Dalam 11 hari, tujuh Masjid di Amerika diserang


Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) menilai selama bulan Ramadhan tahun ini tingkat kebencian terhadap muslim meningkat. Buktinya, ada tujuh serangan terhadap masjid dalam rentang 11 hari.

Situs salon.com, Selasa (14/8) menyatakan bahwa insiden terakhir melibatkan pelemparan bom "MacGyver" yaitu botol yang diisi cairan asam ke Pusat Pendidikan Islam di kota Lombard, yang berjarak 25 mile dari Morton Grove, Chicago, meskipun serangan itu tidak berhasil melukai siapapun. Kasus ini masih dalam penyelidikan Biro Investigasi Federal (FBI).

Dalam 12 hari, tujuh masjid di Amerika diserang
Masjid Joplin, Missouri, Amerika Serikat, yang dibakar

Bila tragedi penembakan kuil Sikh 5 Agustus lalu ikut dihitung, karena pelaku mengira tempat ibadah agama khas India itu sebagai masjid, berarti ada delapan upaya serangan karena sentimen Islamofobia dalam dua pekan ini. Wujudnya bervariasi, mulai dari vandalisme, menggambari tembok dengan cat hingga yang paling parah, yaitu membakar bangunan masjid, seperti masjid Joplin, di negara bagian Missouri.

Direktur Eksekutif CAIR Ahmad Rehab menilai kebencian terhadap muslim berkembang karena politikus Amerika juga turut andil. Salah satunya adalah pernyataan politik dari senator Joe Walsh dari Partai Republik bulan lalu. Saat bertemu konstituen di Kota Chicago, dia menilai perkembangan populasi muslim di kota itu harus dihambat. "Islam bukan agama damai, mereka berupaya membunuh warga Amerika setiap saat," kata dia disambut tepuk tangan hadirin. Selain Walsh, politikus Amerika lainnya yang kerap kampanye sentimen anti-Islam adalah Michele Bachmann dan Peter King.

Rehab menilai, kebencian tanpa alasan inilah menyebabkan warga akar rumput terpicu menyerang masjid di Negara Paman Sam itu. "Anda sulit menafikan adanya hubungan antara kampanye politik penuh kebencian dengan situasi minoritas muslim banyak diserang akhir-akhir ini," ungkapnya.

Berdasarkan data FBI, serangan Islamofobia sempat menurun setelah Presiden Barack Hussein Obama terpilih empat tahun lalu. Dari 500 serangan pada 2001, menjadi tinggal 107. Namun tahun lalu, jumlah insiden terhadap masjid atau penduduk muslim kembali meningkat hingga 160 kasus.

Menurut Laporan CAIR terbaru, kejahatan kebencian dari anti-Muslim meningkat 29% pada tahun 2005. "Total sembilan negara bagian dan satu distrik dari Columbia menyumbang hampir 79 persen dari semua keluhan hak sipil kepada CAIR dalam tahun 2005. Kesepuluh negara bagian itu (dalam urutan) adalah: California (19%), Illinois (13%), New York (9%), Texas (8%), Virginia (7%), Florida (6%), District of Columbia (5%), Maryland (4%), Ohio (4%) dan New Jersey (4%). [mdk/ thea/cair].
 

Tidak ada komentar: