Idul Adha: Sebuah Model untuk Berbagi dan Peduli


Idul Adha memiliki keunikan spiritual, devosional, pendidikan, dan sosial. Semangat yang tertanam di dalam hati setiap Muslim untuk berbagi dan peduli. Ini memiliki ritual khusus, etika, dan nilai-nilai yang jika diperhatikan dengan benar dapat mengubah urusan seorang Muslim menjadi lebih baik.

Saat Hari Raya, seorang Muslim dianjurkan oleh Sunnah untuk mandi dan memakai pakaian yang bersih dan terbaik sebelum menunaikan Shalat Eid. Ini mencerminkan kepedulian Islam pada kebersihan dan keindahan. Seorang Muslim harus memperhatikan dan menghargai penampilan, busana dan kebersihan pribadi.

Kemudian pergi keluar untuk shalat Idul Adha bersama saudara-saudarinya. Setiap anggota masyarakat harus berbagi kebahagiaan dan menghadiri perayaan Idul Adha. Anak-anak, perempuan dan laki-laki, muda dan tua, harus pergi keluar untuk Shalat Eid. Wanita yang sedang dalam masa haidh pun, dianjurkan menghadiri untuk melihat shalat Idul Adha dan perayaan di daerah terbuka untuk berbagi pada masyarakat di hari yang diberkati ini. Hal ini tertanam di hati Muslim sebagai rasa persaudaraan, persatuan, dan kebersamaan.

Setelah shalat Eid, disarankan-sesuai dengan Sunnah-untuk mengubah rute perjalanan yang berbeda dari jalan yang di tempuh ketika berangkat shalat Eid. Jabir ibn 'Abdullah radhyallahu'anhu menceritakan bahwa: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau menempuh rute perjalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari Shalat Eid." (Al-Bukhari no. 986). Praktek yang indah ini direkomendasikan bertujuan, antara lain, memberikan kesempatan bagi Muslim untuk bertemu teman-teman lainnya, tetangga, dan anggota masyarakat dalam rangka bertukar salam hari raya dan mengokohkan ikatan sosial.

Di anjurkan sesuai sunnah untuk menyembelih sendiri hewan kurban/ udh-hiyyah (hewan yang dipersiapkan untuk disembelih pada hari An-Nahr (Idul Adha) dan hari-hari tasyriq dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala). Tetapi jika tidak bisa, hendaklah menyaksikan proses tersebut.

Selain itu, dianjurkan supaya udh-hiyyah dibagi menjadi tiga, untuk keluarga, kerabat dan untuk orang miskin. Hal ini adalah contoh lain yang brilian yang menunjukkan seberapa jauh Idul Adha menanamkan rasa cinta dan kepedulian di hati umat Islam untuk keluarga, kerabat, dan bagi seluruh masyarakat.

Dalam masyarakat Muslim, tidak ada yang diabaikan atau ditinggalkan sendirian, karena setiap anggota dari komunitas Muslim harus, tidak hanya mengurus keluarga dekat nya dan kerabat, tetapi semua sesama muslim.

Banyak ayat Al Qur'an dan Hadits Nabi yang mengajarkan bahwa Muslim adalah saudara dan saudari, dan itu adalah tugas yang harus di emban oleh saudara dan saudari untuk menjaga kebutuhan satu sama lain. Ini pelajaran yang mengesankan dari Al-Adha, seharusnya hal itu dipahami dan diterjemahkan ke dalam praktek, yang dapat membantu mereformasi kondisi umat Islam saat ini.

Hari Raya adalah hari untuk bertukar kunjungan dan mempertahankan ikatan keluarga. Mempertahankan hubungan kekerabatan adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang harus dilaksanakan. Hari Raya adalah kesempatan emas untuk membawa anggota keluarga bersama-sama, dan untuk mengunjungi kerabat, teman, dan anggota masyarakat. Jangan melewatkan hari raya tanpa mengunjungi, menelepon, atau e-mail kerabat seseorang dan anggota keluarga untuk bertukar salam hari raya dan mengokohkan ikatan keluarga.

Saat Hari Raya, umat Islam dianjurkan untuk melakukan Takbir Eid (mengucapkan: Allahu Akbar Allahu Akbar Laa ilaha illallaha wa Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamdu), di masjid, tempat berjualan, jalan-jalan, dll. Ibadah ini menghubungkan spiritual Muslim dan penyebaran rahmat, ketenangan pikiran, kedamaian, dan kebahagiaan jiwa dan raga. Oleh karena itu, nikmatilah ritual dan perayaan Eid. Orang-orang bertemu, saling peduli, menyapa satu sama lain, dan hati menjadi damai dan memperoleh berkah dari berdoa dan beribadah kepada Allah, Yang Maha Tinggi.

Hari Raya adalah hari di mana seorang Muslim harus membawa dirinya lebih dekat kepada Allah dengan cara melakukan perbuatan baik, seperti shalat Eid, lebih peduli kepada orang miskin dan yang membutuhkan, mengunjungi orang sakit, membantu mereka yang membutuhkan, menyambung hubungan kekerabatan dll. serta menjauhkan diri dari perbuatan yang merugikan orang lain.

Singkatnya, Idul Adha adalah model bagi komunitas Muslim untuk mempertahankan, memelihara rasa cinta, kepedulian, persaudaraan, keindahan, dan solidaritas. Eid memiliki pesan sosial, pendidikan, ibadah, dan spiritual yang signifikan dimana setiap Muslim harus memahami dan mempraktekannya dalam kehidupan nyata.

Tidak ada komentar: