Post-Christian Meningkat di Amerika


Meskipun lebih banyak orang Amerika yang menyebut diri mereka sebagai orang Kristen, namun sebuah studi yang dirilis Senin, 20/4 lalu oleh Barna Grup, menunjukkan tren berbeda. Boleh saja orang menyebut diri Kristen, tapi realitasnya, seperti dirilis Barna Group, banyak orang justru masuk dalam kategori 'Post-Christian', yakni orang atau kelompok yang sudah tidak lagi berakar pada azas pokok dalam Kristen, meskipun secara sosial mereka berada dan berasal dari lingkungan dimana banyak orang Kristen.

Kecenderungan peningkatan orang dalam kategori 'pasca-Kristen' atau penurunan penganut Kristen justru meningkat tajam di daerah yang mayoritas Kristen. Menurut penelitian Barna, berdasarkan analisis data dari 42.855 responden yang diwawancarai dalam tahun terakhir, 7 dari 10 orang dewasa Amerika masih mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Kristen. Namun, 9 persen masuk dalam kategori 'sangat' pasca-Kristen; 37 persen masuk peringkat 'tinggi atau moderat' dan 63 persen diantaranya masuk dalam peringkat 'rendah' dari skala 'pasca-Kristen'.

David Kinnaman, presiden Barna Group, menjelaskan tujuan mengukur tingkat 'pasca-Kristen', adalah untuk melihat seberapa luas berbagai wilayah yang terpengaruh sekularisasi. Meskipun orientasi iman masih sama, yakni Kristen, tetapi dari hasil temuan Barna Group, pemahaman iman mereka nyatanya hanya kulitnya saja. 

Meningkatnya mereka yang masuk dalam pasca-Kristen diperjelas dengan metrik satuan sistem pengukuran persentase dari orang yang belum berdoa kepada Tuhan dalam setahun terakhir (18 persen). Mereka yang belum membaca Alkitab dalam seminggu terakhir (57 persen). Orang yang tidak menganggap iman merupakan hal penting dalam kehidupan mereka (13 persen). Dan orang yang belum pernah ke gereja dalam setahun terakhir (33 persen). 

Metrik pasca-Kristen: Tingkat irreligion di Amerika tergantung pada bagaimana anda  mengukurnya. Dan vitalitas iman bukan hanya sekedar bagaimana orang memberi julukan pada dirinya sendiri. Barna Grup melacak 15 metrik yang berhubungan dengan iman, identitas, kepercayaan dan praktik dari orang Kristen.

Pasca-Kristen = memenuhi setidaknya 60% dari 15 faktor berikut (9 atau lebih faktor); Sangat Pasca-Kristen = memenuhi setidaknya 80% dari 15 faktor berikut (12 atau lebih faktor) 
  1. tidak percaya pada Tuhan 
  2. mengidentifikasi sebagai ateis atau agnostik 
  3. tidak setuju bahwa iman adalah penting dalam kehidupan mereka 
  4. belum berdoa kepada Tuhan (dalam setahun terakhir) 
  5. tidak pernah membuat komitmen kepada Yesus 
  6. tidak setuju bahwa Alkitab adalah akurat 
  7. belum menyumbangkan uang untuk gereja (dalam setahun terakhir)
  8. tidak menghadiri gereja Kristen (dalam setahun terakhir) 
  9. setuju bahwa Yesus melakukan dosa 
  10. tidak merasa bertanggung jawab untuk "berbagi iman mereka" 
  11. belum membaca Alkitab (dalam seminggu terakhir) 
  12. tidak sukarela di gereja (dalam seminggu terakhir) 
  13. tidak menghadiri Sekolah Minggu (dalam seminggu terakhir) 
  14. tidak menghadiri kelompok kecil agama (dalam seminggu terakhir) 
  15. tidak berpartisipasi dalam sebuah rumah gereja (dalam setahun terakhir) 

-----
Yah wajar saja, karena semakin pintar seseorang, memang akan semakin menjauh dari kekristenan. Ini karena Kristen memang hanya cocok untuk orang yang bodoh, yang memperbodoh diri, atau yang ingin tetap bodoh. 

Hal tersebut diakui dan dinyatakan sendiri oleh Paulus, bahwa: "pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan."

Kemudian dia mengklaim bahwa: "Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil." Juga mengklaim bahwa orang yang tidak percaya pada doktrin bodoh 'soteriologi salib' dari Paulus ini akan binasa atau masuk neraka. (lihat 1Korintus1). 


-----
Hm... Semoga bisa selamat dunia akhirat, masuk surga dengan cara yang pintar dan menemukan Tuhan yang menyukai orang-orang yang pintar :)

Dan, 'Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.' (Amsal 1:7). 

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS. Ali Imran 3:190).

Hai Ahli Kitab, mengapa kamu bantah membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir? (QS. Ali Imran 3:65).
 
(Al-Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan supaya orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (QS. Ibrahim 14:52).

      Tidak ada komentar: