Kacaunya Kekacauan (atas nama Tuhan?)


Alkitab (Bible) versi bahasa Indonesia gemar sekali menuliskan kata "Tuhan" untuk mendukung atau pun akibat dari doktrin mempertuhankan Yesus. Karena "kegemarannya" itulah, maka banyak terjadi kekacauan dalam Alkitab.

Inilah beberapa contoh kekacauan Alkitab yang mengatasnamakan "Tuhan?"

Yohanes 4: 11
Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam, dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?" (15) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air." 

  • Benarkah dalam ayat tersebut seorang perempuan Samaria yang baru bertemu Yesus meyakini dan menyapa Yesus sebagai Tuhan, bukan sebagai Nabi (Tuan)? 

Pada ayat berikutnya, kita mengetahui keyakinan wanita Samaria tersebut bahwa Yesus hanyalah sebagai Nabi: Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi." (Yoh 4: 19). Tetapi masih juga ada kekacauan dalam Alkitab (di ayat ini) karena kata Tuan ditulis sebagai Tuhan. 

  • Pertanyaan yang sama juga bisa diajukan pada ayat Matius 15: 25 atau Markus 7: 28 di bawah ini:

Matius 15: (24) Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (25) Tetapi perempuan itu (Kanaan?) mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." (26) Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." (27) Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."

Markus 7: (27) Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." (28) Tetapi perempuan itu (Yunani bangsa Siro-Fenisia?) menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

  • Namun kita tidak dapat mengetahui benarkah seorang (dua orang wanita yang berbeda?) menyebut Yesus sebagai Tuhan pada ayat berikutnya, kecuali keyakinan bahwa penerjemah Alkitab telah mengubah kata Tuan menjadi Tuhan.
  • Hal itu terbukti pada terjemahan Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (A-BIS): (25) Wanita itu datang lalu sujud di hadapan Yesus dan berkata, "Tolonglah saya, Tuan." (27) "Benar, Tuan," jawab wanita itu, "tetapi anjing pun makan sisa-sisa yang jatuh dari meja tuannya." (Matius 15, A-BIS).  (28) "Tuan," jawab wanita itu, "anjing-anjing di bawah meja pun makan sisa-sisa yang dijatuhkan anak-anak!" (Markus 7, A-BIS).
  • Menurut penulis Matius dan Markus melalui ayat-ayat tersebut tergambar pula bahwa Yesus adalah seorang yang sangat kasar dan rasis, sehingga menyebut orang diluar ras Yahudi atau Goyim/ gentile sebagai (maaf) Anjing.


Demikian juga penggunaan kata Tuan menjadi Tuhan pada:

Matius 16: 22
Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."

Yohanes 11: (2) Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. (3) Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit." (12) Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh." 21)  Maka kata Marta kepada Tuhan: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. (27) Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia." 32) Setibanya Maria di tempat Tuhan berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

Yohanes 14: (5) Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" (8) Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." (22) Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?"

Yohanes 20: (1) Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. (2) Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." (11) Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, (12) dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. (13) Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."

Lukas 11: (1) Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya."
Lukas 24: (1) Tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. (2) Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, (3) dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus.

  •  Hmm... benarkah pada saat itu mereka memanggil, menyapa dan meyakini Yesus sebagai Tuhan?
  • Apakah pada saat itu ada seorang Tuhan yang berjalan-jalan, beraktivitas, bersosialisasi di bumi Palestina?

Baiklah kita tanyakan kepada orang-orang yang masih waras untuk memperoleh jawaban yang objektif.

Jawabannya adalah ada di Matius 21: 
(9) "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!" (10) Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?" (11) Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea."

Ya, ternyata pada saat itu, banyak orang waras di bumi Yerusalem, Palestina menyatakan bahwa Yesus hanyalah seorang Nabi, seorang yang datang membawa risalah dari Tuhan.
Jadi tegas bahwa Yesus bukanlah Tuhan!

Dan Yesus tidak pernah disalibkan (QS. An-Nisaa' 4: 157), karena itu tidak ada yang disebut sebagai mayat Yesus apalagi mayat Tuhan. Semoga fitnah atas beliau segera berakhir, dan damai sejahtera senantiasa baginya.

Semoga pula para sarjana teologi, ahli ketuhanan penerjemah penyusun Alkitab Bible segera mengakhiri "kegemarannya," pembodohannya, penyalahgunaan keahliannya dengan cara memanipulasi kata Tuan menjadi Tuhan, sama seperti para sarjana hukum hendaknya sebagai penegak hukum, bukan memanipulasi hukum, sehingga negara Indonesia akan terbebas dari Tuhan Palsu dan para koruptor.

Tidak ada komentar: