Mengapa Yahudi Membenci Malaikat Jibril?


"Our race is the Master Race. We Jews are divine gods on this planet. We are as different from the inferior races as they are from insects. In fact, compared to our race, other races are beasts and animals, cattle at best. Other races are considered as human excrement. Our destiny is to rule over the inferior races. Our earthly kingdom will be ruled by our leader with a rod of iron. The masses will lick our feet and serve us as our slaves." (Israeli Prime Minister Menachem Begin in a speech to the Knesset/ Israeli Parlament, June 25, 1982).
                                                                     
Selain sikap rasialis dan kesombongannya terhadap non-Yahudi/ Goyim sebagaimana banyak termuat dalam Talmud, juga pernyataan para tokoh Yahudi semisal Menachem Begin saat jadi PM di atas, orang Yahudi bahkan juga membenci atau memusuhi malaikat Jibril. Hal ini disampaikan oleh seorang tokoh Yahudi sendiri yang hidup dimasa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam, yaitu Husayn ibnu Salam atau Abdullah bin Salam dan juga oleh orang-orang Yahudi lainnya saat itu.

“Sesungguhnya Jibril adalah musuh bagi Yahudi dari kalangan malaikat!
“Sesungguhnya dia adalah musuh kami!

Anas bin Malik berkata: Abdullah bin Salam berkata kepada Nabi: “Sesungguhnya Jibril adalah musuh bagi Yahudi dari kalangan malaikat.”

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dalam Musnad-nya (no. 12502, 12728, 13365), Al-Imam Al-Bukhari dalam Kitab Badul Khalq bab Dzikru Malaikat, Kitab Ahaditsul Anbiya(no. 3329), Kitab Manaqib Al-Anshar (no. 3911, 3938), Kitab Tafsir (no. 4480).

Hadits di atas merupakan bagian dari hadits yang lengkapnya sebagai berikut:
Dari Anas, dia berkata: “Abdullah bin Salam mendengar kedatangan Rasulullah SAW dan ia tengah berada di sebuah kebun sedang memetik buah (kurma). Datanglah ia kepada Nabi dan berkata: ‘Sesungguhnya saya akan bertanya kepadamu tentang tiga hal, tidak ada yang mengetahuinya kecuali seorang nabi: Apa awal tanda datangnya hari kiamat? Makanan apakah yang pertama kali bagi penduduk Jannah (surga)? Apakah yang menyebabkan anak dapat serupa dengan ayah atau ibunya?’ Rasulullah SAW bersabda: ‘Baru saja Jibril memberitakan kepadaku (jawaban) tiga perkara itu.’
Abdullah bin Salam bertanya: ‘Jibril?!’ Beliau menjawab: ‘Iya.’ Maka ia berkata: ‘Ia adalah musuh Yahudi dari kalangan para malaikat.’ Kemudian beliau membaca ayat:
‘Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Quran) ke dalam hatimu’ (QS. Al-Baqarah/ 2:97)

Adapun 1) Awal tanda hari kiamat adalah munculnya api yang menghimpun manusia dari Masyriq (Timur) ke Maghrib (Barat); 2) Makanan yang pertama bagi penghuni Jannah adalah potongan yang menempel pada hati ikan; 3) Dan apabila memancarnya air mani laki-laki mendahului air mani wanita (suami lebih dulu mencapai orgasme) maka anak yang akan lahir serupa dengan ayahnya, dan apabila air mani wanita mendahului maka anak yang akan lahir serupa dengan ibunya.’ Abdullah bin Salam berkata: ‘Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah/ sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah. Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang-orang Yahudi adalah suatu kaum yang suka mengada-adakan kebohongan. Sesungguhnya jika mereka mengetahui keislamanku sebelum engkau bertanya kepada mereka, pasti mereka akan membuat kebohongan atas diriku.’ Datanglah orang-orang Yahudi. Nabi pun bertanya: ‘Bagaimana menurut kalian seorang laki-laki yang bernama Abdullah?’ Mereka menjawab: Dia orang yang terbaik di antara kami, anak seorang yang terbaik di antara kami, pemuka kami, anak seorang pemuka kami.’ Beliau bertanya: ‘Bagaimana pendapat kalian jika Abdullah bin Salam masuk Islam?’ Mereka menjawab: ‘Semoga Allah melindunginya dari perkara itu.’ Kemudian keluarlah Abdullah dan berkata: Asyhadu alla ilaha illallah wa anna muhammadar rasulullah.’  Maka mereka berkata: ‘Dia orang yang terburuk di antara kami dan anak seorang terburuk di antara kami,’ dan menjelek-jelekkannya. Abdullah berkata: ‘Inilah yang aku khawatirkan, wahai Rasulullah’. (kalimat hadits aslinya bisa dibaca di sini).

Dalam hadits lainnya,
Al-Imam Ahmad, At-Tirmidzi, dan An-Nasai telah meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas bahwa orang-orang Yahudi datang kepada Rasulullah. Mereka berkata: “Wahai Abul Qasim (kunyah Rasulullah, pent.), kami akan bertanya kepadamu tentang lima perkara. Jika engkau memberitakan kepada kami perkara itu, kami akan mempercayai bahwa engkau seorang nabi dan kami akan mengikutimu (masuk Islam). Di antara lima perkara yang ditanyakan adalah: Siapakah yang selalu datang kepadamu dari kalangan malaikat? Beliau menjawab: “Jibril, tidaklah Allah mengutus setiap nabi kecuali dia (Jibril) yang menjadi wali (penolongnya).” Merekapun menjawab: “Di sisi inilah kami tidak sependapat. Kalau saja penolongmu selain Jibril, pasti kami akan mengikutimu dan membenarkannya.” Maka Rasulullah bertanya: “Apa yang menghalangi kalian untuk tidak membenarkannya?” Mereka menjawab: “Sesungguhnya dia adalah musuh kami.”

Pada riwayat yang lain mereka berkata: “Jibril yang turun dengan membawa peperangan, pembunuhan, dan adzab. Kalau saja yang menyertaimu adalah Mikail, dialah yang turun membawa rahmat, menumbuhkan tanaman, dan menurunkan hujan.” Kemudian Rasulullah membaca ayat: “Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Quran) ke dalam hatimu.” (Al-Baqarah: 97) (lihat Fathul Bari 8/206).

Kalau saja yang menolong/ menyertai Rasulullah adalah Mikail?! [‘Kalau saja penolongmu selain Jibril (Kalau saja yang menyertaimu adalah Mikail), pasti kami akan mengikutimu dan membenarkannya’]. Maka bila mereka mengetahui bahwa Mikail juga membantu dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah, apakah mereka akan masuk Islam atau bahkan juga akan memusuhi Mikail?!

Ketahuilah bahwa malaikat Jibril dan Mikail bersama-sama mendampingi, membantu Rasulullah dalam perang Uhud: Dari Sa’d bin Abi Waqqash beliau berkata: “Aku melihat dua orang laki-laki memakai baju putih di sebelah kanan dan sebelah kiri Rasulullah pada perang Uhud. Aku sama sekali belum pernah melihat kedua orang itu sebelum maupun sesudahnya, yaitu Jibril dan Mikail.” (HR. Al-Bukhari no. 4054 dan Muslim no. 2306).

Sebab Kebencian Yahudi terhadap Malaikat Jibril
Dalam Fathul Bari, 8/207, Ats-Tsa’labi menghikayatkan dari Ibnu ‘Abbas mengenai sebab kebencian orang Yahudi terhadap Jibril. Disebutkan bahwa seorang nabi Yahudi memberitakan bahwa Bukhtanashar (Nebukadnezar) akan menghancurkan Baitul Maqdis. Kemudian mereka mengutus seorang laki-laki untuk membunuhnya. Ketika dijumpainya bahwa Nebukadnezar adalah seorang yang baginya adalah lemah, saat itu pula datanglah Malaikat Jibril menghalangi upaya laki-laki Yahudi tersebut untuk membunuhnya dan berkata kepadanya: “Kalau Allah menghendaki untuk membinasakan kalian melalui tangannya (kekuatan Nebukadnezar), maka kalian tidak akan mampu mencegahnya. Dan jika Allah menghendaki bukan dia yang berbuat, maka dengan hak apakah kalian akan membunuhnya?” Maka laki-laki tadi meninggalkannya. Selanjutnya, Bukhtanashar/ Nebukadnezar sebagai raja Babylon/ Babel menyerang Yerusalem, menghancurkan Baitul Maqdis dan membuang orang Yahudi ke Babel. Karena itulah mereka membenci malaikat Jibril. [http://asysyariah.com]

Sebab lainnya mungkin karena Malaikat Jibril pula yang memberitahukan tentang akan lahirnya Yohanes kepada Zakaria (Lukas 1:5-22) dan Yesus ke Maria (Lukas 1:26-31). Keduanya adalah nabi yang tidak disenangi/ dimusuhi  oleh Yahudi. Nabi Yahya/ Yohanes dibunuh melalui Herodes (Markus 6:14-29), demikian juga mereka berusaha membunuh Nabi Yesus.

Atau bisa pula karena Malaikat Jibril yang menyebabkan Nabi Daniel ketakutan, pingsan dan bahkan menjadi sakit beberapa hari (Daniel 8:15-18, 27). Juga apa yang disampaikan adalah tentang kehancuran dan dikuasainya Yerusalem oleh Romawi di 70 M. (Daniel 8: 26-27).

Tetapi apapun yang melatarbelakangi kebencian Yahudi pada Malaikat Jibril semacam itu telah jelas menunjukkan sebagai manusia yang sudah rusak mental dan sesat pikiran. Lebih-lebih dengan alasan benci kepada Malaikat Jibril lalu memusuhi petunjuk-petunjuk Allah yang diberikan kepada Rasul-Nya. Dengan berbagai dalih yang dikemukakan untuk memusuhi Jibril sebenarnya hanyalah sebagai kedok belaka untuk mencari pembenaran bagi sikap mereka saat itu dalam menolak untuk menjadi Muslim.

Adapun bagi Yahudi saat ini semestinya harus berterimakasih pada Islam karena telah terbukti bahwa: “Diberkatilah orang yang menanti-nanti dan mencapai 1.335 hari(Daniel 12:12), sebagai Nubuat Daniel atas dibebaskannya Yerusalem dari Romawi  sekaligus sampainya Islam di Yerusalem melalui Khalifah Umar bin Khattab radhiallahu anhu, yang membawa berkah duniawi bagi bani Israel. Juga berkah akhirat bagi Yahudi, yaitu bila menjadi Muslim. Nubuat Daniel tentang Islam selengkapnya bisa di baca di sini.

Tidak ada komentar: