Sungguh bila seseorang mau memikirkan tentang diri dan alam sekitarnya, insya Allah akan meyakini keberadaan Tuhan, Sang Pencipta dari segala yang ada.
Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman, pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang; disirami dengan air yang sama, tetapi Kami lebihkan tanaman yang satu dari yang lainnya dalam hal rasanya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti. Dan jika engkau merasa heran, maka yang mengherankan adalah ucapan mereka: "Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?" Mereka itulah yang ingkar kepada Tuhannya; dan mereka itulah (yang dilekatkan) belenggu di lehernya. Mereka adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (Ar-Ra'd/ 13:4-5).
Demikian juga dengan Ibrahim (Abraham), seorang yang mau berpikir sehingga beliau menjadi orang yang sangat beruntung, bisa menemukan Tuhan, bahkan menjadi khalilullah/ kekasih Allah, menjadi Bapak/ Imam seluruh manusia yang beriman.
Inilah sebagian kisahnya, diceritakan sendiri oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Ar-Ruh, Al-Qur'anil-hakiim:
Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin. (QS. Al-An'aam/ 6: 75).
Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu terbenam dia berkata: "Aku tidak suka kepada yang terbenam." (QS. Al-An'aam/ 6: 76).
Lalu ketika dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku." Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat." (QS. Al-An'aam/ 6: 77).
Kemudian ketika ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini lebih besar." Tetapi ketika matahari itu terbenam, dia berkata: "Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan!" (QS. Al-An'aam/ 6: 78).
Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kepasrahan (mengikuti) agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan Allah (musyrik). (QS. Al-An'aam/ 6: 79).
Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nabi Nuh 'Alaihissalam, yaitu dalam keimanan kepada Allah dan pokok-pokok ajaran agamanya). (QS. Ash Shaffat/ 37: 83).
Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan Kami telah mengetahui dia. (QS. Al-Anbiyaa/ 21: 51).
Dan orang yang membenci agama Ibrahim, hanyalah orang yang memperbodoh dirinya sendiri. Dan sungguh, Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya di akhirat dia termasuk golongan orang-orang yang saleh. (QS. Al-Baqarah/ 2: 130).
(Ingatlah) ketika Tuhan berfirman kepadanya: "Berserah dirilah!" Ibrahim menjawab: "Aku berserah diri kepada Tuhan seluruh alam." (QS. Al-Baqarah/ 2: 131).
Dan Ibrahim telah mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim." (QS. Al-Baqarah/ 2: 132).
#######
Alhamdulillah! Ibrahim seorang Muslim, demikian pula seluruh para nabi/ rasul utusan Allah adalah Muslim. Oleh karena itu, sekali lagi berpikirlah!
Wahai Ahli Kitab, mengapa kalian bantah-membantah[198] tentang Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kalian tidak berpikir? (QS. Ali Imran/ 3: 65). [198]. Orang Yahudi dan Nasrani masing-masing mengklaim Ibrahim 'Alaihissalam itu dari golongannya. Lalu Allah membantah mereka dengan alasan bahwa Nabi Ibrahim 'Alaihissalam itu datang sebelum mereka.
*Bila tetap ingin dipaksakan sebagai golongan siapakah Ibrahim? maka beliau adalah golongan Nabi Nuh 'Alaihissalam merujuk pada QS. Ash Shaffat/ 37: 83; dan entah bagaimana pun beragam pendapat manusia, yang pasti adalah bahwa seluruh para nabi/ rasul utusan Allah adalah Muslim, menyuruh untuk 'Sembahlah Allah saja dan jauhi Thaghut itu' sebagaimana tujuan Allah mengutus seluruh para nabi/ rasul pada tiap-tiap umat manusia (rujuk QS. An-Nahl/ 16: 36).
*Bila tetap ingin dipaksakan sebagai golongan siapakah Ibrahim? maka beliau adalah golongan Nabi Nuh 'Alaihissalam merujuk pada QS. Ash Shaffat/ 37: 83; dan entah bagaimana pun beragam pendapat manusia, yang pasti adalah bahwa seluruh para nabi/ rasul utusan Allah adalah Muslim, menyuruh untuk 'Sembahlah Allah saja dan jauhi Thaghut itu' sebagaimana tujuan Allah mengutus seluruh para nabi/ rasul pada tiap-tiap umat manusia (rujuk QS. An-Nahl/ 16: 36).
Aslim Taslam!
Wassalam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar