-nā pal·tā-miš·šā·ma·yim-hê·lêl-ben-šā·ḥar;niḡ·da'·tā lā·'ā·reṣ,ḥō·w·lêš 'al- gō·w·yim
Orthodox Jewish Bible: How art thou fallen from Shamayim, O Heilel Ben Shachar! How art thou cast down to the earth, thou,
which hast laid low the Goyim!"
Lukas 10:18 (LAI TB) Yesus menjawab, Aku melihat Iblis jatuh dari langit seperti kilat.
Melihat fakta ini, dapat disimpulkan bahwa baik Yesus maupun Iblis, keduanya adalah Morning Star, Bintang Timur ataupun
Lucifer.
Tapi perlu saya tegaskan bahwa Yesus bukanlah Iblis dan sebaliknya Iblis juga bukan Yesus.
Namun demikian, kita perlu waspada karena Iblis bisa dan suka menyamar, menemui kita dengan mengaku sebagai Yesus agar kita menjadi pengikutnya, atau pun untuk menjaga
loyalitas bagi yang telah menjadi pengikutnya. Dan fenomena penyamaran Iblis, bahkan dukungan Iblis
ini bukan hal baru, tetapi telah ribuan tahun, yaitu tidak lama setelah Yesus
diangkat ke langit oleh Tuhannya. Juga sangat jelas disebutkan dalam Alkitab oleh Paulus, bahwa ajarannya tentang kasih karunia Kristus sebagai buah dari dirinya belajar/ dipengaruhi oleh Utusan Iblis dengan 'restu' Tuhannya Paulus.
Lagi pula menurut Alkitab, para Iblis masih bolak-balik ke surga untuk bekerja sama, berkolaborasi dengan Tuhan (Ayub 1:6-7; 2:1-2; 1Raja 22:20-22; 2Korintus 12:7-9), bahkan "dahsyat sekali" karena Iblis juga bergantian peran dengan Yahweh (2Samuel 24:1 = 1Tawarikh 21:1; Keluaran 4:22 = Yohanes 8:44).
Tidak cukup hanya itu, tetapi masih ditambah dengan kedudukan Iblis sebagai penguasa kerajaan dunia, kerajaan angkasa (Matius 4:8-9; Yohanes 12:31; Efesus 2:2), bahkan sekali lagi, "sangat dahsyat" karena Iblis juga masih berada dalam "tempat kudus" dalam surga yang berarti hidup berhadapan, tinggal bersama dengan Yesus dan Tuhan sampai akhir zaman (Wahyu 12:7-9; 10-12).
Yah.. walaupun dalam Yesaya 14:12 diatas etc. Iblis telah diusir dari surga :)