Van Doorn Berencana Membuat Film tentang Nabi Muhammad SAW & Islam


Muallaf mantan politisi Partai Kebebasan-Islamophobia-Belanda, Arnoud Van Doorn,  berencana untuk memproduksi sebuah film internasional tentang Nabi Muhammad shalalallahu 'alaihi wa sallam dan Islam. 


Sheikh Abdulrahman As-Sudais, kepala Kepresidenan untuk Urusan Dua Masjid Suci,
memberikan salinan Al-Qur'an kepada Arnoud Van Doorn di Makkah
pada Ahad (21/4) disaksikan Shahzad Muhammad (kanan),
kepala
Asosiasi Dawa Kanada (CDA) - Okaz foto oleh Abdul Majeed Al-Dowaini

"Saya akan bekerja keras untuk melindungi hak-hak Muslim di semua negara Eropa serta untuk melayani Islam dan pengikutnya di seluruh dunia. Saya akan melakukan yang terbaik untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh saya pada Islam dan Nabi akibat film 'Fitna'," katanya. 


Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan harian Okaz /Saudi Gazette, Doorn mengatakan bahwa ia akan mengabdikan seluruh hidupnya secara penuh untuk menyebarkan pesan sejati Islam dan tentang kasih sayang, kemuliaan Rasulullah Muhammad shalalallahu 'alaihi wa sallam melalui promosi film di seluruh dunia. 

Dalam wawancara itu, Doorn mengatakan bahwa ia menyesal pernah menjadi bagian dari sebuah film ofensif yang menghujat Islam. "Sekarang hal itu sudah menjadi bab tertutup dan saya benar-benar tidak ingin mengingat tentang hal itu. Film yang memicu reaksi luas itu merupakan langkah yang benar-benar salah di pihak kami karena mengandung banyak informasi yang menyesatkan dan tidak benar tentang agama ilahi mulia ini dan Nabi Muhammad shalalallahu 'alaihi wa sallam," ungkapnya, sembari menambahkan bahwa ia ingin melakukan beberapa pekerjaan perbaikan sehingga dapat meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh 'Fitna'. 

Sabtu lalu, Doorn, mantan anggota terkemuka dari partai sayap kanan Belanda itu mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah untuk berdoa dan menyatakan penyesalannya, memohon maaf karena dirinya menjadi bagian dari orang yang memproduksi film yang menghujat Islam (bersama petinggi partai Geert Wilders).  

Setelah mengunjungi Masjid Nabawi, ia tiba di Makkah hari Ahad untuk melakukan umrah. Sheikh Abdulrahman As-Sudais, kepala Kepresidenan untuk Urusan Dua Masjid Suci, dan pejabat kepresidenan lainnya menerima kunjungannya.  


 


Doorn mengatakan bahwa ia telah membuat keputusan untuk bekerjasama dengan CDA (Asosiasi Dakwah Kanada) yang berbasis di Toronto, untuk membuat film internasional yang bertujuan untuk menghapus keraguan, kesalahpahaman tentang Islam dan Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam. 

"Saya akan menggunakan semua pengalaman saya dalam memproduksi sebuah film alternatif, yang akan berbicara tentang citra Islam yang sebenarnya dan semua aspek dari kepribadian Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam serta kualitas beliau yang hebat." 

Doorn sangat menyesal atas keterlibatannya dalam film yang menghujat Islam. 

"Sangat disayangkan bahwa saya tidak melakukan upaya untuk mengetahui yang sebenarnya tentang agama Islam dan siapa Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam, sebelum menjadi membabi buta percaya pada kampanye misinformasi yang dilepaskan oleh pasukan anti-Islam. Ketika saya menyadari bahwa itu bukan Islam, saya memutuskan untuk belajar tentang agama ini dan yang mengarah ke konversi saya," ungkapnya.  

"Sekarang saya benar-benar menikmati keindahan Islam dan saya sangat bahagia atas rahmat Allah yang begitu besar yang membimbing saya ke jalan-Nya. Ini adalah pengalaman yang sangat nyata bagi saya," katanya seraya menambahkan bahwa mantan koleganya di Freedom Party sangat marah atas penerimaannya pada Islam. "Partai ini berdiri melawan Islam dan penyebarannya di Eropa. Beberapa dari mereka sekarang menganggap saya sebagai pengkhianat. " 

Mengacu pada kunjungannya ke tanah suci, Doorn mengatakan: "Seandainya ada yang menyebutkan kepada saya tentang mengunjungi tanah dua masjid suci sebelumnya, saya akan menyebutnya gila." 

"Tapi apa yang terjadi sekarang adalah realisasi mimpi dan terasa luar biasa bagi saya bahwa saya sekarang berada di kota suci yang menjadi tuan rumah Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam.

"Saya tidak bisa mengendalikan perasaan saya ketika saya berdiri di depan makam Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam, serta di Raudhah Syarif, dekat mimbar yang digunakan oleh Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam. Ketika saya berdoa di Raudhah Syarif, mata saya penuh air mata karena saya merasa bahwa saya sedang berada di taman Surga." 

Doorn mengatakan bahwa ia kagum melihat intensitas cinta dan kasih sayang yang dimiliki umat Islam kepada Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam. 

"Saya juga menyadari intensitas kebencian dari beberapa orang Barat terhadap Islam dan Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam dan itu tampaknya didasarkan pada ketidaktahuan dan prasangka mereka."

"Oleh karena itu, saya memutuskan untuk berusaha keras untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh film ofensif, yang diproduksi dengan motif tersembunyi untuk menciptakan hasutan di antara Muslim dan non-Muslim," katanya. Ia juga berjanji di depan makam Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam bahwa ia akan berusaha untuk menyebarkan pesan sejatinya dan kehebatan peran Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam  dalam mempromosikan perdamaian dan hubungan yang harmonis antara orang-orang di seluruh dunia.  

Doorn berpesan bagi siapa saja yang menentang kembalinya dia pada Islam: "Biarkan saya memberitahu mereka bahwa ini adalah keputusan pribadi saya dan saya tidak akan menyerah dengan tekanan apapun atas kehidupan baru saya dalam Islam. Saya kebetulan melihat beberapa komentar di situs jejaring sosial, mengekspresikan perasaan antagonisme dan kebencian terhadap saya," katanya. Ia juga menambahkan bahwa semua ini muncul dari ketidaktahuan, penghinaan dan permusuhan terhadap Islam dan Muslim. 

Doorn juga menyampaikan terima kasih kepada siapa saja yang mendukungnya untuk memulai hidup barunya sebagai seorang Muslim.

"Saya berterimakasih atas semua dukungan dan sumber daya yang kami terima untuk menyebarkan Islam di Belanda," tulisnya dalam twitter. [SG|Arr].


Tidak ada komentar: