Yahudi Menolak Sang Mesias, Kristen Belum Menerima Sang Shiloh


Ada banyak nubuat tentang Yesus sebagai Mesias, sebagai tunas adil dari Daud yang saat itu sangat diharapkan oleh bangsa Yahudi untuk lepas dari penjajahan Romawi, untuk membentuk  suatu pemerintahan Teokratis berdasar hukum-hukum Allah.

Gagasan Yesus tentang "kerajaan Allah" atau "pemerintahan Allah" atau "imperium Allah" (Ibrani: malkuth hashamayim, kerajaan surga; Yunani: basileia tou theou), yang berlatarbelakang pada konsep religio-politis Perjanjian Lama, itu sendiri pun sangat nyata (bisa dibaca disini).

Nubuat tentang Yesus sebagai Mesias, misal dalam Yeremia 23:5-8, Kejadian 49:10, dan dalam kitab Daniel 9:24-27 yang membicarakan tentang waktunya.

Meskipun demikian, mereka menolak bahkan berusaha membunuh Yesus. Mereka berusaha membunuh Yesus karena mereka menolak kebenaran, yaitu apa yang datang dari Tuhannya Yesus untuk disampaikan pada umat beliau. 
Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. (Yohanes 8:40).
Mereka juga menuduh bahwa Yesus menyamakan dirinya dengan Allah, sama-sama sebagai Tuhan: "Aku dan Bapa adalah Satu" (Yohanes 10:30), suatu tuduhan keji yang sayangnya bahkan dilanggengkan oleh kekristenan Trinitarian untuk menuhankan Yesus dengan membenarkan tuduhan keji tersebut (Yohanes 10:33).

Jadi rasanya pantas saja bila Yesus menyebut mereka sebagai bangsa degil keturunan ular beludak (Matius 12:34; 23:33), sebagai anak-anak iblis (Yohanes 8:40).

Nah, karena penolakan kaumnya, maka Yesus hanya bisa menjadi Raja sehari (Matius 21:9; Markus 11:10), padahal bila mereka menerimanya maka Yesus akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negerinya. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram, berkumpul tidak terceraiberai (Yeremia 23:5-8). Kerajaan Yehuda mestinya akan ada sampai sang Shiloh datang, yaitu dia yang berhak atasnya, Nabi Muhammad SAW. (Kejadian 49:10). Sang Comforter, paraklhton lain selain Yesus (Yoh 14:16; 1Yoh 2:1). 

Tentu saja tidak akan ada Zionist, yang saat ini bahkan benar-benar telah berubah menjadi Nazionist dengan segala penindasan dan kebrutalannya kepada penduduk Palestina yang dijajahnya. Juga tidak akan ada kekristenan karena tidak akan ada pendiri Kristen yakni Paulus (Kisah 11:26), yang efektif memberi halusinasi para pengikutnya dengan doktrin angan-angan surga sola dei - sola gratia soteriologi salib bodohnya (1Korintus 1:23). 

 
Dan tentu saja sungguh beruntung orang Islam karena menerima keduanya, baik sang Mesias maupun sang Shiloh.
God bless Jesus and Muhammad.



Alhamdulillah
wa Allahu A'lam

Tidak ada komentar: