The absolute Truth about Muhammad in the Bible !!


Kebenaran mutlak tentang Muhammad SAW. dalam Alkitab: rabi yang mengakui fakta dan pembaca yang mungkin belum tahu! 

Video ini menjadi berita di media internasional, setelah itu ditayangkan di banyak stasiun TV dan dibahas oleh banyak program TV terkenal seperti "90 menit" dan "48 jam" versi Arab. Banyak evangelis saluran TV satelit Kristen telah mencoba untuk menyangkal video ini tanpa keberhasilan, salah satunya telah mendedikasikan podcast selama 2 jam live untuk video ini tanpa bisa membantahnya


Gereja Australia Akui Tutupi Kasus Pelecehan Seks


Petinggi Katolik di Australia, Kardinal George Pell mengakui bahwa gereja telah menutupi kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dilakukan para rohaniwan.

Kardinal George Pell menyampaikan pengakuan tersebut dalam sidang parlemen mengenai penyelidikan kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak di lingkungan gereja Katolik yang dilakukan oleh pemerintah Victoria. 

Kardinal George Pell dengan buklet merinci protokol
Gereja Katolik dalam menghadapi kasus pelecehan
seksual.
Foto: Craig Greenhill
Dalam keterangannya di sidang terbuka itu, Kardinal Pell mengatakan dirinya sangat menyesal dan benar-benar menyesal mengenai pelecehann seks anak didalam gereja yang terjadi selama beberapa dekade.

Kardinal Pell mengatakan ia meminta maaf sepenuhnya dan menyesal atas pencabulan anak-anak yang dilakukan oleh sebagian pengurus gereja Katolik selama puluhan tahun. Kardinal Pell menyampaikan hal itu di hadapan tim penyelidik parlemen negara bagian di Victoria.

"Saya ingin mengatakan bahwa saya bersedia menuruti seruan pemimpin negara bagian Victoria untuk menyatakan bahwa saya benar-benar meminta maaf dan sangat menyesal," kata Kardinal Pell pada Senin (27/05).

Beberapa anggota parlemen menangis menyaksikan Kardinal Pell dipaksa untuk menjawab sejumlah pertanyaan tentang upaya sistemik gereja dalam menutup-nutupi kasus pemerkosaan terhadap anak-anak berumur sedikitnya lima tahun.

Kardinal Pell mengatakan baru-baru ini ia mengetahui mantan Uskup Ballarat Ronald Mulkearns telah menghancurkan dokumen untuk menyembunyikan kasus pelecehan seksual dan dia mengakui di beberapa kasus anggota rohaniwan dibebaskan tanpa upaya hukum sama sekali.

Tapi Kardinal Pell membantah dirinya hanya bermanis mulut saja ketika meminta maaf kepada korban karena ketahuan menutupi kasus ini. Kardinal Pell adalah Uskup Agung Melbourne antara 1996 dan 2001, sebelum jabatannya saat ini sebagai Uskup Agung Sydney.

"Saya telah menyatakan secara eksplisit, saya mengakui kesalahan yang telah dibuat oleh Uskup Mulkearns dan [mantan Uskup Agung Melbourne] Uskup Agung Little," katanya.

Dia mengatakan meski ada beberapa kasus yang ditutupi, tapi masalah utamanya adalah umumnya pihak Gereja tidak membicarakan masalah kasus pelecehan seks anak ini lantaran ada budaya bungkam-untuk menjaga reputasi gereja. 

"Saya pikir kesalahan terbesar terjadi karena tak seorang pun membahas masalah itu, tak seorang pun menyinggungnya. Jadi saya pikir tidak banyak orang di jajaran pimpinan gereja yang mengetahui persoalan menghebohkan dan menyebar luas yang terjadi," tuturnya.  

"Motivasi utama adalah untuk menjaga reputasi gereja," katanya kepada penyelidikan atas pelecehan anak-anak oleh badan-badan keagamaan dan non-pemerintah.

Dalam dokumen penyelidikan disebutkan, Gereja Katolik Australia memperkirakan sedikitnya 620 anak-anak di Negara Bagian Victoria telah menjadi korban pelecehan pendeta dalam kurun waktu 80 tahun terakhir. 

  
Gereja bisa bangkrut untuk membayar konpensasi 
Kardinal Pell saat ditanya mengenai kemungkinan gereja membayar kompensasi bagi korban penganiayaan Gereja. Pell menilai kompensasi itu bisa membuat gereja Katolik Victoria bangkrut.

Sekretaris Parlemen, Andrea Coote menyarankan Gereja menjual properti milik gereja Katolik Australia senilai $30.000.000 di Roma, Italia sehingga mampu membayar kompensasi yang lebih tinggi, namun Kardinal Pell memastikan hal itu tidak mungkin dilakukan.

"Ini merupakan investasi gereja Katolik Australia di Roma. Kami tidak perlu menjual investasi saat ini untuk membayar kerugian dan kerusakan atau kompensasi apapun, Kami akan sepenuhnya mampu melakukannya." "Banyak korban tidak terlalu tertarik pada uang. Yang lebih penting adalah proses hukum, keadilan, dan membantu mereka mendapatkan kehidupan mereka kembali," katanya.

Di Amerika Serikat, korban pelecehan gereja biasanya menerima kompenasi sekitar $1 juta. Ketika ditanya apakah menurutnya kompensasi senilai $75.000 adalah jumlah yang sesuai bagi korban yang telah secara anal dan oral diperkosa oleh imam ketika mereka masih anak-anak, Kardinal Pell mengatakan Gereja akan membayar besaran kompenasi yang direkomendasikan pemerintah. [bbs].

Budhis Burma Batasi 2-Anak bagi Muslim


Tidak puas melakukan genosida terhadap umat Islam, pemerintahan Budhis Burma (Myanmar) di Rakhine juga melakukan pembunuhan secara tidak langsung pada janin-janin umat Islam dengan menerapkan pembatasan dua anak khusus bagi keluarga Muslim. 

Kebijakan yang tidak bijak ini bersifat khusus bagi umat Islam, tidak berlaku untuk para Budhis yang sebelumnya tangan-tangan mereka bersimbah darah umat Muslim yang dibantai dan dijarah harta bendanya. 

Juru bicara pemerintah, Win Myaing, menyatakan bahwa pembatasan ini berlaku di kotapraja Rakhine, dan di kota Buthiadaung dan Maundaw yang berbatasan dengan Bangladesh. 

Seiring dengan batas dua anak, juga berlaku pula larangan berpoligami bagi keluarga Muslim. Langkah itu diberlakukan seminggu yang lalu mengikuti rekomendasi komisi yang ditunjuk pemerintah yang diklaim untuk memudahkan dalam mengatasi kekerasan sektarian.  

Komisi yang ditunjuk pemerintah mengeluarkan laporan mereka bulan lalu, mengatakan: "Salah satu faktor yang telah memicu ketegangan antara masyarakat Rakhine dan populasi [Rohingya] berkaitan dengan rasa tidak aman di antara banyak Rakhines yang berasal dari pertumbuhan penduduk yang cepat dari [Rohingya]."  

Hmm.. sungguh laporan yang sangat bias mengingat hanya ada 5 persen Muslim di antara 60 juta Budhis Myanmar. 

Kebijakan yang tak lazim ini membuat Myanmar menjadi satu-satunya negara yang melakukan pembatasan jumlah anak untuk satu kelompok agama tertentu, juga semakin membuktikan bahwa Budhis itu agama yang sangat diskriminatif.  

Hal ini jelas lebih terkait dengan teriakan-teriakan pendeta Wirathu yang menyembur-nyembur penuh api kebencian terhadap Muslim di Myanmar, dalam bentuk kampanye Dajjal "969". Ia menggambarkan Muslim sebagai "kejam dan biadab" dan telah menyerang banyak praktik Muslim dalam penyembelihan ternak untuk meyakinkan banyak para Budhis pengikutnya bahwa ledakan penduduk antara komunitas Muslim di negara akan menyebabkan pengambilalihan negara. 

Lebih dalam lagi, itu adalah jiwa Budha melalui kitab yang mereka sucikan, yang menganggap para Brahmin (Hindu) ataupun umat agama lain sebagai Icchantika, sebagai serangga atau semut bahkan lebih rendah darinya sehingga bebas untuk "dibinasakan" tanpa rasa bersalah maupun berakibat hukum karma apapun. 

Nirvana Sutra: Sang Buddha dan Bodhisattva melihat tiga kategori pembunuhan, dimana manusia dibagi dalam 3 kelas: 1) rendah; 2) sedang; dan 3) tinggi. Kelas Rendah berlaku untuk serangga dan segala macam hewan..... Seseorang yang membunuh seorang icchantika tidak akan menderita dari hukum karma mengingat tiga jenis/ kategori pembunuhan tersebut. Wahai orang baik, semua Brahmana adalah dari kelas icchantika. Membunuh mereka tidak menyebabkan seseorang masuk ke neraka [bab 22: 220]. Para icchantika telah terputus dari akar baik ... Karena itu, orang mungkin akan membunuh semut dan mendapatkan dosa karena melakukan hal yang merugikan, tapi tidak ada dosa karena membunuh icchantika."[bab 40: 473]. 

Tidak heran bila "Badai Budhis" di bulan Oktober telah meluluh lantakkan wilayah tempat tinggal umat Islam di Kyaukpyu, Arakan (Rakhine). Badai Budhis itu, merupakan serangan terkoordinasi antara beberapa pejabat pemerintah Myanmar, partai nasionalis etnis Rakhine dan para biksu Budha.  


Lebih dari 811 bangunan dan rumah perahu dihancurkan di Kyaukpyu pada 24 Oktober, memaksa banyak Rohingya melarikan diri melalui laut menuju utara ibukota Negara Sittwe, kata Human Rights Watch.  

Sebuah kapal yang membawa 120 Muslim dari Kyaukpyu dicegat oleh Rakhines, para pria di bunuh dan para wanitanya diperkosa. Seorang juru bicara pemerintah Rakhine menyebutkan korban tewas mencapai 112 pada hari Jumat. Tapi dalam beberapa jam media pemerintah merevisinya menjadi 67 tewas dari 21 Oktober sampai 25, dengan 95 terluka dan hampir 3.000 rumah hancur. 

Human Rights Watch (HRW), dalam laporannya menyatakan bahwa pihak berwenang di Myanmar, termasuk para biksu Budha, telah mengobarkan kampanye terorganisir pembersihan etnis Rohingya yang Muslim di negara itu. Menurut laporan yang dirilis pada hari Senin, berjudul All You Can Do Pray, para Budhis telah menghancurkan ribuan rumah etnis Rohingya, menyebabkan ratusan orang tewas dan memaksa 125.000 orang menjadi pengungsi. 

Dan diskriminasi minoritas etnis Rohingya yang Muslim telah berlangsung berlangsung selama berabad-abad, seumur keberadaan mereka yang tidak diakui sebagai warga Negara. Dan itu terus berlangsung bahkan berubah menjadi pembersihan etnis atau pembantaian, baik terhadap etnis Rohingnya maupun terhadap umat Islam dari berbagai etnis lainnya, seperti di Mektila dimana pada awalnya para Budhis cemburu terhadap Muslim yang lebih sukses dari mereka. 

Kerusuhan di Meiktila pecah pada 20 Maret dimana para Budhis yang mayoritas menjarah dan menghancurkan minoritas Muslim, 882 rumah dibakar sehingga 12.846 orang menjadi pengungsi. Kerusuhan kemudian menyebar ke total 11 kotapraja di Mandalay dan bagian Pegu. 

 
Gambar resolusi tinggi yang diambil seminggu setelah kerusuhan pertama meletus di Meikhtila, di bagian Mandalay, pada tanggal 20 Maret, dan menunjukkan bahwa tiga wilayah menjadi abu sebagai akibat dari serangan pembakaran. 

Human Rights Watch, mengungkapkan massa membakar tiga lingkungan yang mencakup 60,5 hektar dan berisi setidaknya 828 rumah. Menurut data pemerintah, total 43 orang tewas dan 93 dirawat di rumah sakit dalam kerusuhan, kebanyakan dari mereka di Meikhtila, sedangkan 1.227 rumah, 77 toko dan 37 masjid hancur. Dan saat ini masih terus berlangsung...
 

7-Juta Kristen menjadi Muslim via Anak Ajaib!!


Masya Allah... sungguh benar-benar Anak Ajaib!! 
Memang dirinya penuh keajaiban sejak dilahirkan. Terlahir dari keluarga Kristen sebagai anak ke-9 (wow!), ia pun benar-benar terlahir secara ajaib, dari seorang ibu yang mengalami kelumpuhan anggota badan tangan dan kaki setelah usia kandungan 5 bulan. Ajaib pula, bahwa kelahiran dirinya menyertai kesembuhan ibunya. Alhamdulillah... Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menyembuhkan ibunya, dan melalui sentuhan ilahi menjadikan dia lahir ke dunia dan menjadi seorang anak yang ajaib. 

Dakwahnya dimulai sejak Bayi!
Saat usia 9-bulan, ia mengingatkan kepada orang tuanya untuk melaksanakan Aqiqah. Ia juga mengatakan ingin menjadi Muslim. Tentu saja orang tuanya yang saat itu masih Kristen menolaknya. Dan baru terlaksana di sebuah masjid lokal saat ia berusia 3-tahun. 

Saat pelaksanaan Aqiqah di Masjid Gongoni, saat itulah terjadi kegemparan. Ia secara ajaib berkhotbah tentang Islam tanpa diajari oleh siapapun, di usia tiga tahun. Menyusul kejadian di masjid itu dan apa yang terjadi di dalamnya, kakaknya, Michael, saat itu juga menjadi Muslim bersama dirinya.  

Bapaknya, seorang Inspektur Polisi menjadi murka. Ia secara khusus mengambil cuti untuk memaksa kedua anaknya menjadi Kristen kembali, bahkan siap membunuhnya dengan pistol polisinya.  

Namun setelah berdiskusi, dan ia menyadari kalah dalam pertempuran argumen, ia kemudian merelakan anaknya menjadi Muslim. Bahkan ia sendiri berhasrat untuk belajar dan memahami Islam. Setelah itu, ia tidak bisa lagi menolak kebenaran dan menyatakan harus bergabung dengan anaknya di jalan yang benar. Ia kembali ke fitrah, menjadi Muslim, memeluk agama Islam bersama seluruh keluarganya.  

Ia mengubah nama baptisnya dari Maurice Robert Matongo menjadi Mikidadi Matongo. Demikian juga istrinya, dari Clemencial Michael Isamaki menjadi Marriam; dari Monica Leonard Jomanga menjadi Mwanaisha. Semua anaknya juga telah menjadi Muslim: Sara-Sarah; Albert-Abubakar; Mesent-Abdillahi; Devother-Fadhila; Boniface-Ibrahim; Grace-Faudhia; Samwel-Hamza; Jane-Sharifa; dan Michael-Yussuf dan tentunya...

Ya, si Anak Ajaib itu!, Fidelis, yang lahir di Kiloleni (10/10/1986), kota Tabora, Tanzania Utara, Afrika Timur. Dikenal sebagai Sheikh Shariff sejak 22 Desember 1989 setelah khotbah hebohnya di Masjid Gongoni sekaligus saat itu ia menjadi Muslim.
 
Adapun "Fidelis" menurut cerita bapaknya bukan merupakan nama baptis, tetapi semata pemberian darinya untuk mengingat kelahirannya. Bahkan menurut penuturan dari beberapa sumber, Fidelis mengatakan: "Mama usinibibaptize, naamini kwa Alla na jumbe wake Muhammad SAW!" Artinya: "Ibu, tolong jangan baptis saya, saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Muhammad SAW!". Dan ajaib, itu diucapkan saat baru berusia sekitar 2-bulan! sebagai penolakkan ketika ia hendak dibaptiskan.  

Dan melalui dirinya, sejauh ini telah menjadikan sekitar 4-juta orang Kristen, kembali ke-fitrahnya sebagaimana setiap orang dilahirkan, yakni menjadi Muslim.

Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam), maka kedua orang tua-nya lah yang menjadikan dia beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR. Al-Bukhari: 1358; Muslim: 2658; Ahmad: II/233).

Artikel tentang dirinya, tulisan Andrew England, juga pernah dimuat di surat kabar Skotlandia pada 8 Agustus 1999. 


Didalamnya, disebutkan antara lain, bahwa pada usia empat bulan ia mulai membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Pada usia satu tahun, ia mampu membaca seluruh Al-Qur'an dan mulai dapat berbicara dalam bahasa Arab, Swahili dan Perancis. 

Saat usia lima tahun, ia dapat berkotbah dalam lima bahasa, Inggris, Perancis, Italia, Swahili dan bahasa Arab-meskipun ia benar-benar tidak melalui studi khusus. Ia adalah pengkhotbah yang menarik ribuan orang. Di usia ini juga, sebanyak seribu orang telah menjadi Muslim melalui dakwahnya.  



 
Adapun dalam beberapa perjalanan dakwah selanjutnya, antara Mei 1994 sampai Desember 1994 Sheikh Shariff berkhotbah di Kota Dar es Salaam. Kawasan Pantai, Lushoto, di wilayah Tanga, Morogoro di wilayah Morogoro dan di Zanzibar. Dimana total 6870 orang kembali ke Islam. 


Dari Maret 1995 sampai Desember 1995 ia berkhotbah di Dar es salaam, seluruh wilayah Pantai, wilayah Lindi. Di wilayah Mtwara dan Songea, Tunduma, Mbinga dan Ruvuma, dimana total 7.805 orang kembali ke Islam. 


Dari Mei 1996 sampai Januari 1997, ia berkhotbah di wilayah Morogoro, wilayah Tanga, Iringa, Dodoma, Singida, Arusha, dan di wilayah Moshi Kilimanjaro. Ini adalah tahun yang sama dimana Sheikh Shariff mulai go internasional dengan pergi ke Kenya. Sementara di Kenya, ia berkhotbah di Mombasa, Malindi, dan Voi, di Kitui, Matinyani, dan Mwingi. Kemudian pindah ke Nairobi City. Selama kunjungan di Kenya, total 38.942 orang memeluk Islam, dst… 

Beberapa foto di Sheikh Shariff Da'awah Pictorial News

7 Juli 2004 ia pergi ke Uni Emirat Arab di Dubai selama satu minggu, kemudian kembali ke Oman hingga Agustus 2004, kemudian kembali ke Tanzania. Ia melanjutkan dakwah di semua wilayah dan provinsi Tanzania, dimana diperkirakan lebih dari 50.000 orang masuk Islam.
 
Dst... dst... sampai beberapa waktu yang lalu, Sheikh Sharrif bersama tim dakwahnya dan dukungan berbagai pihak; diantara kemudahan, halangan dan rintangan,
alhamdulillah... sudah lebih dari 6.676.269 pria dan wanita telah menemukan kebenaran, telah berada diatas jalan lurus, memeluk Islam. Kembali ke fitrahnya sebagaimana semua orang terlahir sebagai Muslim. Silakan berkunjung ke Sheikh Shariff Muslim Foundation :)

Note (up-date): angka 6.676.269 berdasar video resmi yang diunggah 1 Agustus 2011 berjudul Sheikh Shariff an Enigma of the 21st Century Islamic Da'awah

Michael, Kebenaran Hanya Ditemukan dalam Islam


Michael David Shapiro adalah seorang Yahudi Rusia. Pencariannya dimulai ketika ia berusia 19 tahun. Saat itu ia sedang dalam masa pemulihan dari tugas Scientology, yang ia merasa ter-brainwashed di dalamnya. 

Michael David Shapiro
Ia tinggal di apartemen Pasadena dan bekerja sebagai sekretaris. Sebelumnya, ia tidak terlalu yakin tentang keberadaan Tuhan. Tujuan hidupnya hanya untuk menjadi seorang bintang rock. Suatu hal yang lucu, menurutnya. 

Suatu malam saat dia akan ke dapur, ia bertemu dengan sesama (penghuni aparteman) yang berkulit gelap. Ia masih ingat bertanya padanya: "Dapatkah saya menyimpan vodka ini dalam kulkas malam ini?" 

Itulah suatu titik awal dimana hidupnya berubah drastis... 

Rekan sesama yang ia temui di dapur adalah seorang Muslim dan dia adalah Muslim pertama yang pernah bertemu Michael. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi, Michael mengajak pria tersebut berbicara tentang agama Islam. Tentang semua hal yang pernah didengar oleh Michael, seperti shalat lima waktu, jihad dan sosok Nabi Muhammad. 

Teman mereka bernama Wade, seorang Kristen bergabung dalam percakapan. Jadilah mereka bertiga malam itu dalam "sesi dialog antara orang Yahudi, Kristen dan Muslim". "Ternyata kami menemukan banyak perbedaan dan banyak pula persamaan antara ketiga agama itu," kata Michael. 

Setelah pembicaraan itu, ketertarikan Michael yang sebelumnya cenderung hanya disekitar seks, narkoba dan pesta menjadi berubah. Dia melakukan pencarian secara massive, besar-besaran, total, untuk kebenaran. Sebuah pencarian yang harus ia lakukan sampai tuntas. Sebuah pencarian tentang Tuhan. Sebuah pencarian untuk mengetahui bagaimana cara mengikutinya. 

Dalam pencarian untuk kebenaran, Michael mengatakan bahwa ia mulai dengan mengajukan pertanyaan sederhana pada dirinya sendiri: "Ok mari kita mulai dari yang sederhana, berapa jumlah Tuhan yang saya pikirkan diluar sana?" Saya pikir hanya ada satu saja; kita tahu bahwa Tuhan yang terbagi (lebih dari satu), menjadi lebih lemah dari Tuhan yang Satu. Pertimbangkan jika salah satu dari Tuhan berbeda pendapat, maka akan ada konflik dan pertikaian. Jadi, Tuhan yang Satu adalah pilihan saya, ungkap Michael. 

"Every design has a designer". With that in mind, eventually I woke up with certainty that God exists. I cant explain why, I just felt it somehow. 

Dia juga berpikir tentang eksistensi Tuhan dan menganalisa keyakinan ateis dan teis lainnya. Hal yang mengarahkan untuk pencapaian terakhir saya adalah kutipan kata-kata bijak "Setiap disain memiliki disainer". Dengan hal itu dalam pikiran, akhirnya saya bangun dengan pasti bahwa Tuhan itu ada. Saya tidak bisa menjelaskan mengapa, saya hanya bisa merasakannya, entah bagaimana," ujar Michael. 

Hal-hal baru yang ditemukan, membuatnya berpikir bahwa ia harus bertanggungjawab untuk mematuhi Sang Pencipta dan itu berarti bahwa dirinya harus memeluk satu agama. 

Lalu dia bertanya pada diri sendiri:
"Di mana saya memulai?" Ada ribuan dari mereka. Saya perlu cara untuk mempersempit berbagai agama itu menjadi beberapa saja. Bagaimana cara menyelesaikan tugas seperti ini? "Cari orang-orang yang monoteistik" terlintas dalam benak saya. "Hei itu masuk akal, karena saya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa." 

Langkah pertama yang Michael lakukan adalah mengelompokkan agama monoteis dan itu sejalan dengan keyakinannya bahwa Tuhan hanya Satu. Dia mengesampingkan Buddha dan Hindu dari daftar, dan menelaah tiga agama monoteistik: Yudaisme, Kekristenan dan Islam.  

Karena dia adalah seorang Yahudi. Michael mulai mempelajari Yudaisme terlebih dahulu. 

Satu Tuhan, beberapa nabi, 10 perintah, Taurat, jiwa Yahudi ... eh, apa: "jiwa Yahudi?" Saat melakukan penelitian, ide ini menarik perhatian saya. Ceritanya, "jika seseorang terlahir sebagai Yahudi, maka mereka memiliki jiwa Yahudi, dan mereka harus mengikuti Yudaisme."Tunggu sebentar ... itu diskriminasi, bukan? Itu tidak universal. 

Berarti Tuhan membuat jiwa Yahudi, jiwa Kristen, jiwa Muslim, dan jiwa Hindu? Saya pikir semua orang diciptakan sama? Bila demikian, karena seseorang dilahirkan dalam suatu agama yang berarti itu dengan ketetapan Tuhan, maka ia harus tetap memeluknya bahkan jika ia menemukan bahwa keyakinan yang dianutnya tidak benar? Hmm... Saya tidak setuju dengan itu. 

Ia berpikir, ide tentang "Jewish souls" merupakan diskriminasi dan tidak universal karena "jika seseorang dilahirkan sebagai orang Yahudi, orang itu memiliki jiwa Yahudi dan telah menjadi pengikut Yudaisme, dan harus tetap memeluknya meskipun setelah menelaahnya ia mengetahui bahwa keyakinannya itu salah." Itulah pertanyaan yang muncul di benak Michael dan ia tidak sejalan dengan konsep tersebut. Dia berpendapat bahwa semua manusia diciptakan sama. 

Hal lain yang benar-benar mengganggu dia dalam Yudaisme, yaitu tidak ada konsep yang jelas tentang neraka. Jika konsep itu tidak ada, mengapa seseorang harus melakukan perbuatan baik atau dosa? "Jika saya tidak takut akan hukuman yang berat, jadi kenapa saya harus bermoral," pikirnya. 

Michael akhirnya meninggalkan Yudaisme dan beralih belajar Kekristenan. 

Ok, satu Tuhan, bapa, anak, dan roh kudus... sekali lagi: satu Tuhan, bapa, anak dan roh kudus. Uhhh, please explain. How can all those things be one God? 1 + 1 + 1 = 3 right? So how can you say you believe in only one God? Uhhh, tolong jelaskan. Bagaimana bisa semua hal itu dianggap satu Tuhan? 1 + 1 + 1 = 3 kan? Jadi bagaimana Anda bisa mengatakan Anda percaya hanya ada satu Tuhan? 

Penjelasan setelah penjelasan, persamaan setelah persamaan, perbandingan sesudah perbandingan, analogi setelah analogi, saya tidak bisa memahami konsep ini. Ok mari kita terus mencari di sini. 

Ia tidak bisa memahami sebagaimana orang normal lainnya, bagaimana orang Kristen bisa mengklaim hanya ada satu Tuhan, jika menganut konsep Trinitas. 

Dan tentang doktrin utama Kekristenan berikutnya, ia melanjutkan:
Ok, selanjutnya doktrin utama: Yesus mati untuk dosa-dosa kita dan ia melakukan ini karena kita semua tercemar dengan "Original Sin". Jadi, Yesus Kristus, "anak Tuhan", harus dibunuh untuk menyelamatkan semua orang dari Neraka dan menyembuhkan kita dari dosa kita "yang diberikan" kepada kita oleh Adam. 

Ok, jadi Anda mengatakan bahwa kita semua lahir sebagai orang berdosa? Dan dosa adalah melakukan sesuatu yang salah kan? Lalu kau bilang bahwa bayi berusia satu tahun telah berdosa atau melakukan sesuatu yang salah? Ok itu aneh, jadi didasarkan pada tindakan satu orang, semua manusia harus menderita? Apa moral dari cerita ini? Menghukum seluruh kelompok jika seseorang menyimpang? Mengapa Tuhan menciptakan aturan tersebut? Itu tidak sesuai dengan logika saya. 

Jadi Yesus mati karena dia "mencintai umat manusia". Tunggu, ia mengatakan dalam Alkitab bahwa Yesus mengatakan "Bapa, mengapa Engkau meninggalkan aku?" Jadi, tampaknya, Yesus tidak mengerti mengapa ia sedang dibunuh secara brutal. Tapi kau baru saja mengatakan dia "sukarela" untuk dikorbankan. Bagaimanapun juga, saya tidak bisa menerima keyakinan ini. Ok, apa agama selanjutnya? 

Ia menganggap doktrin utama Kekeristenan tersebut adalah aneh, secara moralitas tidak memberi pencerahan, saling kontradiktif, tidak sesuai dengan logika. Maka ia pun menolak keyakinan Kristen tersebut, dan beralih mempelajari agama Islam. 

Islam. Islam means submission. Islam berarti ketaatan, kepatuhan. Kepercayaan utama adalah sebagai berikut: Satu Tuhan, menyembah Tuhan lima kali sehari, memberikan 2,5% amal tahunan, berpuasa pada bulan Ramadhan (antara lain… untuk lebih dekat dengan Tuhan dan lebih menghargai kehidupan) dan akhirnya perjalanan ke Mekkah untuk haji jika Anda mampu secara finansial. Ok, tidak sulit untuk memahami sejauh ini. 

There's nothing that conflicts with my logic here. Tidak ada yang bertentangan dengan logika saya di sini. Al-Qur'an adalah sebuah kitab dengan semua mukjizat yang menarik dan kebijaksanaan abadi. Banyak fakta-fakta ilmiah yang baru bisa ditemukan akhir-akhir ini, dimana telah dinyatakan 1400 tahun yang lalu dalam kitab ini. 

Ok, Islam telah melewati prasyarat agama awal saya. Tapi saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan mendalam tentang hal ini. Apakah agama ini universal? Ya, siapa pun dapat memahami keyakinan dasar... tidak ada analogi atau persamaan yang diperlukan. Apakah sesuai dengan ilmu pengetahuan? Ya, puluhan ayat-ayat dalam Al-Qur'an sesuai dengan ilmu pengetahuan modern dan teknologi.  

Michael menemukan bahwa Islam berarti ketaatan, kepatuhan, berserah diri kepada Tuhan. Prinsip dalam Islam adalah satu Tuhan, shalat lima waktu sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan haji jika mampu secara finansial. Konsep yang bagi Michael tidak terlalu sulit untuk dipahami. 

Apa yang Michael pelajari tentang Islam tidak ada yang bertentangan dengan logika, apalagi kitab suci Al-Qur'an dengan keajaiban yang menakjubkan dan ajaran kebijaksanaan yang bersifat abadi. Michael menemukan fakta-fakta ilmiah yang telah dijelaskan dalam kitab suci Al-Qur'an sejak 1400 tahun yang lalu. 

Selanjutnya, dari sekian banyak hal yang Michael pelajari tentang Islam melalui buku-buku dan penelitian. Ada satu hal yang paling membuatnya tertarik, yaitu kata "Islam" yang dijadikan nama agama Islam, disebut beberapa kali dalam Al-Qur'an. 

Dari penelitian sebelumnya, saya tidak ingat pernah melihat kata "Yudaisme" dalam kitab Perjanjian Lama atau "Kekristenan" dalam Perjanjian Baru. Ini adalah hal besar. Aku heran, mengapa saya tidak menemukan nama dari agama-agama ini di kedua kitab? 

Karena, tidak ada namanya dalam Alkitab, ia melihat bahwa "Yudaisme" bisa dipecah menjadi/ terdiri dari kata "Juda-ism" dan "Kekristenan" menjadi "Christ-ianity". 

Jadi, siapa Juda? Atau Yehuda, bukan? Dia adalah pemimpin suku Ibrani ketika Tuhan mengungkapkan pesannya kepada umat manusia. Jadi agama ini dinamai setelah... nama seseorang. Ok, mari kita lihat siapa Kristus. Dia adalah orang yang menyampaikan pesan dari Tuhan kepada orang-orang Yahudi. Jadi agama ini juga dinamai setelah... nama seseorang. 

Terlepas bahwa adalah hal yang aneh menurutnya, bila nama agama itu tidak disebutkan dalam kitab sucinya, Michael akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa Yahudi dan Kristen adalah nama agama yang berasal dari manusia, sedangkan Islam adalah nama agama yang berasal dari Tuhan. 

Note: Kekristenan memang tidak disebut, namun Kristen disebut dalam Kisah 11:26; 26:28 dan 1Petrus 4:16. Tetapi awalnya sebagai julukan ejekan dari orang non-Yahudi kepada para murid-murid Paulus di kota penyembah berhala Antiokia, beberapa tahun setelah masa Yesus dan bermil-mil jauhnya dari tempat tinggal Yesus. Orang Yahudi tak akan menyebutnya karena secara harfiah bermakna pengikut Yesus sebagai Kristus-Mesiah. Adapun secara teologis bermakna pengikut Kristus, yaitu pengikut Yesus sebagai Kristus sesuai doktrin-doktrin yang diajarkan oleh Paulus, yang jauh berbeda dengan Kristus-Mesiah menurut Yudaisme. Adapun orang-orang Yahudi selain menganggap Yesus sebagai Yeshu (yimakh shemo ve zikhro), berkembang lebih lanjut dengan adanya "birkat ha minim" dalam Amidah oleh Samuel ha-Katan atas arahan Rabban Gamaliel II di Jabneh. Mereka lebih menyebut kekristenan sebagai min (jamak minim) dalam berbagai "doa harian" mereka-dimaksudkan sebagai kutukan untuk kehancuran Kristen. Dan memang benar bahwa nama agama Kristen dan Yahudi, berasal dari manusia, bukan dari Tuhan. 

Jika saya pergi dari pintu ke pintu menjual produk, dan saya berkata "Apakah Anda ingin membeli _____ ini?" Bukankah pertanyaan logisnya: "Apa ini _____ namanya?" Saya tidak akan menghasilkan uang dari produk tanpa nama. 

Penamaan adalah hal yang sangat dasar yang mengidentifikasi manusia dengan benda-benda, baik fisik maupun non-fisik. Jika agama seharusnya dipraktekkan dan menyebar ke setiap orang di bumi, bukankah harus ada NAMA untuk itu? 

Selain itu, bukankah seharusnya nama itu diberikan kepada kita dari Tuhan Yang Mahakuasa? YA, poin saya persis. Nama-nama "Kekristenan" dan "Yudaisme" tidak ditulis dalam Kitab Suci. Manusia menamai mereka, bukan Tuhan. Gagasan bahwa Tuhan akan menahbiskan agama bagi umat manusia untuk mengikuti tanpa nama adalah mustahil bagi pikiran saya untuk menerima. 

Pada saat itu, baik Kekristenan dan Yudaisme kehilangan kredibilitas mereka sebagai agama murni, logis, dan lengkap, setidaknya dari perspektif saya. 

HANYA Islam dari berbagai agama yang menyertakan NAMA agama [dari Tuhan] dalam kitab sucinya. Ini sangat besar bagi saya.  

Dia menyadari saat itu, bahwa dirinya akan memeluk agama Islam:
Saya menyadari bahwa saya akan mengikuti Islam pada saat itu. Saya kemudian menjadi seorang Muslim. Aku tahu yang sebenarnya. Saya sudah keluar dari kegelapan. Aku datang ke dalam cahaya... 

SubhanAllah!
Sungguh Tuhan mengasihi-memberkati dirimu...
Memberi hidayah teragung dengan menjadi Muslim, oleh sebab usahamu.

Gereja Yerusalem Kutuk Kebrutalan Polisi Israel

  
Hm.. tidak hanya 'normal' menjadi 'obyek kutukan dan tempat meludah' bagi orang-orang Israel, dan kini orang-orang Kristen juga dianiaya dan dicegah memasuki gereja mereka. 

Karena itu pula para Kepala Gereja-gereja Yerusalem mulai berani mengutuk balik tindakan mereka. 
  
Inilah pernyataan dari para leluhur dan Kepala Gereja di Yerusalem, mengenai tindakan polisi Israel pada Sabtu Suci-Mei 2013.

Kami, Kepala Gereja-gereja di Yerusalem, menyaksikan dengan hati sedih adegan mengerikan dari perlakuan brutal terhadap para pendeta, orang-orang, dan peziarah di Kota Tua Yerusalem selama [kalender Ortodoks] Sabtu Suci pekan lalu. Hari penuh sukacita dan perayaan itu berubah menjadi sedih dan sakit untuk beberapa dari kami yang setia, karena mereka dianiaya oleh beberapa polisi Israel yang hadir di sekitar gerbang Kota Tua dan berbagai bagian yang mengarah ke Makam Suci. 

Kami memahami kebutuhan dan pentingnya kehadiran pasukan keamanan untuk menjamin ketertiban dan stabilitas, dan untuk mengatur perayaan Api Kudus di Gereja Kebangkitan. Namun, itu tidak bisa diterima bahwa di bawah dalih keamanan dan ketertiban, pendeta dan orang-orang tanpa pandang bulu dipukuli secara brutal, dan dicegah memasuki gereja mereka, monastri dan biara. 


Kami mendesak pemerintah Israel khususnya Kementerian Dalam Negeri dan kantor polisi di Yerusalem, untuk serius mempertimbangkan keluhan kami, untuk memegang tanggung jawab dan mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap kami
yang setia dan para pendeta yang dianiaya oleh polisi. Kami menyesalkan bahwa setiap tahun, langkah-langkah polisi menjadi ketat, dan kami berharap bahwa kecelakaan tersebut tidak akan terulang dan polisi harus lebih sensitif dan menghormati jika mereka berusaha untuk melindungi dan melayani. 

Kami juga mengecam semua orang yang menyalahkan gereja-gereja dan yang mencegah mereka untuk bertanggung jawab atas tindakan Israel selama perayaan Pekan Suci. Sebaliknya, kepala gereja di Yerusalem mengutuk semua tindakan ini dan pelanggaran hak orang Kristen untuk beribadah di gereja mereka dan situs Suci. Selain itu, kami mengutuk semua tindakan penutupan Kota Tua dan mendesak pemerintah Israel untuk mengizinkan akses penuh ke situs Suci selama Pekan Suci dari kedua Kalender Gereja. 


Para Kepala Gereja Yerusalem

+Patriarch Theophilos III, GreekOrthodox Patriarchate
+Patriarch Fouad Twal, Latin Patriarchate
+Patriarch Norhan Manougian, Armenian Apostolic Orthodox Patriarchate
+Fr. Pierbattista Pizzaballa, OFM, Custos of the Holy Land
+Archbishop Anba Abraham, Coptic Orthodox Patriarchate, Jerusalem
+Archbishop Swerios Malki Murad, Syrian Orthodox Patriarchate
+Aba Fissiha Tsion, Locum Tenensof the Ethiopian Orthodox Patriarchate
+Archbishop Joseph-Jules Zerey, Greek-Melkite-Catholic Patriarchate
+Archbishop Moussa El-Hage, Maronite Patriarchal Exarchate
+Bishop Suheil Dawani, Episcopal Church of Jerusalem and the Middle East
+Bishop Munib Younan, Evangelical Lutheran Church in Jordan and the Holy Land
+Bishop Pierre Melki, Syrian Catholic Patriarchal Exarchate
+Msgr. Joseph Antoine Kelekian, Armenian Catholic Patriarchal Exarchate


-----------

Tambahan:

Satu hal yang harus diingat bahwa penghinaan terhadap keyakinan dan simbol spiritual orang lain, "dijiwai dengan baik" dalam sistem nilai Yahudi. Hal ini berlaku untuk kelompok religius baik sekuler, kiri, kanan dan tengah. Adalah fakta yang telah mapan bahwa orang-orang Yahudi Ortodoks diajarkan untuk meludah setiap kali mereka datang ke Salib atau melewati Gereja. Tidak banyak Goyim/ Gentile/ orang non-Yahudi yang menyadari fakta dahsyat bahwa Yeshu, nama Ibrani untuk Yesus, adalah sesuai dengan singkatan untuk ekspresi Ibrani 'yimakh shemo ve zikhro', yang berarti 'semoga nama dan kenangannya dihapuskan', suatu ekspresi khusus untuk musuh yang paling dibenci oleh rakyat Yahudi. 
  
Begitulah... karena untuk menjadi seorang Yahudi itu mesti meludah pada sesuatu (orang Kristen). Tentu saja yang ini baru "syarat minimal" dengan melihat fakta berbagai kebrutalan, kebiadaban mereka di negara Palestina yang diduduki Israel -(untuk dijadikan sebagai negara Ekslusif, khusus bagi ras Yahudi "the Jewish State - Israel")- selama ini khususnya terhadap orang Palestina yang bukan Kristen yang terus berlangsung entah sampai kapan. Mungkin sampai Kristen Zionis menyadari kebodohannya atas sikap membabi buta dengan segala dukungannya...

Paskah, Yesus adalah Lucifer !?


Di setiap perayaan Malam Paskah, ada sebuah lagu pujian yang wajib dinyanyikan, disebut sebagai Exultet (Latin). Menjadi lagu pujian 'wajib' karena Exultet ini telah digunakan dalam Liturgi Malam Paskah sejak abad ke-5, dimulai oleh Paus Zosimus di tahun 417/ 418 M.

Lagu pujian ini dinyanyikan di awal Misa Malam (Vigili) Paskah, dalam Upacara Cahaya  setelah lilin Paskah dinyalakan. Ini sebagai simbol keyakinan terhadap Kebangkitan (lebih tepat menurut Alkitab: Dibangkitkannya) Yesus Kristus. Seorang diakon menyanyikan lagu pujian wajib ini, yang sebagian liriknya sebagai berikut:

Sed iam colúmnæ huius præcónia nóvimus,
quam in honórem Dei rútilans ignis accéndit. 
Qui, lícet sit divísus in partes,
mutuáti tamen lúminis detrimenta non novit.

Orámus ergo te, Dómine,
ut céreus iste in honórem tui nóminis consecrátus, 
ad noctis huius calíginem destruéndam, 
indefíciens persevéret.
Et in odórem suavitátis accéptus,
supérnis lumináribus misceátur. 

Flammas eius lúcifer matutínus invéniat:
ille, inquam, lúcifer, qui nescit occásum.
Christus Fílius tuus, qui, regréssus ab ínferis,
humáno géneri serénus illúxit, 
et vivit et regnat in sæcula sæculórum. 
Amen.

Nah, masalahnya dalam lagu tersebut, pada bait terakhir, Yesus disebut/ dinyatakan sebagai Lucifer. Tapi jangan khawatir, mungkin karena berbagai pertimbangan, anda tidak akan menemukannya dalam lirik Madah Paskah bahasa Inggris apalagi dalam bahasa Indonesia, seperti di bawah ini:

Accept this Easter candle,
a flame divided but undimmed,
a pillar of fire that glows to the honor of God.

(For it is fed by the melting wax,
which the mother bee brought forth
to make this precious candle.)

Let it mingle with the lights of heaven
and continue bravely burning
to dispel the darkness of this night!
 
May the Morning Star which never sets find this flame still burning:
Christ, that Morning Star, who came back from the dead,
and shed his peaceful light on all mankind,
your Son who lives and reigns forever and ever.
Amen. 

[Pewarta Exultet] Betapa ajaib kerahiman Bapa bagi kami! Tak ternilai cinta kasih-Nya: Untuk menebus para hamba, Bapa serahkan Putra-Nya sendiri. Bahwasanya perlu dosa Adam untuk memperoleh Kristus, yang dengan wafat-Nya meniadakan dosa itu. Sungguh mujur kesalahan itu, sebab memberi kita Penebus yang demikian ini! Sungguh berbahagia malam ini, yang menghubungkan kembali surga dengan dunia, Allah dengan umat manusia.

[Umat] Bersoraklah, nyanyikan lagu gembira bagi Kristus, yang menebus kita, bersyukurlah kepada Allah, kita bangkit bersama Kristus.

[Pewarta Exultet] Cahaya suci malam ini mengusir kedurhakaan, membersihkan orang yang berdosa, mengembalikan kesucian kepada yang jatuh, menghibur yang berduka cita. Semoga lilin ini, yang diberkati demi penghormatan Bapa pada malam ini, bernyala terus untuk menghalau kegelapan. Semoga nyalanya digabungkan dengan sinar bintang kejora, dengan kejora sejati itu, yang tak kunjung terbenam, yang telah terbit dari alam maut dan menyinari umat manusia dengan seri cahayanya. Dialah Yesus Kristus, Putra Bapa yang bersama dengan Bapa dan Roh Kudus hidup dan berdaulat kini dan sepanjang masa. [Umat] Amin, amin, amin.

Jadi, meskipun Yesus dalam Madah Paskah adalah Morning Star, Bintang Kejora/ Kejora Sejati, tetapi bagaimana pun juga, Yesus adalah Lucifer. 

Anda bisa menonton bagaimana cara memuji Tuhan Bapa, dan mendoakan Yesus kepada Allah, supaya Yesus tetap sebagai dan atau semakin menjadi Lucifer, dalam versi latin, di  video ini atau lainnya.

Dari beberapa sumber yang saya pelajari, dasar alkitabiah penetapan penyebutan Lucifer dalam Exultet tersebut mengacu pada perkataan Petrus, yaitu tentang "pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur/ lucifer terbit bersinar di dalam hatimu" (2 Pet 1:19), yang dikaitkan dengan ayat-ayat lain yang melambangkan Yesus Kristus sebagai "pembawa cahaya" yaitu dalam Yoh 8:12, dan sebagai "bintang timur" itu sendiri dalam Wahyu 22:16. 

2 Petrus 1:19 
(LAI TB) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu 

(NIV) And we have the word of the prophets made more certain, and you will do well to pay attention to it, as to a light shining in a dark place, until the day dawns and the morning star rises in your hearts.

(KJV) We have also a more sure word of prophecy; whereunto ye do well that ye take heed, as unto a light that shineth in a dark place, until the day dawn, and the day star arise in your hearts

(Vulgate Latin) Et habemus firmiorem propheticum sermonem: cui benefacitis attendentes quasi lucernæ lucenti in caliginoso donec dies elucescat, et lucifer oriatur in cordibus vestries.

(DRB) And we have the more firm prophetical word: whereunto you do well to attend, as to a light that shineth in a dark place, until the day dawn, and the day star arise in your hearts

(TR) και εχομεν βεβαιοτερον τον προφητικον λογον ω καλως ποιειτε προσεχοντες ως λυχνω φαινοντι εν αυχμηρω τοπω εως ου ημερα διαυγαση και φωσφορος ανατειλη εν ταις καρδιαις υμων
Translit: kai ekhomen bebaioteron ton prophêtikon logon hô kalôs poieite prosekhontes hôs lukhnô phainonti en aukhmêrô topô heôs hou hêmera diaugasê kai phôsphoros anateilê en tais kardiais humôn 

Yohanes 8:12 (LAI TB) Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" (Vulgate) Iterum ergo locutus est eis Jesus, dicens: Ego sum lux mundi: qui sequitur me, non ambulat in tenebris, sed habebit lumen vitæ. 

Wahyu 22:16 (LAI TB) Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang. (Vulgate) Ego Jesus misi angelum meum testificari vobis hæc in ecclesiis. Ego sum radix, et genus David, stella splendida et matutina. 

Berdasar hal diatas, maka tidak hanya dalam Madah Paskah, tetapi juga Pas-tepat sekali kalau Yesus disebut sebagai Lucifer, sang "pembawa cahaya"

-----

Sayangnya, di sisi lain, Lucifer sudah lebih dikenal sebagai sebutan untuk Iblis. Ini terdapat dalam Yesaya 14:12, dimana Bintang Timur/ Lucifer tidak hanya secara konteks terkait dengan raja Babel, tetapi dikaitkan pula sebagai Iblis, sehubungan dengan ayat Lukas 10:18 dan Wahyu 9:1. Demikian pula dalam Yehezkiel 28:11-19 mengenai raja Tirus pun juga diberikan juga untuk Setan/ Iblis.

Yesaya 14:12
(LAI TB) Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! 

(NIV) How you have fallen from heaven, O morning star, son of the dawn! You have been cast down to the earth, you who once laid low the nations!

(KJV) How art thou fallen from heaven, O Lucifer, son of the morning! how art thou cut down to the ground, which didst weaken the nations!

(Vulgate Latin) Quomodo cecidisti de cælo, Lucifer, qui mane oriebaris? corruisti in terram, qui vulnerabas gentes?

(DRB) How art thou fallen from heaven, O Lucifer, who didst rise in the morning? how art thou fallen to the earth, that didst wound the nations?

LXX: πως εξεπεσεν εκ του ουρανου ο εωσφορος ο πρωι ανατελλων συνετριβη εις την γην ο αποστελλων προς παντα τα εθνη
Transliterasi: pôs exepesen ek tou ouranou ho heôsphoros ho proi anatellôn sunetribê eis tên gên ho apostellôn pros nanta ta ethnê

Hebrew translit: êk-nā pal·tā-miš·šā·ma·yim-hê·lêl-ben-šā·ḥar;niḡ·da'·tā lā·'ā·reṣ,ḥō·w·lêš 'al- gō·w·yim
Orthodox Jewish Bible: How art thou fallen from Shamayim, O Heilel Ben Shachar! How art thou cast down to the earth, thou, which hast laid low the Goyim!"

Lukas 10:18 (LAI TB) Yesus menjawab, Aku melihat Iblis jatuh dari langit seperti kilat.

Melihat fakta ini, dapat disimpulkan bahwa baik Yesus maupun Iblis, keduanya adalah Morning Star, Bintang Timur ataupun Lucifer.

Tapi perlu saya tegaskan bahwa Yesus bukanlah Iblis dan sebaliknya Iblis juga bukan Yesus.

Namun demikian, kita perlu waspada karena Iblis bisa dan suka menyamar, menemui kita dengan mengaku sebagai Yesus agar kita menjadi pengikutnya, atau pun untuk menjaga loyalitas bagi yang telah menjadi pengikutnya. Dan fenomena penyamaran Iblis, bahkan dukungan Iblis ini bukan hal baru, tetapi telah ribuan tahun, yaitu tidak lama setelah Yesus diangkat ke langit oleh Tuhannya. Juga sangat jelas disebutkan dalam Alkitab oleh Paulus, bahwa ajarannya tentang kasih karunia Kristus sebagai buah dari dirinya belajar/ dipengaruhi oleh Utusan Iblis dengan 'restu' Tuhannya Paulus.

Lagi pula menurut Alkitab, para Iblis masih bolak-balik ke surga untuk bekerja sama, berkolaborasi dengan Tuhan (Ayub 1:6-7; 2:1-2; 1Raja 22:20-22; 2Korintus 12:7-9), bahkan "dahsyat sekali" karena Iblis juga bergantian peran dengan Yahweh (2Samuel 24:1 = 1Tawarikh 21:1; Keluaran 4:22 = Yohanes 8:44). 

Tidak cukup hanya itu, tetapi masih ditambah dengan kedudukan Iblis sebagai penguasa kerajaan dunia, kerajaan angkasa (Matius 4:8-9; Yohanes 12:31; Efesus 2:2), bahkan sekali lagi, "sangat dahsyat" karena Iblis juga masih berada dalam "tempat kudus" dalam surga yang berarti hidup berhadapan, tinggal bersama dengan Yesus dan Tuhan sampai akhir zaman (Wahyu 12:7-9; 10-12). 

Yah.. walaupun dalam Yesaya 14:12 diatas etc. Iblis telah diusir dari surga :)

Ingin tahu Tuhan terbuat dari Apa, Fisikawan Nuklir ini Temukan Warna Quarks


Searching for What God is made of, Nuclear Physicist Finds the Color of Quarks. Terima kasih kepada Danny Ecker

Jika ada suatu titik di mana agama dan sains berpotongan, Kawtar Hafidi mungkin telah menemukannya. 

Dibesarkan sebagai seorang Muslim di ibukota Maroko, Rabat, Ms Hafidi menunjukkan keingintahuan awal teoritis. "Ketika aku masih kecil," katanya, "Aku memberitahu ayah saya, 'Saya ingin belajar untuk mengetahui Tuhan itu terbuat dari apa. Aku percaya pada-Nya, tapi saya tidak melihatnya."

Sekarang ahli fisika nuklir di Argonne National Laboratory, Ms Hafidi, 39, semakin dekat dengan tujuannya. Selama 11 tahun terakhir, dia telah bekerja untuk memajukan studi chromodinamika kuantum, yang menjelaskan bagaimana quark-potongan yang paling mendasar dari semesta- pembentuk proton, neutron dan partikel lainnya. 


Penelitiannya, yang meraih gelar Innovator Award 2011 dari Association for Women in Science, membahas "warna" quarks, yang pada dasarnya menunjukkan bagaimana mereka "dikenakan." Dia dan timnya mahasiswa pasca-doktoral menggunakan data yang berasal dari sebuah akselerator partikel di Thomas Jefferson National Accelerator Lab di Newport News, Va., yang biaya operasinya sekitar $ 9.500 per jam.

Secara khusus, Ms Hafidi berusaha untuk mengabadikan momen ketika quark menjadi bebas, atau transparan. Dengan mengatur kecepatan akselerator dan intensitas, timnya menemukan bukti konklusif yang eksotis, dimana dalam waktu yang singkat suatu quark yang sangat kecil  menjadi tidak terlihat diantara yang lain, yang memungkinkan mereka untuk lolos melalui media nuklir tanpa interaksi.

Tampaknya ini jauh dari penerapan di dunia praktis dalam kemajuan fisika nuklir yang telah menyebabkan teknologi seperti detektor asap, scan MRI dan terapi radiasi, tetapi ini membantu menjawab pertanyaan dasar tentang 'bagaimana kami datang untuk menjadi.'

"Kita tidak boleh lupa bahwa asal usul pemikiran manusia adalah rasa ingin tahu," katanya. "Kita punya otak, kita bisa menciptakan. Saya yakin kita bahkan kadang bisa mengejutkan Tuhan." 

Ms Hafidi menegosiasikan jalur yang sarat-kendala untuk sampai sejauh ini. Ayahnya, seorang birokrat kelas menengah di pemerintah Maroko, tidak memiliki uang untuk mengirimnya ke perguruan tinggi. Untungnya, nenek dan bibinya-yang termuda dan sebagai dokter-datang dengan dana, dalam beberapa kasus dengan menjual perhiasan. "Mereka akan berkata, 'Kami tidak bisa membiarkan dirimu menyia-nyiakan bakatmu,'" katanya. 

Setelah mendapatkan gelar sarjana, dia meninggalkan Rabat untuk mengejar gelar doktor dalam bidang fisika di France's University Paris-Sud sebelum bergabung dengan Argonne setelah menyelesaikan program paska-doktoral pada tahun 2000. 

Ms Hafidi secara dramatis juga menggoncang stereotip tentang perempuan Muslim di luar ilmu pengetahuan. Suaminya, Brahim, juga seorang fisikawan di Argonne. Ia yang menjadi pengasuh utama dari Omar, anak usia 6 tahun mereka. Ms Hafidi juga menjadi anggota dari tim nasional pesepakbola Maroko pada tahun 1992, dan memiliki sabuk cokelat dalam seni bela diri. 

"Ada kesalahpahaman umum tentang ilmuwan, yaitu pria kulit putih tua dengan jas lab," kata Joy Ramos, presiden dari Chicago chapter of AWIS. "Dia melambangkan wanita Renaissance."