Beberapa Kebaikan Paulus


Setiap orang pastilah tidak terlepas dari kebaikan dan keburukan, kecuali para nabi dan rasul asli yang telah dijamin maksum atau terbebas dari dosa dan kesalahan. Pun bila mereka, para nabi dan rasul asli ada yang berbuat kekhilafan, saya yakin telah diampuni oleh Allah Subhaanahu wa Ta’ala, Tuhan yang disembah Yesus, Tuhan Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang.

Demikian juga Paulus, diantara keburukannya ada beberapa kebaikan yang perlu menjadi catatan. Inilah beberapa kebaikan dari ajaran Paulus:

[1]. Menyebarkan kasih pada sesama
(1) Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. 4) Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 5) Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. (1Korintus 13)

[2]. Hidup secara bertanggung jawab, berbuat baik dan bermoral
(4) Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain. 5) Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri. (Galatia 6); (12) Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah. (Roma 14); (13) Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik (2 Tesalonika 3); (13) Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. (Roma 13).

[3]. Pemenuhan hak dan kewajiban suami-istri, meskipun perkawinan bukanlah anjuran, tetapi hanya sebagai kelonggaran darinya
(3) Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. 4) Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. 6) Hal ini kukatakan kepadamu sebagai kelonggaran, bukan sebagai perintah. 7) Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku; tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu (1 Korintus 7).

[4]. Berbusana dengan sopan (jilbab?) terutama saat berdoa bagi wanita.
(5) Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya. 6) Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya. 10) sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa dikepalanya oleh karena para malaikat. 13) Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung? (1 Korintus 11).

[5]. Hormat pada orang tua, antara bos-asisten dan mendidik anak dengan baik
(1) Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian 2) Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: 3) supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. 4) Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. 5) Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus. 8) Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan. 9) Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandang muka (Efesus 6); (26) dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki (Galatia 5).

Demikianlah beberapa ajaran Paulus yang bernilai baik, meskipun kebaikan sejenis bisa datang dari ajaran siapapun. Adapun hal sebaliknya dari ajarannya bukanlah bahasan artikel kali ini, kecuali yang benar-benar maslahat bagi kita semua umat manusia. Karena itu penulis membatasi diri untuk menyebutkan hanya satu saja dari keburukan ajaran Paulus. Satu saja, tetapi sangat begitu penting. Terpenting dari yang sangat penting untuk kita ketahui. Hal ini karena Tuhan pencipta seluruh alam semesta, Tuhan yang disembah Yesus, Allah Subhaanahu wa Ta’ala telah berfirman:
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.(QS. Al-Maa’idah 5: 72).
Hal senada juga disebutkan dalam Alkitab, bahwa Yesus, Isa ‘alaihissallam bersabda:
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa." (Markus 12:29)  (*LAI membolak balik kata Tuhan dan Allah)

Ya, satu hal terpenting untuk mengetahui yang salah dari ajaran Paulus adalah, karena ia menuhankan Yesus, dalam berbagai gaya bahasa yang bertebaran dalam surat-suratnya dari Roma sampai Efesus, dari Filipi sampai Ibrani.

Dan satu hal terpenting bagi kita semua agar selamat dunia akhirat adalah mentauhidkan Allah Ta’ala dalam naungan Islam. Karena sebesar apapun amal baik kita tidak akan ada nilainya disisi Allah, bila diluar Islam. Allah Ta’ala, Tuhanku dan Tuhanmu berfirman: 
Barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi. (QS. Ali Imran 3: 85).  Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.(QS. Al-Furqaan 25: 23).

Semoga bermanfaat
Wassalam

4 komentar:

Anonim mengatakan...

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Saya setuju dengan artikel kamu bahwa Islam harus menyembah kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala. dan hanya satu satunya Tuhan adalah Allah
Tapi kadang kadang saya yang sudah mengetahui Islam berberapa tahun lamanya melalui pengajaran pengajaran Islam. Saya kadang kadang bingung kenapa umat Islam harus shalat lima kali menghadap Ka'bah?
Setahu saya Allah ada dimana mana, bukan hanya di Ka'bah. Kenapa umat Islam harus shalat menghadap ke Ka'bah?
Saya pernah bertanya kepada Kyai yang mengajar dan dia mengatakan, orang Islam harus shalat menghadap Ka'bah, karena Allah disana
Saya jadi bingung, kenapa Allah hanya ada disana. Berarti Allah umat islam itu tidak bisa bergerak donk kalau hanya di Ka'bah

kalau saja umat Islam selalu mengatakan orang Nasrani selalu menyembah Yesus atau menjadikan Yesus sebagai Tuhan
apa Umat Islam tidak berpikir bahwa Islam juga mengtuhankan sebuah Ka'bah dan Nabi Muhammad Saw yang dipercayai oleh umat Islam sebagai nabi orang Islam?
dan saya berpikir juga kenapa Muhammad SAW yang menurut umat Islam adalah seorang nabi yang dikirim oleh Allah buat umat Islam, kalau memang dia adalah seorang nabi buat orang Islam dan nabi dari segala nabi, kenapa kita harus berdoa buat dia supaya dia diterima oleh Allah SWT?
itu sangat aneh banget dan selalu saya pikir dari sejak saya kecil

maafkan saya kalau sudah bertanya banyak


Salam
Muhammad Nazaruddin bin Safid

Isha Merdeka mengatakan...

Dari komentar Anda di sini dan di artikel Kerajaan Allah, saya bisa mendiagnosis bahwa Anda telah mengidap kebingungan kompleks. Namun karena pertanyaan Anda di sini sudah sangat banyak di ulas di dunia maya, maka bisa jadi pertanyaan Anda hanyalah eufimisme dari beragam tuduhan misionaris dan pengekornya yang seringkali memfitnah (entah karena bodoh atau memperbodoh diri sendiri) bahwa muslim menyembah kabah, menyembah batu hitam atau dewa bulan dan lain-lain.

Pun demikian saya akan jawab eufimisme tuduhan anda:
1. Kenapa umat Islam harus shalat menghadap Kabah?

Shalat menghadap ke arah Kabah/ Masjidil Haram adalah mengikuti perintah dari Allah dan Rasul-Nya. Inilah yang paling mendasar bagi seseorang dalam beragama, yaitu harus taat/ berserah diri pada apapun yang diperintahkan oleh Tuhan maupun utusan-Nya.

Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir."; Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat. (Ali 'Imran 3: 32; 132).
Juga QS. An Nisaa' 4: 59; Muhammad 47: 32; Al Ahzab 33: 36; Al-Jin 72: 23 dll.

Hal ini pula sebagai salah satu keunggulan Islam terhadap agama sebelumnya karena hanya Islam saja yang telah sempurna mengatur segala hal (beribadah sesuai dalil Al-Quran dan As-Sunnah), sehingga tidak perlu ada syariat baru. Berbeda sekali dengan kekristenan dimana setiap sekte atau gereja mempunyai syariat/ tata cara peribadatan sendiri atau bahkan tidak ada ketentuan pasti dalam peribadatan, sehingga setiap pendeta, bahkan setiap orang Kristen bertindak sebagai Tuhan/ rasul, pencipta/ penyampai syariat.

Adapun dalilnya (kewajiban menghadap arah kabah, pengecualian dan pemindahan arah kiblat) adalah firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqarah 2: 115; 142-144; 149-150; 239. Dan dalil sunnah baik perintah maupun perbuatan Rasulullah, misalnya perintah: “Jika engkau hendak mendirikan shalat, maka sempurnakanlah wudhu, kemudian menghadaplah ke kiblat, dan bertakbirlah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hikmah ditetapkannya arah kiblat adalah untuk persatuan umat Islam di seluruh dunia. Bandingkan dengan umat Kristen (Protestan) yang telah kehilangan kiblat, meskipun para Nabi dalam Alkitab pun mempunyai kiblat (Kejadian 28: 18-22), juga Mazmur 138: 2; Daniel 6: 10). Ataupun yang salah menetapkan kiblat (Katolik) yang menetapkan altarnya harus menghadap timur/ menghadap dewa matahari.

Isha Merdeka mengatakan...

2. Setahu saya Allah ada dimana-mana, bukan hanya di Kabah ...

Dari mana Anda tahu Allah ada dimana-mana? Memang ada berapa Allah? Dan apakah ada juga di sembarang tempat?
Kemudian anda mencoba merangkai sebuah konflik, seolah-olah ada kyai, kyai? anda menyatakan bahwa Allah ada di Kabah. Lantas menggiring opini supaya umat Islam lebih lunak tidak menganggap Kristen mentuhankan Isa karena menurut anda bahwa umat Islam pun mentuhankan Kabah (Allah = batu Kabah).

Allah tidaklah di mana-mana, tidak juga di Kabah dan Allah adalah Esa, Oneness satu-satunya. Allah istawa 'alal 'Arsy. (Al A'raaf 7: 54; Yunus 10: 3; Thaahaa 20: 5; Al-Furqaan 25: 59; As Sajdah 32: 4; Al Hadiid 57: 4). Istiwa Allah di atas 'Arsy tidak berarti bahwa Allah membutuhkannya, tapi justru 'Arsy yang membutuhkan Allah seperti seluruh makhluk lainnya.

Dan tidak ada seorang Muslim pun yang berpikir bodoh seperti Anda sehingga mentuhankan Kabah, menganggap bangunan kotak Kabah atau batu hitam/ hajar aswad adalah Allah. Karena itu tidak ada korelasi sedikitpun antara mentuhankan Isa, Yesus oleh Kristen Trinitarian, dengan keharusan menghadap ke arah Kabah sebagai kiblat saat shalat.

Isha Merdeka mengatakan...

3. kenapa kita harus berdoa buat dia (Muhammad SAW) supaya dia diterima oleh Allah SWT?

Hanya muslim yang tidak tahu diri, tidak dapat mengukur betapa rendah dirinya dibandingkan dengan Rasulullah, yang menurut anda berdoa supaya Rasulullah diterima Allah (dihindarkan neraka, dimasukkan surga).

Umat muslim harus mengucapkan shalawat dan salam adalah sebagai bentuk ketaatan kepada perintah Allah: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Al Ahzab 33: 56).

Shalawat Allah adalah pujian Allah kepada beliau dan penyebutan nama beliau di malaul 'alaa. Shalawat malaikat dan orang yang beriman adalah permohonan agar Allah Ta'ala melimpahkan (menambahkan) shalawat kepada beliau.
Makna salam adalah semoga kesejahteraan selalu tercurah atas beliau baik selama hidup atau wafat beliau.

Manfaat shalawat justru lebih besar untuk orang yang bershalawat, antara lain:
1. Sebagai bentuk ketaatan pada perintah Allah
2. Mendapat sepuluh kali kebaikan dari Allah setiap satu kali ucapan shalawat.
3. Memudahkan dikabulkannya doa apabila di awali dan diakhiri dengan shalawat
4. Sebagai sarana mendapat syafaat Rasulullah di hari kiamat.
5. Merupakan sebab di ampuni dosa. (dll s/d. 40; Ibnul Qoyim, Aqiidatut Tauhid)

Karena itu sangat jauh dari penilaian negatif para misionaris/ kafir yang sering kali memberikan tuduhan bahwa umat Muslim bershalawat kepada Nabi Muhammad menandakan Nabi Muhammad belum selamat.

Tanpa satu pun ucapan shalawat dari kaum Muslim, Rasulullah telah terbebas dan dijaga dari dosa, telah dijamin masuk surga, bahkan sebagai orang pertama yang masuk surga.

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu (Muhammad) terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus," (QS. Al-Fath' 48:1-2).

Hadis riwayat Anas bin Malik, ia berkata: “Rasulullah bersabda: “Aku datang ke pintu surga pada hari kiamat, lalu aku meminta supaya pintu surga dibuka. Penjaga surga bertanya : “Engkau siapa?” Saya menjawab: “Muhammad!” Lalu dia berkata : “Saya diperintahkan, supaya tidak membukakan pintu surga kepada siapapun sebelum engkau”

Lalu benarkah dalam tradisi Yahudi dan Kristen tidak ada doa untuk para nabi termasuk Yesus?

Bukalah alkitab dan baca Mazmur 118: 25-26; Yohanes 12:13; Matius 21:9; 23: 39; Lukas 19:38 maka anda akan menemukan kata-kata hosana/ berkatilah/ diberkatilah yang semua itu adalah kata-kata permohonan kebaikan sekaligus sanjungan, sama dengan shalawat dan salam.

Semoga lekas sembuh dari kebingungan kompleks dan mendapat hidayah Islam.