Tritunggal atau Polyteisme?


how ironic: tri-mock-ari-uni
Setiap pembicaraan mengenai teologi kekristenan, hampir tidak terlepas dari bahasan trinitarian dan unitarian. Trinitarian yang menyembah Tuhan Tritunggal dalam fakta sejarah maupun hingga sampai saat ini sangat membenci Arian, Unitarian, para penyembah Tuhan Yang Tunggal Satu-satunya. Tuhan yang bernama Allah atau dalam nama hasil tebakan vokalisasi tetragram YHWH yang mungkin benar/ mungkin salah menjadi Yahweh.

Lantas apakah benar klaim Trinitarian bahwa Tuhan yang disembah adalah juga Tunggal, mengingat ada ayat bible yang menyatakan: Yesus (yang adalah Tuhan menurut klaim trinitarian) sampai saat ini sedang berdiri/ duduk di samping kanan Allah?

Ø      Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak berdiri di sebelah kanan Allah." (Kisah Para Rasul 7:55-56).

Ø      yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya. (1 Petrus 3:22).

Ø      Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. (Kolose 3:1).


Sangat jelas bahwa ayat di atas bermakna denotatif (makna sebenarnya), yaitu ada 2 person terpisah, yakni Yesus yang sedang berdiri/ duduk dan Allah. 

Jadi, bila Yesus adalah Tuhan, bukankah berarti ada 2 wujud Tuhan? 
Ada 2 sembahan/ ilah? Satu Yesus satu Allah? 
Baik dengan atau tanpa Tuhan Roh Kudus, bukankah berarti polyteisme?

Sangat jauh dari makna alegoris/ kias/ idiomatik yang difatwakan oleh para trinitarian, dengan cara mengaburkan melalui ayat bible lainnya yang memuat kata yang sama tetapi bermakna kias karena diucapkan oleh Yesus saat masih bersama para hawariyyun.

1.      Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa." (Lukas 22:69)
2.      Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit." (Markus 14:62).
3.      Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."(Matius 26:64).

Ketiga ayat tersebut memang bermakna kias, yaitu bahwa duduk di sebelah kanan Allah berarti Yesus adalah Mesias = anak Allah ( = nabi, raja, bukan Tuhan), karena ayat-ayat tersebut adalah sebagai jawaban atas pertanyaan para imam Yahudi di ayat sebelumnya, yaitu:

1.      katanya: "Jikalau Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami." (Lukas 22:67)
2.      Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?" (Markus 14:61)
3.      Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak." Matius 26:63).


Adapun mengapa Tuhan yang bernama Yesus (trinitarian) berada di sebelah kanan Tuhan yang bernama Allah  adalah sedang memerintah bersama Allah. Hal ini dijelaskan oleh Paulus dalam Ibrani 1:3-4 (Alkitab Otak)

Terjemahan Baru
Bahasa Indonesia Sehari Hari
English [Amplified]
(3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
(3) Dialah yang memancarkan keagungan Allah yang gilang-gemilang; Dialah gambar yang nyata dari diri Allah sendiri. Dialah juga yang memelihara keutuhan alam semesta ini dengan sabda-Nya yang sangat berkuasa. Sesudah Ia memungkinkan manusia untuk dibebaskan dari dosa-dosa mereka, Ia menduduki takhta pemerintahan di surga bersama-sama dengan Allah, Penguasa yang tertinggi.
(3) He is the sole expression of the glory of God [the Light-being, the out-raying or radiance of the divine], and He is the perfect imprint and very image of [God's] nature, upholding and maintaining and guiding and propelling the universe by His mighty word of power. When He had by offering Himself accomplished our cleansing of sins and riddance of guilt, He sat down at the right hand of the divine Majesty on high,
(4) jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
(4) Anak itu mendapat kedudukan yang jauh lebih tinggi dari malaikat, dan nama yang diberikan Allah kepada-Nya juga jauh lebih terhormat daripada nama yang diberikan kepada malaikat.
(4) [Taking a place and rank by which] He Himself became as much superior to angels as the glorious Name (title) which He has inherited is different from and more excellent than theirs.


Jadi sangat jelas bahwa siapa yang menganggap Yesus adalah Tuhan, maka ia adalah Polyteisme Sejati



Tidak ada komentar: