Pendeta Esra Alfred Soru, mengutip: Doktrin Tritunggal adalah doktrin yang sangat penting dalam teologi Kristen. Jatuh bangunnya iman Kristen sungguh-sungguh bergantung pada benar tidaknya doktrin ini. Semua doktrin kekristenan otomatis akan runtuh jika doktrin tritunggal runtuh, sebab hampir semua pokok penting dalam agama Kristen bergantung pada ajaran bahwa Allah adalah tiga dalam satu (Bruce Milne, Mengenal Kebenaran).
Ya, sangat benar! Tetapi sangat disayangkan untuk doktrin sepenting itu (bagi Anda dkk.) latar belakangnya sangat menyedihkan. Menyedihkan karena bukan saja tidak alkitabiah, namun hanya hasil kompromi antara kekristenan Paulini, helenisme Yunani dan politika Romawi.
Doktrin Tritunggal, tidaklah alkitabiah karena baik dalam PL maupun dalam PB tidak ada satu ayat pun yang menyebutkannya secara ekplisit. Secara indikatif pun tidak ada dalam PL. Kalaupun ada yang memaksakan diri berpendapat bahwa dalam PL ada ayat yang menunjukkan Tritunggalism, pendapat tersebut hanyalah refleksi penghiburan diri.
Pernyataan dari seorang yang lupa daratan terhadap akar terdalam dari kekristenan, yakni Yahudism yang notabene strict monotheism. Monoteisme yang tidak membuka ruang kemungkinan adanya kejamakan Tuhan, bahkan bila pun di jual dalam bungkus dan kemasan kejamakan dalam diri Tuhan atau kejamakan pribadi Tuhan. Bukankah setiap diri, setiap pribadi tersebut dimaksudkan sebagai Tuhan?! Jadi dalam kemasan apapun hanyalah permainan kata, tidaklah berbeda!
Pernyataan dari seorang yang lupa daratan terhadap akar terdalam dari kekristenan, yakni Yahudism yang notabene strict monotheism. Monoteisme yang tidak membuka ruang kemungkinan adanya kejamakan Tuhan, bahkan bila pun di jual dalam bungkus dan kemasan kejamakan dalam diri Tuhan atau kejamakan pribadi Tuhan. Bukankah setiap diri, setiap pribadi tersebut dimaksudkan sebagai Tuhan?! Jadi dalam kemasan apapun hanyalah permainan kata, tidaklah berbeda!
Ayat-ayat dalam Perjanjian Lama justru menegaskan bahwa Tuhan adalah tunggal, satu-satunya tiada yang lain, esa tak berbilang. Yang lain, yang kedua, yang ketiga…dst. hanyalah tuhan, ilah, sembahan yang salah, bukan Tuhan, bukan Allah. Sangat jelas dalam PL bahwa Allah adalah tunggal, tidak terbagi-bagi (dalam pribadi-pribadi) dan tidak ada yang setara dengan-Nya: Akulah TUHAN, tak ada lainnya, Aku Allah Yang Mahaesa. Engkau telah Kupersenjatai, sekalipun engkau tidak mengenal Aku. Segalanya itu Kulakukan supaya dari timur sampai ke barat semua orang tahu Akulah TUHAN, tak ada ilah selain Aku. Akulah yang menjadikan terang dan gelap, Aku mendatangkan berkat dan bencana. Akulah TUHAN yang melakukan semua itu. (Yesaya 45:5-7). supaya mereka tahu bahwa Engkau sajalah yang bernama TUHAN, Yang Mahatinggi atas seluruh bumi (Mazmur 83:18).
Adapun dalam kitab Perjanjian Baru, hanyalah ada indikasi yang bersifat multitafsir bahkan kontradiktif bila dipaksa diterjemahkan sebagai Tritunggal.
Multitafsir, karena tidak ada pemahaman tunggal pada ayat tersebut, apakah menunjukkan adanya kejamakan (pribadi) Tuhan (Trinitarian) atau kejamakan antara satu Tuhan dan mahluk ciptaan Tuhan pada ayat tersebut (Unitarian). Terlepas dari masalah apakah Trinitarian menganggap Unitarian masih Kristen atau sebaliknya. Terlepas dari masalah penulisan Tuan menjadi Tuhan atau sebaliknya atau-pun lagi yang bertindak pragmatis dengan menuliskannya menjadi Tu[h]an.
Kontradiktif, karena pada ayat yang benar-benar menunjukkan adanya kejamakan (pribadi) Tuhan, tidak bisa pula dimengerti akal sehat adanya kesatuan dari pribadi Tuhan pada ayat tersebut atapun dengan ayat lain. Yah, karena pribadi-pribadi dalam ayat-ayat tersebut benar-benar menunjukkan keterpisahan, bukan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, bukan satu kesatuan dalam suatu keilahian yang misterius. Bahkan untuk hal ini, analogi capucino 3in1 pun jauh lebih unggul dari Tritunggal Kristen. Lebih unggul karena begitu diseduh, tidak akan lagi terlihat keterpisahan antara gula, ekstrak kopi dan creamer. Ketiga unsur tersebut menjadi satu dalam suatu kesatuan misterius.
Jadi, bagaimana bisa disebut tunggal? bila memaksakan diri untuk mengartikan pribadi-pribadi baik yang langsung disebut dalam PB sebagai Tuhan (Tuhan, Allah) atau pribadi yang tidak langsung disebut sebagai Tuhan (Yesus, Roh Kudus), atau-pun pribadi yang disebut antara keduanya (Tuhan Yesus) semuanya adalah Tuhan, sedangkan pribadi-pribadi tersebut benar-benar terpisah !!!
Jadi, apa bedanya Tritunggal Kristen dengan Politeisme yang masing-masing pribadi dewa punya sejarah, punya cerita, punya patung sendiri? Apa karena hanya punya satu patung yang dianggap Tuhan Yesus? Atau malah tambah bingung lagi pada jawaban ini, karena tidak tahu apakah patung tersebut, patung Yesus atau patung Tuhan. Dan untuk yang ini tidak bisa dijawab dengan rumus cespleng 100% manusia 100% Tuhan, karena memang 100% patung.
Atau bahkan sudah puas dengan meniru model Triteisme, tetapi mengaku dan menjualnya dalam kemasan monoteisme. Monotheisme model Kristen Tritunggal. Monotheisme yang menyatukan 3 Tuhan dalam satu kesatuan. Satu kesatuan yang secara jelas benar-benar terpisah! Hm... bingung kan?
Yah... itulah akar kebingungan Kristen Tritunggal.
Bukan bingung akan hakekat (roh atau dzat) Tuhan, yang memang sangatlah wajar bahkan Tuhan pun melarang untuk menyelidiki hal ini dan memerintahkan untuk mengenal Tuhan melalui para nabi-rasul asli dan melalui alam raya ciptaan-Nya.
Tetapi bingung karena doktrin Tritunggal, yang notabene bukan Tuhan ataupun berasal dari Tuhan, melainkan dari hasil kompromi antara kekristenan Paulini, helenisme Yunani dan politika Romawi.
Akhirul kalam, selagi hayat dikandung badan, sebelum maut menjemput…
Bebaskan diri Anda dari pikiran bahwa tritunggal adalah di luar jangkauan akal, sebuah misteri (yang harus di-) iman (-i). Sungguh hal ini hanyalah apologi penghiburan diri.
Lepaskan nalar pra-TK: 1+1+1=1 gantilah dengan nalar ksatria: 1+1+1=3.
Dijamin 100% seumur hidup, Anda tak bingung lagi.
Dan lebih penting lagi, ingatlah sabda Yesus Kristus, Isa ‘alaihissallam:
Pada waktu itulah aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaku. Kamu semua pembuat kejahatan! (Matius 7: 23)
Ya... Aku tidak pernah mengenal kamu! Kamu adalah pembuat kejahatan… karena kamu menganggap aku sebagai Tuhan. Maka: Enyahlah dari padaku!
Semoga bermanfaat !
2 komentar:
Itu sebabnya tidak ada satu teori tetap yg mampu menjelaskan trinitas. perhatikanlah, setiap kristen membuat tamsilnya sendiri2 utk menjelaskan trinitas. doktrin tak masuk akal yg tak mungkin bisa dijelaskan!!!
hahahahaha makanya mending orang kristen kalau berdoa gini aja atas n ama threeinone amen lebih singkat daripada atas nama bapa,putra,roh kudus
Posting Komentar